Konten dari Pengguna

Perselingkuhan dan Ancaman Media Sosial yang Merusak Komitmen Hubungan Pasangan

Ahmad Dzul Ilmi Muis
Seorang Alumnus Jurusan Antropologi Unair
26 Juni 2023 15:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Dzul Ilmi Muis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perselingkuhan, Gambar dari Pixabay oleh Jobert Aquino
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perselingkuhan, Gambar dari Pixabay oleh Jobert Aquino
ADVERTISEMENT
Menyibak banyaknya kasus perselingkungan yang sering diberitakan belakangan ini, dan bagaimana ancaman dari adanya penyalahgunaan penggunaan media sosial yang ternyata sangatlah merusak terjalinnya komitmen hubungan dari sepasang kekasih yang sudah terjalin sebelumnya. Ternyata, kedekatan emosional dan rasa cinta pun bisa timbul dan tidak berbeda dirasakan bahkan tanpa adanya pertemuan secara fisik.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, adik dari Raffi Ahmad, yakni Syahnaz Sadiqah telah diterpa sebuah isu yang kurang menyenangkan. Pasalnya, dirinya diduga telah melakukan perselingkuhan dengan seorang pesinetron bernama Rendy Kjaernett.
Isu tersebut bermula setelah istri dari Rendy sendiri, yakni Lady Veronica Nayoan mengunggah beberapa bukti yang diduga merupakan aksi perselingkuhan melalui akun Instagram pribadi miliknya.
Melalui akun Instagram tersebut, Lady mengaku bahwa sebenarnya dirinya sudah sempat curiga bahwa memang suaminya melakukan perselingkuhan, bahkan sejak bulan Juli tahun 2022 lalu, yang mana kala itu dirinya sedang hamil anak ketiganya.
Rendy Kjaernett dan istrinya, Lady Nayoan. Foto: Instagram/@rendykjaernett1
Lebih lanjut, Lady kemudian mengimbau agar Syahnaz dan Rendy untuk bisa mengakui perbuatan mereka karena memang sebelumnya, mereka berdua sudah bersepakat untuk berhenti menjalin hubungan.
ADVERTISEMENT
Beberapa bukti pun turut diunggah oleh Lady Veronica yang semakin menguatkan adanya indikasi dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh sang suami, yakni salah satunya adalah terdapat tato wajah perempuan di punggung Rendy, yang mana ternyata wajah tersebut adalah wajah dari Syahnaz.
Bukti lain yang diunggahnya adalah terdapat sebuah percakapan chat antara Rendy dengan Syahnaz melalui media sosial, yakni pesan singkat dan aplikasi Gojek.
Tidak hanya kasus itu, namun belakangan ini publik di Tanah Air juga terus dihebohkan dengan berbagai macam isu perselingkuhan yang terus diembuskan di berbagai pemberitaan, yang dilakukan oleh para publik figur.
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: MichaelJayBerlin/shutterstock
Memang, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa dengan adanya kemajuan teknologi melalui penggunaan ruang digital seperti media sosial dan internet seperti sekarang ini, memang telah memberikan banyak sekali keuntungan untuk manusia dalam menjalin komunikasi menjadi jauh semakin mudah.
ADVERTISEMENT
Namun, nyatanya, kemajuan teknologi sendiri juga memiliki potensi yang sangat mengancam bagi keberlangsungan hubungan seseorang, karena menurut Mileham (2007) pada saat yang bersamaan, dengan penggunaan media sosial serta internet pun juga memberikan kemudahan bagi seseorang untuk melakukan perselingkuhan.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa memang dalam sebuah hubungan percintaan yang terjalin, komitmen adalah salah satu unsur yang sangatlah penting bagi kedua belah pihak individu yang menjalin hubungan tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, bisa jadi komitmen tersebut akan berubah, terlebih ketika sang individu justru bertemu dengan orang lain yang mungkin saja mereka anggap lebih menarik dari pasangannya saat ini (Asriana & Ratnasari, 2012).
Ilustrasi dampak media sosial. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
Terlebih, ketika dengan era kemajuan teknologi seperti sekarang, semakin mempermudah seseorang untuk bisa menjalin komunikasi dan memperluas relasi kenalan mereka dengan siapa saja. Johnson dan Rusbult dalam penelitiannya (1989) mengungkapkan bahwa hal itu kemudian akan sangat mengancam hubungan, dengan kehadiran orang baru yang menjadi alternatif menarik, yang mana menjadikan ancaman utama dari adanya stabilitas hubungan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, dengan menggunakan sosial media dan internet, seorang individu bisa saja bertemu dengan siapa pun termasuk orang asing untuk melakukan berbagai macam hal hingga flirting, terlibat pada suatu percakapan yang mengarah pada unsur sensual ataupun memanfaatkan webcam.
Sehingga jelas sekali, berbagai aktivitas yang dilakukan itu sangat mungkin untuk menarik perhatian seseorang meski mereka sudah menjalin hubungan, dan pada akhirnya mereka akan melakukan perselingkuhan (Putnam dkk, 2000).
Karena, justru telah menjadi salah satu variasi dari bentuk adanya tindakan perselingkuhan di masa sekarang ini, yakni perselingkuhan yang menggunakan internet dan media sosial sebagai perantaranya.
Ilustrasi internet nirkabel. Foto: Shutter Stock
Terkait hal tersebut, Hertlein dan Piercy (2008) menjelaskan bahwa pemanfaatan internet sangat bisa digunakan untuk melakukan sebuah pelanggaran yang sama sekali tidak dapat diterima oleh sepasang kekasih.
ADVERTISEMENT
Sebab, sebenarnya mereka sudah terjalin dan terikat dengan sebuah komitmen sebelumnya, sehingga perselingkuhan itu akan sangat menyalahi adanya kontrak kepercayaan dalam sebuah hubungan.
Perlu diketahui bahwa dalam upaya tindak perselingkuhan yang menggunakan dunia maya dan internet atau sosial media, terdapat dua kategori, yang mana sebenarnya keduanya juga sama saja dianggap sebagai tindakan perselingkuhan dan memiliki dampak hingga konsekuensi yang sama seperti jika perselingkuhan tersebut dilakukan di dunia nyata.
Pertama adalah Cyberlove, yang merupakan sebuah perselingkuhan dalam bentuk emosional melalui media sosial. Bisa juga dikayakan sebagai sebuah hubungan romantis yang terbentuk dari adanya percakapan atau komunikasi melalui internet.
Ilustrasi cewek selingkuh Foto: Shutter Stock
Meski memang pelaku dari Cyberlove ini bisa dikatakan sama sekali tidak menjalin kontak secara fisik dan bahkan mungkin mereka dengan sengaja saling menyembunyikan identitas mereka secara anonim karena berkomunikasi melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Namun, mereka sejatinya masih sangat terikat secara emosi dan bahkan bisa dikatakan pula ada timbul rasa cinta yang bisa dirasakan sama besar dan intensnya ketika menjalin hubungan di dunia nyata (Ben-Ze’ev, 2004).
Sehingga, memang jelas saja bahwa terdapat sebuah ancaman yang sangat nyata dari penyalahgunaan penggunaan media sosial, yang mana ternyata sangat mampu dan berpotensi untuk merusak komitmen dari adanya hubungan pasangan yang sebelumnya sudah terjadi.
Perselingkuhan menjadi hal yang rawan dan sangat mencederai adanya komitmen berupa kontrak kepercayaan tersebut. Bahkan seseorang bisa saling merasakan adanya kedekatan emosional dan cinta tanpa perlu melakukan pertemuan secara fisik dan langsung, hanya dari percakapan melalui media sosial saja.