Paduan Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Bicara komunikasi adalah bicara sesuatu yang serba ada dan serba makna, apapun yang ada disekeliling kita mempunyai makna yang harus kita maknai melalui proses komunikasi. Siapapun kita, apapun yang kita lakukan semuanya selalu menghadirkan komunikasi, tidak dapat kita bayangkan tanpa komunikasi kehidupan dunia sepi dan gelap.

Sehebat apapun kita membuat sesuatu produk baik barang atau jasa bahkan, ketika kita ingin mendekatkan barang, jasa pada pasar disitu pula komunikasi hadir memberikan kepastian mengenai produk apa barang dan jasa yang telah kita buat dan berapa harganya.

Kehidupan manusia identik dengan proses komunikasi, semuanya merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Pada tataran realitas kehidupan komunikasi yang sering kita temukan adalah komunikasi pada ranah tuturan dan tulisan, jelas karena terlihat oleh kita dalam keseharian di tempat tinggal, sekolah, kampus , kantor dimanapun ketika manusia itu berada.

Semua itu dilakukan manusia karena diantara manusia saling membutuhkan untuk menjalani kehidupannya sehari-hari. Terkait dengan hal tersebut Nadila (2021) menegaskan menjalin interaksi dengan orang lain merupakan suatu kebutuhan utama bagi manusia sebagai makhluk sosial. Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan pesan kepada orang dengan mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan komunikasilah manusia mampu mensikapi bahkan memberikan solusi atas persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya.

Namun diantara kedua komunikasi tuturan dan tulisan diatas, ada satu lagi komunikasi yang jarang diperhatikan walaupun bentuk komunikasi ini tidak terasa namun terlihat oleh indera kita dan sering hadir juga selain komunikasi tuturan dan tulisan. Orang mengenalnya dengan ungkapan muka, gestur, tatapan mata aspek-aspek ini muncul sebagai bentuk komunikasi non verbal.

Ilustrasi : Ungkapan muka Komunikasi Non verbal Sumber : Freepik

Tanpa kita sadari, ketika kita berkomunikasi tuturan dan tulisan komunikasi non verbal inipun masuk didalamnya dan berkumpul dengan tuturan dan tulisan. Karena kita selalu fokus pada hal-hal yang serius, akhirnya komunikasi verbal ini terlihat tapi tidak disadari.

Komunikasi Non Verbal dalam Keseharian

Terkadang apabila kita bertemu dengan seseorang terlihat pada raut mukanya mengangkat satu alis matanya keatas bahkan kedua-duanya, kadang mengerutkan keningnya sepertinya pembicaraan yang berlangsungpun sedikit terganggu, tapi terus berlangsung. Ternyata orang yang kita ajak bicara sedang mengalami kesedihan, pada situasi ini sebetulnya agak mengganggu saat kita berbicara dalam komunikasi. Namun tetap kita terus berbicara dengan pelan dan penuh empati.

Adakalanya seorang wanita ketika berkumpul dalam suatu kumpulan bajunya menggunakan warna merah menyala. Tentunya mengundang perhatian yang berkumpul untuk melihatnya. Sebagian ada yag berkomentar tentang warnanya, ada juga sebagian yang membicarakan profilnya. Setelah ditelaah ternyata wanita baju merah itu, ingin menarik perhatian semua orang-orang yang ada disekelilingnya.

Kedua bentuk komunikasi non verbal diatas adalah salah satu fakta realistis yang sering kita temui sehari-hari, terutama dalam proses komunikasi. Ternyata kedua bentuk komunikasi non verbal tersebut turut pula membantu suatu proses komunikasi dapat berjalan dengan baik. Ketika kita mengungkapkan komunikasi kita dalam tuturan, tidak mungkin selama kita berbicara hanya datar-datar saja tanpa ekpresi sedikitpun. Terkadang lawan bicara kita memperhatikan aspek -aspek lainnnya salah satunya dalam non verbal : ungkapan muka, gestur, tatapan mata.

Disinilah pentingnya penggunaan komunikasi non verbal kita gunakan dalam berkomunikasi dengan siapapun juga. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mempertegas pesan-pesan yang mengandung makna yang akan kita sampaikan.

Kombinasi komunikasi non verbal dan verbal

Pada praktiknya secara ideal kedua bentuk komunikasi ini, wajib kita gunakan ketika kita berkomunikasi. Karena dalam berkomunikasi kita akan menemui orang dengan beragam karakter dan latar belakang yang berbeda. Perbedaan latar belakang inilah yang terkadang dalam berkomunikasi sering memunculkan prasangka, salah interpretasi, salah persepsi. Pertanyaannya mengapa hal itu bisa terjadi? mungkin saat berkomunikasi, komunikasi yang kita lakukan datar-datar saja tanpa ada upaya untuk melakukan variasi dalam prosesnya. Tentunya untuk mensikapi hal tersebut, ketika posisi kita sebagai aktor pelaku komunikasi harus pintar membaca situasi, menggunakan kata-kata yang tepat, tatapan mata yang tulus, ekpresi muka bersahabat.

Begitu pula dalam komunikasi tulisan, terutama tulisan-tulisan non formal misal dalam penggunaan smartphone kombinasi variasi simbol, logo dan icon kita gunakan untuk memperjelas maksud kita. Biasanya lawan penulis kita dalam komunikasi tulisan akan menginterpretasi maksud dari logo-logo, simbol maupun Ikon yang kita gunakan. Apabila mereka suka, terkadang mereka membalas kembali dengan logo, simbol dan icon yang sama. Terlebih lagi di smartphone banyak simbol-simbol dan icon dimana semua orang sudah mengetahui makna dibaliknya. Kombinasi penggunaan komunikasi verbal dan non verbal terkonfirmasi pada pendapat Nurohman (www.dialogika.co diakses 14/1/2025) Komunikasi tidak hanya terbatas pada kata-kata yang kita ucapkan, tetapi juga melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara.