Manfaat Minyak Kayu Putih di Masa Pandemi Covid-19

AHMAD DIMYATI ROMELI 2020
Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Desember 2021 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AHMAD DIMYATI ROMELI 2020 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pohon Kayu Putih. Sumber : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Pohon Kayu Putih. Sumber : pixabay.com
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi Covid-19, minyak kayu putih menjadi salah satu obat tradisional yang ramai dibincangkan dan dicari-cari oleh masyarakat Indonesia. Mengapa demikian? Seperti informasi yang telah banyak beredar mengenai khasiat dari minyak kayu putih ini dipercaya dapat menyembuhkan Covid-19 dan juga sebagai penangkal virus. Minyak ini biasanya digunakan dengan cara dioleskan ke tubuh atau sebagai aromaterapi dengan dihirup aromanya.
ADVERTISEMENT
Namun dibalik itu semua, tahukah sobat kumparan? Asal-usul, kandungan, dan manfaat dari minyak kayu putih yang sangat banyak terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Pastinya penasaran banget kan? Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Asal-Usul Minyak Kayu Putih
Minyak atsiri atau yang biasa kita kenal dengan minyak kayu putih merupakan hasil penyulingan dari tanaman Melaleuca cajuputi, yang banyak tumbuh secara alami di kepulauan Maluku. Tanaman ini telah berkembang luas di kalangan masyarakat Indonesia, dimana masyarakat memanfaatkan daun dan rantingnya untuk disuling secara tradisional maupun komersial menjadi minyak atsiri. Minyak ini menjadi salah satu obat-obatan tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan akhir-akhir ini booming di masa pandemi seperti sekarang ini. Aroma wangi yang khas dan sensasinya yang hangat jika dibalurkan pada tubuh banyak disukai masyarakat, muda dan tua, anak-anak hingga dewasa.
ADVERTISEMENT

Kandungan Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih ini mengandung beberapa komponen penyusun utama diantaranya adalah sineol, pinene, benzaldehyde, limonene, dan sesquiterpentes. Komponen yang memiliki kandungan cukup besar di dalam minyak kayu putih ialah sineol sekitar 50-60%. Sineol ini merupakan senyawa kimia golongan ester turunan dari terpen alkohol yang terdapat dalam minyak kayu putih. Semakin tinggi kadar sineol dalam minyak kayu putih akan semakin baik kualitas dan mutunya.
Manfaat dari Minyak Kayu Putih
1. Untuk mengobati penyakit saluran pernafasan Ternyata kandungan 1,8-Sineol dalam minyak kayu putih mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi dan anti oksidan. Penyakit akibat inflamasi saluran pernapasan seperti sinusitis, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), dan asma bronkial memiliki hubungan dengan hipersekresi mukus pada permukaan epitel saluran pernapasan. Berdasarkan sebuah penelitian 1,8-Sineol mampu menurunkan jumlah mukus yang berlebihan akibat infeksi bakteri.
ADVERTISEMENT
2. Sebagai Anti virus Pada masa pandemi Covid-19, minyak kayu putih banyak diteliti dan dikembangkan sebagai obat yang berpotensi sebagai anti virus corona. Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah meluncurkan Anti virus Covid-19 dari minyak kayu putih (Eucalyptus oil). Bentuk sediaan minyak kayu putih yang diproduksi dan beredar di pasaran antara lain ialah inhaler, roll on, salep, balsem dan diffuser. Minyak kayu putih yang mengandung 1,8-Sineol ternyata memiliki potensi sebagai anti virus corona.
3. Sebagai Anti mikroba Kandungan 1,8-Sineol dapat menghambat proliferasi bakteri dan pertumbuhan biofilm dari mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Moraxella catarrhalis.
Sumber :
Sudradjat, S. E. (2020). Minyak Kayu Putih, Obat Alami dengan Banyak Khasiat: Tinjauan Sistematik. Jurnal Kedokteran Meditek, 26(2), 51–59. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v26i2.1843
ADVERTISEMENT
HangtuahAcId n.d. https://ocean-biomedicina.hangtuah.ac.id/index.php/jurnal/article/view/17/13 (accessed December 6, 2021).
Pengembangan P, Penyulingan BD. Pengenalan Atsiri (Melaleuca cajuputi). YaleEdu n.d. https://elti.yale.edu/sites/default/files/rsource_files/buku_panduan_pelatihan_minyak_atsiri.pdf (accessed December 6, 2021).