Menyoal Debat Capres

Ketiga capres foto bersama usai debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Debat capres, cawapres bagian pertama sudah selesai dilaksanakan, di halaman kantor KPU tanggal 12-12-2023, Jakarta pusat. dengan topik yang diangkat: pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.

Semua capres memperlihatkan kapasitas kemampuannya dalam menyampaikan berbagai ide, gagasan, argumentasi, maupun strategi apa yang akan dilakukan ke depan, apabila terpilih menjadi presiden periode 2024-2028.

Debat capres adalah bagian dari proses kampanye calon yang akan diusung untuk menduduki suatu posisi strategis tertentu sebagai presiden dalam jangka waktu 5 tahun, dan debat adalah kampanye langsung yang dapat dilihat oleh seluruh pemilih, seperti apa hal-hal yang dikomunikasikan kepada rakyat. Apakah mampu menumbuhkan simpatik rakyat untuk mendukung dan memilihnya? atau sebaliknya?

Pada saat debat itulah awal kesan dibangun yang menentukan oleh para capres, terutama kejelasan ide-ide, gagasan program yang dikomunikasikan, lalu diperdebatkan antara satu dengan lainnya. Apabila ada kesamaan dengan harapan, cita-cita maupun preferensi rakyat, kemungkinan untuk dipilih sangat besar. Karena pada saat itu pula rakyat melihat dan menilainya secara langsung.

Debat sebagai proses Komunikasi

Debat adalah merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak terpisahkan, dengan debat suatu usulan, persoalan ataupun suatu sudut pandang dapat dibangun melalui argumentasi untuk membangun kesamaan persepsi tentang suatu hal.

Esensi debat adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, yang disampaikan, diargumentasikan untuk mendapatkan tanggapan berupa dukungan dan menguatkan keyakinan para pendukungnya. Untuk selanjutnya didapatkan suatu pemahaman yang disepakati.

Hal tersebut selaras dengan pendapat Dipodjojo (1984) bahwa debat adalah, proses komunikasi yang dilakukan secara lisan, dengan bahasa yang baik untuk mempertahankan pendapat. Setiap orang yang melakukan debat, akan menyatakan argumen dengan alasan yang kuat agar pihak lain mendukung pendapatnya

Debat dan Rekam jejak Capres

Ketiga capres foto bersama usai debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Untuk mendapatkan simpati publik, boleh jadi debat merupakan media komunikasi ampuh secara langsung yang dapat diperlihatkan pada rakyat, bahwa setiap capres mempunyai ide, gagasan yang dapat dilihat dan dinilai oleh rakyat.

Terkadang dalam prosesnya, sering tanpa mengindahkan nilai-nilai sisi manusiawi atau etika dalam berdebat. Di mana setiap calon dalam debatnya masuk pada ranah pribadi dan keluar dari esensi topik debat yang dibahas. bisa jadi hal ini merupakan bagian dari dinamika dalam debat.

Dalam debat diperlukan kemampuan berpikir logika yang komprehensif atas materi dari topik yang dibahas, sehingga tidak terkesan terpotong-potong dari ide, gagasan maupun konsep argumentasi yang diperdebatkan, sehingga tanggapan dari debat pun terkadang tidak sinkron.

Kemampuan berpikir logika komprehensif terlihat ketika dalam penyampaian ide, gagasan juga dalam menanggapi atas pertanyaan yang diajukan lawan terlihat sistematis, konsisten, sinkron dan tetap fokus.

Namun satu catatan dasar yang tidak kalah penting selain debat adalah, rakyat akan melihat mundur rekam jejak masing-masing calon selama berkiprah pada jabatan publik sebelumnya. Rakyat akan menelusuri rekam jejak digital masing-masing capres.

Apakah yang diperdebatkan dalam acara debat benar-benar konsisten dengan kiprah yang dilakukan sebelumnya, sebelum dicalonkan sebagai capres? Atau hanya gimmick semata untuk meraih simpatik rakyat?

Hal tersebut perlu dilakukan oleh rakyat, sehingga dalam proses pemilihan nanti, rakyat tidak asal memilih, namun ada pertimbangan referensi objektif, otentik, dan penuh kehati-hatian. Karena menyangkut nasib perjalanan bangsa Indonesia 5 tahun ke depan.