Konten dari Pengguna

Investasi Di Reksadana Lebih Menguntungkan Dari Pada Menabung Di Bank?

Ahmad bayhaqi
Mahasiswa S1 Akuntansi - Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
10 Februari 2025 16:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad bayhaqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi investasi lebih baik daripada menabung di bank (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi investasi lebih baik daripada menabung di bank (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Di generasi sekarang ini sudah banyak Masyarakat yang memimilih “Berinvestasi” daripada membiarkan uang mereka berada di bank, mengapa demikian? Karena pada dasarnya investasi adalah upaya seseorang untuk menanamkan modal mereka dalam jangka waktu yang panjang untuk menambah nilai aset atau kekayaan mereka dengan cara seperti membeli Reksadana, Deposito, Obligasi, Saham, Emas, Dan lain-lain. Masyarakat yang baru memulai berinvestasi cenderung lebih memilih “Reksadana” sebagai media investasi mereka karena resiko mengalami kerugian yang kecil, cocok untuk para investor yang memiliki modal kecil, dan cocok untuk para investor yang tidak mempunyai keahlian yang berlebih atau pemula dalam dunia investasi.
ADVERTISEMENT
APA ITU REKSADANA?
Mengutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi (MI). Selanjutnya MI menginvestasikan dana tersebut ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Pengertian tentang apa itu reksadana adalah memicu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Dalam pasal tersebut disebutkan, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Dari penjelasan tersebut, reksadana mencakup tiga hal utama. Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dana yang ada dalam reksadana adalah dana bersama para pemodal. Sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
ADVERTISEMENT
JENIS-JENIS REKSADANA
Reksadana terbagi dalam 5 jenis, yaitu reksadana pasar uang (Money Market Fund), reksadana obligasi (Fixed Income Fund), reksadana saham (Equility Fund), reksadana campuran (Balance Mutual Fund), dan reksadana indeks (Indeks Fund). Jadi apa perbedaan dari 5 jenis reksadana diatas?
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Jenis reksadana yang pertama adalah reksadana pasar uang. Jika kita berinvestasi di reksadana pasar uang, 100% dana yang kita miliki akan ditempatkan pada instrumen pasar uang atau utang yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun.
Keuntungan reksadana pasar uang cenderung rendah karena ditempatkan pada surat utang kurang dari satu tahun, obligasi, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga sangat cocok bagi pemula yang memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
ADVERTISEMENT
2. Reksadana Obligasi / Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Seperti namanya, reksadana pendapatan tetap akan menempatkan dana yang kita investasikan pada instrumen obligasi atau surat utang jangka menengah. Jenis ini dapat kamu jadikan pertimbangan jika kamu memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu 1 – 3 tahun.
3. Reksadana Saham (Equity Fund)
Selanjutnya ada reksadana saham, dimana uang yang kita investasikan sebagian besar akan ditempatkan pada efek saham. Jenis reksadana ini cocok jika kita memiliki tujuan keuangan di atas lima tahun seperti mengumpulkan dana pensiun, dana pendidikan anak, dana membeli rumah, dan lain lain-lain.
4. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Ada juga reksadana campuran yang menempatkan dana dari investor dalam campuran portofolio seperti saham dan juga surat hutang. Jenis reksadana ini memiliki risiko sedang dan memiliki tingkat keuntungan lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap.
ADVERTISEMENT
5. Reksadana Indeks (Indeks Fund)
reksadana index adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham. Reksadana ini dapat kita beli dan kita jual kapanpun.
MANA YANG COCOK BAGI INVESTOR PEMULA?
Masyarakat yang ingin memulai berinvestasi disarankan memilih Reksadana Pasar Uang. Reksadana Pasar Uang (RDPU) adalah salah satu produk atau jenis investasi reksadana yang menempatkan atau mengalokasikan dana investor 100% pada instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, atau obligasi yang memiliki masa jatuh tempo di bawah 1 tahun. Reksadana pasar uang akan sangat cocok untuk investor yang memiliki tingkat toleransi risiko rendah. Reksadana Pasar Uang (RDPU) memang menawarkan investasi dengan risiko minim dibanding jenis reksadana lain sehingga cocok untuk investor dengan tujuan jangka pendek.
ADVERTISEMENT
SISTEM KERJA REKSADANA PASAR UANG
Lalu bagaimana cara kerja Reksadana Pasar Uang dalam mengelola uang kita? Pertama, reksadana pasar uang mengalokasikan dana investasi ke pasar uang seperti deposito, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, dan surat utang atau obligasi jangka pendek (kurang dari satu tahun). Deposito punya pergerakan bunga tetap sesuai dengan perjanjian dengan penerbitnya. Kedua, Manajer Investasi (MI) sebagai pihak yang menginvestasikan danamu di pasar uang bekerja secara profesional. Selain memastikan reksadana pasar uangmu bekerja dengan baik, MI juga menjaga agar performa produk reksadana pasar uang stabil bahkan di atas bunga deposito itu sendiri dan biasanya reksadana pasar uang memiliki return 3-6% pertahun.
ALASAN REKSADANA PASAR UANG LEBIH BAIK DARIPADA MENABUNG DI BANK
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah kita lihat bahwa reksadana pasar uang bisa dimulai dengan modal yang kecil dan cocok bagi investor yang mempunyai waktu jangka panjang maupun jangka pendek. Sebagai contoh, di bulan Januari tahun 2025, kita menabung di reksadana pasar uang sebesar Rp 3.000.000 pada setiap bulan selama satu tahun dengan return 5.50% pertahun, setelah 1 tahun kita mendapatkan total uang sebesar Rp 37.980.000, hasil ini di dapat dari Rp 3.000.000 x 12= Rp 36.000.000 + Rp 1.980.000 (didapat dari Rp 3.000.000 x 5.50%)= Rp 37.980.000. Dibandingkan kita hanya menabung di bank sebesar Rp 3.000.000 setiap bulan selama setahun, kita hanya mendapatkan Rp 36.000.000 saja karna tidak adanya return atau bunga tiap tahun nya jika menabung di bank. Dan ini jauh lebih aman dibandingkan dengan kita bermain judi online. Karena reksadana adalah bentuk investasi yang melibatkan pihak ketiga yaitu Bank Indonesia dan Manajer Investasi dan sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan judi online bersifat “gambling” yang tidak jelas sistem kerjanya, tidak terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan, terjerat dalam hukum KUHP, dan sangat merugikan negara.***
ADVERTISEMENT
Ahmadd Bayhaqi Prasetyo, mahasiswa Akuntansi Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta