Mari Membicarakan Masa Depan Peradaban Islam

Ahmad Haetami
Mahasiswa Sastra Indonesia - Universitas Pamulang Tulisannya Rohani, Kelakuannya Rohalus
Konten dari Pengguna
25 Agustus 2023 19:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Haetami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak-anak sedang bermain, sumber gambar; pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak sedang bermain, sumber gambar; pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar kata ‘Milenial’? Tentu pikiran kita akan merujuk kepada anak muda yang tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Teknologi merupakan hasil dari kerja dan buah pemikiran manusia, hasil dari reka ulang penciptaan dengan adaptasi sehingga menghasilkan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
ADVERTISEMENT
Melihat realitas yang terjadi hari ini semua manusia tidak bisa lepas dari teknologi, anak muda, orang tua, bahkan anak masih belia. Contoh sederhananya Smartphone, alat ini mampu menghipnotis semua kalangan, bagaimana tidak? Anak kecil yang seharusnya bermain, belajar dan mengenal dunia luar justru di malah disibukkan dengan gadget, sibuk bermain game digital, menonton video Youtube hingga lupa waktu
Sebenarnya hal ini sah saja, tetapi jika penggunaan secara berlebihan tanpa pengawasan orang tua akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak.
Pun dengan milenial, jika tidak menggenggam gadget dalam satu hari rasanya mungkin ada yang kurang. Bahkan ketika makan saja masih sibuk dengan gadget, akan terlihat lucu ketika menyuapkan ke mulut yang ke telan malah gadgetnya bukan nasi. Sudah seharusnya kita lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi bukan malah sebaliknya, kita yang dikendalikan teknologi.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat. Banyak dari generasi muda yang terjebak sebagai penikmat, bukan terlibat. Alangkah lebih baik jika anak muda memikirkan dan ikut andil dalam menyumbangkan kontribusi terhadap perkembangan dunia. Memiliki visi yang kuat untuk melihat masa depan guna membangun peradaban yang lebih baik.
Arsitektur bangunan masjid, sumber gambar; pixabay
Mari kita buka kembali lembar sejarah masa emas peradaban Islam, bukan mau bernostalgia dengan masa lalu, tapi mengajak teman-teman untuk sejenak menengok ke belakang dan merawat pelajaran berharga yang masih sangat relevan untuk masa sekarang.
Beberapa di antaranya adalah ilmuwan muslim yang telah meninggalkan jejak dalam sejarah dengan penemuan-penemuan mereka yang signifikan dan berpengaruh di dunia.
Ibnu Sina
Ia merupakan tokoh penting dalam bidang ilmu kedokteran dan filsafat di dunia, dan dikenal karena karyanya yang berjudul Kitab al-Qanun fi al-Tibb (Buku Kanun dalam Kedokteran), yang menjadi buku rujukan penting dalam bidang kedokteran selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
Al-Khawarizmi
Ia merupakan seorang ahli matematika dan astronomi, dan dianggap sebagai penemu algoritma, yang dikenal sebagai algoritma Al-Khawarizmi. Algoritma ini menjadi dasar dalam pengembangan komputer modern.
Salah satu penemuan penting dari Al-Khawarizmi adalah penemuan angka nol (0). Penemuan ini memudahkan menghitung puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya.
Selain itu, penemuan angka nol ini merubah logika berpikir tentang semesta karena angka nol mewakili ketakterhinggaan.
Jabir ibn Hayyan
Ia dikenal sebagai bapak kimia modern dan telah memberikan banyak kontribusi penting dalam perkembangan ilmu kimia.
Sosok Jabir ibn Hayyan sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Barat. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 Masehi dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak ilmuwan Eropa.
ADVERTISEMENT
Ibn al-Haytham
Ia dikenal sebagai ahli matematika, astronomi, dan fisika, dan dikenal karena karyanya dalam bidang optik, termasuk Kitab al-Manazir, sebuah karya tentang penglihatan dan optik.
Karya dan penelitian Ibn al-Haytham telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
Al-Jazari
Ilmuwan ini dikenal sebagai Bapak Robot. Ia merupakan pembuat robot pertama dalam sejarah. Robot ciptaan al-Jazari beroperasi berkat bantuan tenaga air (hidrolik). Kelincahan robot besutan al-Jazari mampu menghibur tamu Kesultanan Turki dari Dinasti Artuqid dalam sebuah jamuan.
Kecemerlangan Al-Jazari sering dibandingkan dengan ilmuwan Leonardo da Vinci yang menggemparkan Eropa.
Al-Zahrawi
Ia adalah seorang dokter dan ahli bedah yang melakukan banyak penemuan penting dalam bidang kedokteran dan bedah.
ADVERTISEMENT
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Al-Tasrif, sebuah ensiklopedia medis yang menjadi acuan penting di dunia kedokteran selama berabad-abad.
Abbas bin Firnas
Ia merupakan seseorang yang multitalenta. Sebab ia adalah penemu, fisikawan, kimiawan, teknisi, musisi Andalusia dan penyair yang tinggal di Cordoba sekarang Spanyol.Dia pernah melakukan percobaan penerbangan pertama pada tahun 875 masehi. Kala itu, alat ciptaannya berhasil terbang selama 10 menit.
Abbas Ibn Firnas diketahui mendalami ilmu teknik saat tinggal di Andalusia. Kemudian, dia mendalami ilmu matematika, fisika, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Saat mengembangkan konsep pesawat terbang, dia harus melalui banyak rintangan. Mulanya, Abbas Ibn Firnas terinspirasi dari Armen Firman pada 852 Masehi.
Dan masih banyak lagi ilmuan muslim lainnya yang punya segudang prestasi berdiri dipanggung peradaban dan kontribusinya bagi perkembangan dunia.
Ilustrasi kemajuan peradaban Islam, sumber gambar; pixabay
Jika kita merujuk pada zaman keemasan Islam ketika Eropa mengalami zaman kegelapan, adalah titik kilometer nol peradaban manusia. Pemahaman seperti ini hanya akan mengabarkan bahwa kita bukan pembaca yang baik. Sejarah mencatat bahwa peradaban dunia justru saling belajar.
ADVERTISEMENT
Zaman keemasan Islam justru menjadi menjadi contoh yang sangat baik, bahwa peradaban bisa saling berkontribusi dan tidak selalu bertanding atau saling berbenturan. Ketika itu para ilmuwan lintas latar belakang negara dan bahkan agama dapat bekerja sama dengan baik. Kita bisa menjadikan fenomena ini sebagai ilustrasi hubungan dalam Islam.
Peradaban Islam yang mendatang akan menjadi sangat penting, karena kita semua berada dalam posisi transformasi dimana perubahan yang dirasakan cukup besar. Sehingga peradaban yang akan terjadi di beberapa tahun ke depan, sudah seharusnya harus diantisipasi dari sekarang.