Konten dari Pengguna

Perspektif dan Komunikasi

Agus Budiana
Jurnalis dan Pengamat Media Komunikasi Politik
27 Desember 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Budiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi komunikasi terjaga dengan rekan kerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komunikasi terjaga dengan rekan kerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Esensi interaksi sosial adalah adanya intensitas komunikasi dinamis yang dilakukan manusia di antara satu dengan yang lainnya dalam suatu lingkungan, baik secara interpersonal maupun kelompok.
ADVERTISEMENT
Komunikasi merupakan proses nadi hidupnya hubungan antar sesama manusia. Di mana melalui proses komunikasi, manusia saling berbagi, mengisi, melengkapi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya agar senantiasa eksis dalam suatu makna kehidupan.
Dapat kita bayangkan apabila dunia fana ini, tanpa adanya kehidupan manusia melalui komunikasi semuanya akan terlihat sepi, diam bahkan tidak ada tanda-tanda kehidupan yang semestinya. Melalui komunikasilah semuanya akan hidup, berjalan, ramai dalam keterlengkapan (mutualisme simbiosis) yang memadai dalam kehidupan. Karena ketika bicara komunikasi, terkait dengan suatu hal tentang serba ada dan serba makna.
Namun makna dinamika dalam komunikasi dapat dipahami adanya suatu keragaman, di antara sesama manusia di dalam mengungkapkan komunikasinya. Sehingga terkadang selintas terkesan gaduh, berisik, seperti adanya suatu permasalahan yang membutuhkan energi dalam penyelesaiannya.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan terlihat ketika salah satu atau dua di antara orang-orang yang berkomunikasi mengeklaim paling tahu tentang sesuatu hal, sehingga memunculkan dominasi dalam berkomunikasi.
Padahal apabila disadari secara mendasar manusia itu berbeda baik secara fisik, lingkungan, pengetahuan, ilmu, wawasan maupun dalam pengalaman hidup. Hal itu semua akan membentuk keragaman dalam suatu pemahaman adanya sudut pandang atau kita kenal dengan istilah perspektif.

Perspektif

Perspektif adalah, istilah lain sudut pandang yang dimiliki oleh setiap manusia atau cara pandang setiap orang pada suatu objek, ketika berada dalam aktualisasi kehidupan. Perspektif tidak muncul secara serta merta namun melalui proses yang berjalan secara terus-menerus selama manusia itu hidup.
Melalui perspektif setiap orang akan mengungkapkan segala hal yang dimiliki pada orang lain berdasarkan pengalaman hidup maupun internalisasi nilai-nilai yang menerpanya dan dipedomaninya.
ADVERTISEMENT
Melalui perspektif pula, kita akan menemukan keragaman sikap, pandangan, pendapat pada setiap manusia. Tentunya hal tersebut merupakan realitas yang harus kita hadapi sebagai suatu kenyataan, ketika kita berbicara tentang manusia.
Hal tersebut dipertegas oleh Charon (2007) bahwa perspektif adalah sebuah kerangka yang bersifat konseptual, perangkat nilai, perangkat asumsi, dan juga perangkat gagasan yang nantinya akan mempengaruhi persepsi dan tindakan yang akan diambil dalam situasi tertentu.

Pentingnya Pemahaman Perspektif dalam Komunikasi

Ragam perspektif yang ada pada setiap manusia tentunya akan berwarna sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Dua hal penting yang patut kita sadari dalam berkomunikasi, yaitu adanya pemahaman setiap orang terhadap suatu perspektif, melalui frame of reference dan field of experience kedua istilah tersebut di gagas oleh Wilbur Schramm dalam Efendy (2003).
ADVERTISEMENT
Point penting dengan kedua istilah tersebut adalah, ketika kita akan berkomunikasi minimal kita mampu membaca dan melihat seseorang dalam kapasitas wawasan, pengetahuan, ilmu dan pengalaman hidupnya, dua aspek tersebut sejatinya berkelid dalam diri manusia.
Konsekuensinya pada saat kita akan berkomunikasi dengan setiap orang, tentunya memerlukan strategi tertentu, agar komunikasi kita dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan melihat latar belakang yang menjadi perspektif hidupnya.
Misal orang-orang berlatar belakang eksak, dan orang-orang berlatar belakang sosial akan berbeda dalam melihat suatu persoalan. Orang eksak cenderung to the point ( langsung pada persoalannya), orang sosial akan melihat berbagai hal kemungkinan berpengaruh pada munculnya persoalan, karena area perspektif yang dimiliki saling berbeda
ADVERTISEMENT
Dominasi komunikasi dalam proses komunikasi bukan hal aneh namun jadi hal biasa, ketika orang mampu melihat dan membaca perspektif latar belakang setiap orang yang diajak berkomunikasi. Apabila kita memahami konsep yang digagas oleh wilbur schramm di atas, tentunya kita akan mampu menyikapi setiap persoalan dalam proses komunikasi secara proporsional.