Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Tanda Baca: Si Kecil yang Bisa Bikin Malu Satu Negara
22 April 2025 8:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ahmad Badawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa Tanda Baca Itu Penting dalam Hidup?
ADVERTISEMENT
Penggunaan tanda baca yang tepat bisa memperjelas makna. Bayangkan ketika kita membaca sebuah tulisan baik itu sebuah buku pelajaran atau novel dan paragrafnya panjang tanpa koma, tanpa titik, dan tanpa tanda tanya. Semua kalimatnya berderet tanpa jeda. Melelahkan, bukan? Membaca terasa berat tak tahu kapan harus berhenti atau kapan makna berpindah.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa baca 10 contoh tanda baca dan fungsinya dalam penulisan
Begitu pula dengan hidup.
Aku sendiri pernah merasa hidupku seperti kalimat tanpa koma. Saat sibuk-sibuknya mengerjakan tugas dan mengikuti kegiatan organisasi, rasanya semua berlari tanpa jeda. Sampai akhirnya aku jatuh sakit, dan saat itu aku sadar—hidup juga butuh koma. Butuh waktu untuk berhenti, menarik napas, dan bertanya: Sebenarnya aku sedang ke mana?
Tanda baca, sering dianggap remeh. Padahal, kehadirannya sangat menentukan bagaimana sebuah cerita itu dibaca, dipahami, dan dirasakan. Koma memberikan ruang untuk kita menarik nafas saat kita membaca sesuatu. Titik menyatakan akhir, sekaligus memberikan kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru. Tanda tanya mengundang kita untuk merenung, mempertanyakan, dan mencari. Sementara tanda seru? Ia muncul saat emosi meledak-senang, marah, atau terkejut.
ADVERTISEMENT
Dalam hidup, kita pun butuh tanda baca. Kita butuh jeda. Kita butuh waktu untuk berhenti dan merenungi arah. Kita perlu bertanya tentang apa yang sedang kita jalani. Kita juga butuh semangat, penegasan, bahkan ekspresi.
Namun kenyataannya banyak dari kita terlalu terburu-buru. Kita ingin cepat-cepat “selesai”-lulus, kerja, menikah, sukses. Kita menulis hidup kita seperti kalimat yang dikejar-kejar waktu, tanpa koma, tanpa titik, dan tanpa makna. Kita lupa bahwa kadang, berhenti sejenak bukan berarti kalah. Justru dijeda itulah, makna muncul.
Tak jarang juga kita terjebak dalam tanda tanya yang berkepanjangan. Bertanya, tapi tak kunjung mencari jawaban. Atau sebaliknya, kita terlalu sering menggunakan tanda seru-hidup dengan keras, terlalu tegas, bahkan meledak-ledak tanpa kepekaan.
ADVERTISEMENT
Padahal, keindahan hidup justru ada di kombinasi itu semua.
Sama seperti sebuah tulisan, hidup akan jauh lebih indah ketika kita tahu kapan kita harus berhenti, kapan kita harus melanjutkan, kapan kita harus bertanya, serta kapan kita harus memberikan penegasan.
Tanda baca mengajarkan kita banyak hal yang tak diajarkan disekolah tentang ritme, tentang emosi, dan arti dari sebuah makna tulisan.
Jadi, saat kita merasa lelah, ingatlah untuk memberi koma dalam hidupmu.
Saat kamu kehilangan arah, “berilah tanda tanya pada dirimu sendiri”.
Dan saat kamu yakin dengan sesuatu jangan ragu untuk menuliskannya dengan tanda seru!
Dan jika semuanya terasa berat, mungkin inilah saatnya kamu memberikan tanda titik. Bukan untuk mengakhiri segalanya, tapi untuk memberikan ruang kepada setiap kalimat baru yang lebih baik.
ADVERTISEMENT