Konten dari Pengguna

Emosi Tidak Dapat Tertahan, Hidup Jadi Berantakan

AHMAD FAUZAN RAMADHAN UINJKT
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Desember 2022 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AHMAD FAUZAN RAMADHAN UINJKT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Marah (Sumber: https://pixabay.com/id/photos/marah-kecewa-orang-wanita-2514031/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Marah (Sumber: https://pixabay.com/id/photos/marah-kecewa-orang-wanita-2514031/)
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini sering kita mendapat informasi mengerikan seperti seorang anak membunuh salah satu anggota keluarganya karena emosi yang tidak tertahan. Contohnya ada dalam kisah Supardi yang menjadi tersangka atas pembunuhan ibu kandungnya sendiri (Detik.com). Hal tersebut dilakukan oleh Supardi yang sakit hati karena merasa tidak diperhatikan lagi oleh ibunya. Hal ini dapat terjadi karena emosi yang tak terkendali dalam diri Supardi sehingga tanpa disangka dapat merenggut nyawa ibunya.
ADVERTISEMENT
Setelah menyimak kisah Supardi tadi, apakah teman-teman tahu arti emosi? Asal kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa Latin yang berarti “menggerakkan, bergerak”. Emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. Mengapa seseorang bisa emosi? Kita bahas yuk faktor apa saja yang memicu seseorang emosi!
Apa saja yang dapat memicu emosi?
Kebanyakan orang emosi karena mereka merasa terkucilkan dan merasa direndahkan. Biasanya, hal ini terjadi dalam suatu kelompok bermain. Ketika dalam kelompok bermain itu mempunyai barang-barang mewah sedangkan salah satu dari mereka tidak memiliki barang mewah, maka mereka akan mengucilkan seseorang tersebut. Lalu bagaimana ketika seseorang mengalami hal itu? Seseorang yang merasa terkucilkan merasa emosi dalam diri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga orang yang merasa gagal dan frustrasi dengan usaha yang mereka kerjakan. Salah satu contohnya adalah mahasiswa yang berjuang untuk mengerjakan skripsi. Setelah susah payah ternyata masih belum diterima oleh dosen pembimbing karena skripsinya masih belum masuk akal. Akhirnya mahasiswa tersebut emosi karena harus membuat ulang skripsinya dari awal.
Emosi bisa disebabkan oleh kurangnya waktu tidur juga loh! Apalagi ketika sering bergadang karena mengejar deadline tugas. Seseorang yang sering begadang emosinya dapat memuncak dengan cepat karena mereka sulit untuk mengontrol hal tersebut.
Bagaimana cara kita tahu bahwa seseorang sedang emosi?
Setelah itu, bagaimana kita tahu bahwa seseorang sedang emosi? Biasanya, seseorang yang sedang emosi dapat dilihat dari ekspresi wajah. Spielberger mengatakan bahwa cara mengekspresikan kemarahan tiap individu berbeda-beda. Sementara itu, menurut Kroner dan Reddon membagi pengungkapan emosi menjadi tiga subscales.
ADVERTISEMENT
Pertama, Anger in yaitu eskspresi yang cenderung ditahan oleh seseorang yang sedang emosi dalam mengekspresikannya. Seperti seorang yang kesal dengan sikap teman-temannya, karena teman-temannya yang selalu mengucilkan dirinya. Nah, biasanya seorang tersebut lebih memilih diam dalam mengekspresikannya. Namun kondisi ini jika dilakukan secara terus-menerus akan berbahaya untuk diri sendiri dan akan mengganggu saat berinteraksi denga orang lain.
Kedua, Anger out, yaitu emosi yang berbanding terbalik dengan anger in. Dalam kondisi ini seseorang akan mengekspresikannya dengan melakukan suatu reaksi ketika emosi. Ketika berada dalam kondisi anger out ini, seseorang akan melakukan tindakan agresif dan merusak. Misalnya seseorang sedang kesal, maka dia akan meluapkan amarahnya dengan membanting kursi atau dengan cara yang berbagai macam.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Anger control yaitu kondisi dimana seseorang dapat mengontrol atau mengendalkan marah dan berusaha berpikir positif tentang persoalannya. salah satu kasusnya seperti seorang yang sedang makan lalu tiba-tiba makanannya tersenggol oleh orang lain dan dia tidak emosi melainkan menasihati agar bisa lebih hati-hati ketika berjalan. Jadi, ketika mengontrol emosi seorang lebih bijaksana dalam menyikapinya. Jika pikiran kita dewasa akan lebih bijaksana dalam mengambil sikap apalagi ketika emosi.
Setelah mengetahui kira-kira kalian dicontoh yang mana ya? Coba tentukan sendiri kalian yang mana! Selain itu, emosi juga bisa diantisipasi loh!
Bagaimana mengantisipasi emosi?
Teman-teman sepertinya pernah dengar peribahasa kalau mengendalikan marah tidak semudah membalikan telapak tangan. Walaupun begitu, kalian tetap bisa untuk mengantisipasi emosi dalam tubuh kalian, sebelum emosi itu mengganggu kehidupan kalian. Lalu, bagaimana agar kita tidak mudah emosi?
ADVERTISEMENT
Emosi dapat ditahan dengan berpindah posisi, seperti dari berdiri ke duduk, dari duduk di kursi ke duduk di lantai, atau dari duduk di lantai ke berbaring. Selain itu, seseorang yang emosi juga dapat mengalihkan perhatiannya dengan berhitung, melihat video lucu, dan menarik napas dalam agar lebih sabar dan mengakui bahwa ia sedang emosi tetapi tetap mengupayakan agar tidak menimbulkan kekacauan.
Setelah teman-teman simak penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa emosi menyebabkan pengaruh buruk bagi diri maupun lingkungan kita loh. Sehingga, kita harus sekuat tenagauntuk dapat menahan diri dari rasa emosi yang menghantui kita. Mungkin dengan begitu, hati ini akan menjadi lebih tenang dan juga mencegah terjadinya konflik berkepanjangan.
ADVERTISEMENT