Pembelian Saham: Pilih Overvalue atau Undervalue?

Saham adalah surat berharga yang memiliki risiko tinggi dalam hal investasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi apakah pembelian saham tertentu nantinya dapat memberikan keuntungan atau malah kerugian.

Investasi saham terlepas dari risikonya yang tinggi ternyata juga banyak diminati oleh banyak investor. Hal ini terbukti dari data statistik KSEI pada akhir tahun 2022 yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah investor saham secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber: website KSEI (diakses pada 11 Januari 2023 pukul 19.22)

Untuk menghindari kesalahan dalam pembelian saham maka akan lebih baik untuk mengetahui analisis praktis dalam memilih saham yang diprediksi dapat menghasilkan keuntungan. Analisis tersebut terkait pemilihan saham yang overvalue atau undervalue.

Saham yang overvalue artinya harga jualnya terlalu tinggi. Saham yang undervalue artinya harga jualnya terlalu rendah. Harga jual saham dapat dilihat dari tren harga masa lalu.

Jika harga jual saham menujukkan tren yang semakin meningkat, maka kemungkinan kecil harga tersebut dapat menjadi lebih tinggi lagi sehingga jika saham dijual di kemudian hari maka akan menghasilkan kerugian. Jika harga jual saham menunjukkan tren yang rendah, maka kemungkinan besar harga tersebut dapat menjadi lebih tinggi lagi sehingga jika saham dijual di kemudian hari maka akan menghasilkan keuntungan.

Oleh karena itu, pilihlah saham yang undervalue namun tetap memiliki kinerja keuangan yang baik. Jika kinerja perusahaan adalah baik, maka nilai saham yang rendah dapat meningkat di kemudian hari.

Analisis praktis ini dapat membantu untuk memahami dunia pasar modal. Hal ini karena tidak semua perusahaan yang bagus memiliki harga saham yang bagus.