Konten dari Pengguna
Bedanya Cutting dan Bulking: Dari Pola Makan sampai Gerakan Workout
24 September 2025 14:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
Kiriman Pengguna
Bedanya Cutting dan Bulking: Dari Pola Makan sampai Gerakan Workout
Cutting dan bulking bukan sekedar istilah keren di gym. Artikel ini membahas perbedaan keduanya, mulai dari pol makan, makanan wajib, hingga workout yang tepat disetiap fase.Agustiansyah Amanda
Tulisan dari Agustiansyah Amanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak orang di gym sering bingung: harus mulai dari cutting atau bulking dulu? Ada juga yang salah kaprah, mengira bulking berarti “makan sepuasnya” atau cutting sama dengan “diet super ketat”. Padahal, keduanya adalah strategi berbeda dengan tujuan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Bulking bisa dibilang fase “nambah bahan bakar”, yaitu menambah massa otot lewat kalori surplus. Sementara cutting lebih mirip “memahat bentuk tubuh” dengan mengurangi lemak lewat kalori defisit, tapi tetap menjaga otot.
Perbedaan Dasar: Surplus vs Defisit
Bulking: kalori surplus → otot bertambah, tapi biasanya ada lemak ikut terbawa.
Cutting: kalori defisit → lemak berkurang, tubuh lebih kering dan otot lebih terdefinisi.
Ibaratnya, bulking bikin badan terlihat lebih besar, sedangkan cutting bikin hasilnya tampak lebih rapi.
🚫 Kesalahan umum:
Dirty bulking → makan sembarangan dengan alasan biar cepat gemuk.
Extreme cutting → kalori ditekan terlalu ketat sampai badan lemas.
Pola Makan: Apa yang Harus Dimakan?
Bulking:
ADVERTISEMENT
Cutting:
🚫 Kesalahan umum:
Dirty bulking → makan sembarangan dengan alasan biar cepat gemuk.
Extreme cutting → kalori ditekan terlalu ketat sampai badan lemas.
10 Makanan Wajib buat Bulking
ADVERTISEMENT
Bedanya Workout di Fase Bulking vs Cutting
1. Bulking: Fokus pada Progressive Overload
Di fase bulking, tujuan utama adalah menambah massa otot. Caranya dengan progressive overload, yaitu menambah beban secara bertahap dari waktu ke waktu. Misalnya, minggu ini kamu squat dengan beban 40 kg, minggu depan bisa ditambah jadi 45–50 kg.
Latihan yang disarankan biasanya berupa compound exercise, yaitu gerakan yang melibatkan banyak otot sekaligus. Contohnya:
Kenapa compound exercise jadi andalan? Karena gerakan ini memberikan stimulus paling besar untuk pertumbuhan otot dan kekuatan. Intensitas latihan lebih berat, repetisi lebih rendah (6–12 kali), dan waktu istirahat antar set lebih panjang (1,5–3 menit).
ADVERTISEMENT
2. Cutting: Pertahankan Otot, Tambah Pembakaran Kalori
Di fase cutting, tujuan utamanya adalah mengurangi lemak tubuh tanpa kehilangan otot yang sudah dibangun saat bulking. Itu sebabnya, latihan beban tetap wajib dilakukan. Bebannya tidak perlu selalu meningkat, tapi cukup menjaga agar otot tetap terstimulasi.
Bedanya, cutting biasanya ditambah dengan latihan cardio untuk membakar kalori lebih banyak. Bentuk cardio bisa dipilih sesuai preferensi, misalnya:
Karena asupan kalori saat cutting lebih sedikit, energi tubuh juga terbatas. Jadi intensitas latihan harus dikelola dengan baik: jangan terlalu berat sampai tubuh drop, tapi juga jangan terlalu ringan hingga hasilnya tidak terasa.
ADVERTISEMENT
Penutup
Cutting dan bulking bukan sekadar istilah keren di gym, tapi strategi penting dalam perjalanan membentuk tubuh. Ingat, nggak ada hasil instan. Konsistensi latihan dan pola makan jauh lebih menentukan hasil dibanding hanya fokus pada fase mana yang kamu pilih.
Nah, kalau kamu, lagi ada di fase mana sekarang cutting atau bulking? 😉

