Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Senam BMW Berhasil Pecahkan Rekot MURI
19 Maret 2018 13:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Lampung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
TULANG BAWANG
By redaksi lampung
TULANG BAWANG, SUMSELNEWS.COM–Senam Bergerak Melayani Warga (BMW) berhasil pecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kreasi senam muatan lokal.Manager Rekor MURI Indonesia Andre Purwandono menjelaskan pihaknya memeliki beberapa kriteria dalam pencatatan rekor muri tersebut. Pertama, lanjutnya, yakni suatu kegiatan yang belum pernah dilakukan siapapun, kedua super native suatu kegiatan yang bisa diukur yakni dengan jumlah terbesar, terbanyak ataupun terkecil, dan ketiga sesuatu yang unik.
ADVERTISEMENT
“Untuk senam BMW ini adalah suatu kegiatan yang terunik.Ini adalah senam pertama yang dilakukan seorang Bbpati atau kepala daerah dengan jumlah peserta senam terbanyak dengan kreasi muatan lokal, karena di daerah lain belum ada,” ujar Andre, usai memberikan piagam penghargaan MURI, di kawasan Wisata Budaya Nusantara cakat raya, kampung cakat raya, kecamatan menggala Timur, Senin (19/3/2018).
Sementara, Bupati tulang bawang Winarti mengklaim lebih dari 5.000 peserta mengikuti senam massal yang digelar dalam rangkain peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-21 Tulangbawang. Winarti mengatakan peserta terdiri dari seluruh masyarakat yang ada di 151 kampung/kelurahan dari 15 kecamatan se-kabupaten setempat. Menurutnya target awal untuk pemecahan rekor tersebut yakni 7.000 warga.
“Kita targetkan 7000 peserta. Tetapi saya tidak tahu secara detil berapa yang hadir. Kalau kita lihat disini tidak kurang dari 5.000 warga yang hadir,” kata Winarti, didampingi Wakil Bupati tulang bawang Hendriwansyah.
ADVERTISEMENT
Melihat antusias warga mengikuti senam tersebut, dirinya berharap pembangunan akan lebih bergeliat. Menurutnya senam tersebut memiliki filosofi yang sangat erat dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat di kabupaten setempat. Dirinya menginginkan melalui gerak dan lirik lagu senam dapat menggelorakan semangat membangun tulang bawang. “Intisari dari senam BMW adalah bagaimana semua bergotong royong dalam membangun Tulangbawang,” kata dia.(Sarpudin)