Konten dari Pengguna

Pesona Bojongrongga Dari Rawa Suram Bertranformasi Menjadi Tempat Wisata

Ahmad Alfariqi
Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang memiliki kesukaan terhadap konten traveling - Pecinta fotografi - Pegiat Pers - Demisioner Lembaga Pers Mahasiswa SUKMA UIN Antasari Banjarmasin
7 Maret 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Alfariqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bangunan bambu dan atap yang terbuat dari daun ijuk dan nipah desa wisata Bojongrongga (Dok. Pribadi/Ahmad Alfariqi)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan bambu dan atap yang terbuat dari daun ijuk dan nipah desa wisata Bojongrongga (Dok. Pribadi/Ahmad Alfariqi)
ADVERTISEMENT
Bojongrongga atau Bojong Tirta Indah merupakan salah satu lokasi wisata yang berada di Kabupaten Cilacap. Lokasinya berada di jalur alternatif antara Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dengan Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Raya Bendung Manganti, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, Cilacap.
ADVERTISEMENT
Dahulu tempat ini terkesan angker karena masyarakat menganggap kalau lokasi ini adalah habitat buaya putih yang digunakan sebagai tempat pemujaan. Selain itu masyarakat juga mengatakan lingkungan rawa ini dulu sangat gelap sehingga orang-orang tidak berani melalui lokasi ini pada malam hari. Banyaknya pepohonan nipah, bakung dan eceng gondok semakin menambah kesan seram tempat ini.
Sebelum adanya Bendungan Manganti, rawa ini merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy. Namun setelah pembangunan bendungan, Sungai Citanduy berubah aliran dan meninggalkan Rawa Bojongrongga menjadi kali mati. Pada momen tersebut, rawa ini kemudian dimanfaatkan pemancing sebagai lokasi mencari ikan.
Tranformasi Bojongrongga menjadi lokasi pariwisata bermula sekitar tahun 2009 yang dipelopori oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Poldakan). Perlahan-lahan tempat yang dulunya seram dan menakutkan, kini diubah menjadi tempat yang indah dan rapih dengan dibangunnya Rumah Makan Mbah Suro. RM. Mbah Suro bisa dikatakan sebagai pionir rumah makan lain yang berada di sekitar Rawa Bojongrongga.
ADVERTISEMENT
Bojongrongga menyajikan sebuah pesona wisata kuliner dan juga pesona waduk dengan bangunan yang terbuat dari daun nipah dan ijuk. Kuliner yang disajikan berupa olahan ikan tawar seperti ikan bakar yang menjadi menu utama di tempat ini. Ikan yang dimasak juga masih segar karena langsung diambil dari kolam yang ada di rawa. Selain olahan ikan, disini juga menyediakan makanan khas Banyumasan seperti tempe mendoan dan juga olahan plecing kangkung atau sayur oseng kangkung. Harga yang ditawarkan mulai dari 2ribu sampai 35ribu rupiah.
Selain kuliner, Bojongrongga juga menyediakan fasilitas area bermain berupa kolam renang dan wahana permainan yang lain. Saat ini, kolam renang masih dikhususkan untuk tempat bermain anak-anak, lokasinya berada di kompleks rumah makan sekitaran Bojongrongga dan ada juga yang berada di luar kompleks rumah makan. Harga tiket yang diberikan untuk masuk ke kolam renang sekitar 5-10ribu rupiah. Tak hanya kolam renang dan kuliner, Bojongrongga juga menyajikan sensasi keliling waduk menggunakan bebek air dengan harga sewa 25ribu rupiah. Dengan harga sewa semurah itu, pengunjung bisa menikmati keindahan danau dan keindahan rumah yang terbuat dari bambu dengan atap daun nipah dan daun ijuk. Keindahan alam Bojongrongga tidak hanya bisa dinikmati pada siang hari saja. Pada malam hari, gemerlap lampu warna-warni tetap menghiasi tempat ini dengan indah sehingga pengunjung tetap bisa bersantai di tempat wisata ini.
ADVERTISEMENT
Secara umum operasional taman bermain wisata Bojongrongga buka setiap hari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB sedangkan rumah makan dan minimarket tutup pukul 22.00 WIB. Pada bulan Ramadhan jam operasional biasanya dimulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB.
Dengan segala pesona yang diberikan oleh Bojongrongga, destinasi wisata ini dapat menjadi salah satu rekomendasi kunjungan anda yang murah meriah.