Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Feodalisme dan Khidmah
17 Mei 2022 15:09 WIB
Tulisan dari Ahmad Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengaruh feodalisme menjadikan Indonesia sebagai negara yang terkenal akan keramahannya di kancah dunia. Bahkan, dalam buku “1000 Ultimate Experiences” yang dibuat oleh sebuah perusahaan pembuat buku, yaitu Lonely Planet, Indonesia masuk sebagai negara paling ramah dalam menyambut pelancong. Namun, bila dipahami lebih dalam, hal tersebut bukanlah sebuah pencapaian yang mesti dibanggakan.
ADVERTISEMENT
Hasil dari observasi di atas memberikan kesan negatif secara tidak langsung. Karena keramahan tersebut, Indonesia beberapa kali dijajah oleh bangsa lain. Bahkan, sifat tersebut masih sangat lestari hingga sekarang ini. Pembelajaran mengenai keramahan sudah dapat kita jumpai sedari kecil, para orang tua mengajarkan untuk selalu bersikap ramah terhadap orang lain. Secara moralitas yang berkembang di dalam bangsa ini, hal tersebut benar adanya. Namun, dampak negatif yang ditimbulkan dari hal tersebut juga harus dipertimbangkan kembali.
Keramahan berhubungan erat dengan sopan santun dan moralitas. Dalam ajaran agama Islam kita mengenal kata khidmah, atau secara istilah adalah pengabdian seorang murid kepada gurunya agar si murid mendapatkan keberkahan dari sang guru. Namun, apabila memahami hal tersebut di luar dari ajaran agama, dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk dari neofeodalisme. Hal ini memicu segelintir orang-orang tidak bertanggung jawab yang berprofesi sebagai guru untuk mengeksploitasi murid-muridnya atas nama khidmah dan berkah. Sebagai murid yang sedari kecil diajarkan untuk tunduk, taat, dan patuh terhadap guru, tentu mempersilakan gurunya untuk berbuat semaunya, karena mereka menganggap semua yang dilakukan oleh gurunya bersifat benar. Secara tidak sadar, hal demikian menciptakan karakteristik yang pasif pada diri murid tersebut.
ADVERTISEMENT
Khidmah dan Berkah
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) khidmah memiliki arti kegiatan pengabdian, dan pelayanan. Sedangkan berkah memiliki arti karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Ajaran agama Islam mengenai dua hal tersebut tidaklah salah. Namun, penyalahgunaan dalam mengaplikasikan khidmah oleh orang-orang yang tidak memahami kedua hal tersebut secara mendalamlah yang membuat citra tersebut menjadi buruk.
Neofeodalisme
Feodalisme merupakan suatu paham yang dianggap buruk oleh masyarakat. Kata feodalisme sendiri berasal dari kata latin, yaitu Feudum yang artinya wilayah kekuasaan. Feodalisme merupakan paham yang berpusat pada pemilik wilayah, dan hal-hal yang terkait dengannya selalu dibenarkan. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh orang yang memiliki wilayah paling besar. Sistem feodalisme memiliki beberapa urutan kelas. Kelas pertama dipegang oleh orang-orang yang memiliki wilayah, kelas kedua dipegang oleh orang-orang yang membantu orang yang memiliki wilayah, kelas ketiga dipegang oleh masyarakat biasa yang tidak mampu melawan kebijakan-kebijakan dari orang-orang yang kelas nya lebih tinggi dibanding dia.
ADVERTISEMENT
Kesalahpahaman dalam khidmah dan berkah dapat dikatakan sebagai neofeodalisme, dikarenakan kemiripan sistem yang berada dalam tubuh khidmah dan feodalisme. Namun, khidmah dilakukan secara sukarela dan ikhlas.
Secara epistemologi, kebenaran yang didapat dari khidmah tersebut merupakan kebenaran subjektif atau berdasarkan orang yang di-khidmahi. Namun, secara paham rasionalisme tidak ada kebenaran yang mutlak dalam perkara tersebut. Setiap manusia akan memiliki celah kesalahan yang bisa dikoreksi oleh siapapun. Secara empiris, hal ini dapat terbukti dengan adanya kasus sosial yang terjadi dengan mengatasnamakan khidmah. Seorang guru dapat berbuat semaunya dengan mengatasnamakan khidmah di dalamnya. Oleh karenanya, hal ini perlu dipahami kembali bahwa ada batasan-batasan dalam implementasi kata khidmah dan berkah.