Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
27 Ramadhan 1446 HKamis, 27 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Memilih Rekening Donasi
29 April 2021 13:28 WIB
Tulisan dari ahmad juwaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, di banyak group WA (Whatsapp) beredar pesan tentang penggalangan dana untuk membantu pembelian bangunan yang akan dipergunakan menjadi masjid Istiqlal di Toronto Kanada. Menurut pesan tersebut, katanya masjid itu merupakan masjid yang didirikan oleh komunitas Indonesia di Kanada. Pada pesan yang beredar tersebut juga disertai dengan video yang menampilkan Ustaz Adi Hidayat dengan penyampaian pesan-pesan untuk mendukung pendirian masjid tersebut.
ADVERTISEMENT
Masih menurut pesan yang beredar tersebut, bahwa kebutuhan untuk membeli bangunan yang akan dijadikan masjid itu adalah sebesar Rp 7 miliar. Sementara uang yang sudah bisa dikumpulkan oleh komunitas muslim Indonesia itu adalah sebesar Rp 4 miliar. Jadi, masih kekurangan Rp 3 miliar. Bahkan di dalam pesan tersebut juga diilustrasikan, jika seandainya ada 100.000 orang yang masing-masing orang mau berdonasi Rp 30.000 saja, maka uang sebesar Rp 3 miliar itu akan terkumpul.
Tentu saja, di dalam pesan yang beredar itu juga disertai ajakan menyumbang melalui rekening yang dicantumkan. Segera saja, pesan itu diteruskan dan beredar luas di berbagai group WA. Sebagian orang, begitu membaca pesan tersebut, langsung mengirimkan sumbangan melalui rekening yang dicantumkan tersebut. Namun, ada sebagian orang yang begitu mendapat pesan tersebut, langsung bertanya, apakah pesan itu valid? Sebagian lagi menanyakan apakah ini bukan penipuan? Bahkan ada yang akhirnya menampilkan pesan berupa informasi atau kutipan postingan pesan dari group WA lainnya, yang menyatakan bahwa pesan itu adalah pesan penipuan. Akibat adanya pertanyaan dan informasi penipuan ini, beberapa orang yang semula berniat berdonasi menjadi ragu-ragu atau membatalkan donasi.
ADVERTISEMENT
Melalui satu proses klarifikasi yang dilakukan oleh beberapa orang, termasuk dari video susulan yang dibuat oleh Ustaz Adi Hidayat, maka diperoleh informasi bahwa sebenarnya rekening Itu betul. Memang rekening itu adalah rekening penampungan untuk membantu pendirian Masjid Istiqlal di Toronto Kanada. Rekening Itu digunakan oleh orang Indonesia, dan ingin mengumpulkan dana dari masyarakat di Indonesia, maka rekening Itu menggunakan rekening bank di Indonesia. Sepertinya, dengan alasan kecepatan dan kemudahan proses, yang digunakan adalah rekening perorangan, di luar rekening utama panitia di Toronto Kanada untuk mengumpulkan donasi dari masyarakat di Kanada. Setelah adanya klarifikasi ini, banyak orang sudah tidak ragu lagi untuk menyalurkan bantuan untuk membantu pendirian masjid di Toronto Kanada itu.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman kasus ajakan sumbangan untuk membantu mendirikan masjid di Toronto Kanada ini, kita dapat belajar, bahwa penggunaan rekening perorangan untuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat punya masalah tersendiri. Kalau kita coba telusuri, persoalan ini sudah terjadi sejak lama. Suatu organisasi atau sekelompok orang kadang mengumpulkan donasi dengan menggunakan rekening pribadi. Apalagi kalau seorang individu ingin mengumpulkan sumbangan, umumnya yang digunakan adalah rekening perorangan.
Ada banyak alasan mengapa rekening pribadi atau perorangan dipergunakan, yang paling sederhana adalah kadang-kadang karena orang yang sedang melakukan pengumpulan dana itu memang betul-betul melakukannya secara spontan, sehingga belum dibuat rekening khusus untuk kegiatan tersebut atas nama suatu lembaga. Alasan kedua kadang-kadang karena ingin melakukan pengumpulan sumbangan secara cepat. Jadi, karena rekening yang ada adalah rekening perorangan, maka rekening itulah yang dipakai untuk mengumpulkan dana.
ADVERTISEMENT
Alasan yang lain kalau dalam kasus masjid di Toronto Kanada ini adalah karena yang melakukan penggalangan dananya orang Indonesia dan ditujukan untuk orang Indonesia, sementara rekening yang dimiliki oleh panitia di negara asal tersebut adalah rekening bank negara asal, di mana bagi sebagian orang di Indonesia akan mengalami kesulitan kalau mereka diharuskan transfer uangnya ke rekening di bank di luar negeri. Penyebab kesulitan itu adalah karena bank asing itu belum tentu punya perwakilan di Indonesia. Pun dengan menggunakan rekening bank asing, artinya yang diterima adalah mata uang asing, sementara orang-orang mau menyumbang dengan mata uang Rupiah. Kalau pun tetap dikirimkan sumbangan dengan mata uang rupiah, maka akan terjadi selisih kurs. Untuk memudahkan atas kondisi tersebut, kadang-kadang dipercepat dengan cara menyediakan rekening perorangan dari bank lokal, di mana donasi itu akan dikumpulkan.
ADVERTISEMENT
Pada masa lalu, saat era penggalangan dana publik belum memasuki fase akuntabilitas publik, masyarakat masih menerima penggunaan rekening perorangan untuk sumbangan. Namun pada masa sekarang, di mana setiap pengumpul dana masyarakat dituntut transparan dan akuntabel, maka penggunaan rekening pribadi untuk penggalangan dana publik akan ditanggapi secara miring. Terlebih pada zaman sekarang, yaitu pada era masyarakat digital yang sangat kritis dan berorientasi keterbukaan, penggunaan rekening pribadi akan lebih banyak dicurigai dibandingkan diapresiasi.
Sudah saatnya penggunaan rekening untuk donasi ini “disistematisasi”. Mengandalkan niat baik semata, terasa belum cukup. Harus ada standar penggunaan rekening donasi. Minimal berbentuk kode etik yang dibuat oleh asosiasi atau perkumpulan lembaga pengumpul donasi. Lebih jauhnya dibuat aturan tentang penggunaan rekening donasi. Tujuan sistematisasi ini adalah mengamankan dana publik dari kemungkinan penyelewengan, termasuk penipuan oleh para kriminal, mengatasnamakan pengumpulan sumbangan.
ADVERTISEMENT
Prinsip dasar sistematisasi rekening donasi adalah penguatan kedudukan rekening donasi sebagai rekening publik. Di mana di dalam rekening publik, kepemilikan dan pengelolaannya dilakukan oleh sekumpulan orang (bukan seorang individu). Pada rekening publik juga memiliki mekanisme pertanggungjawaban dana publik, sekurang-kurangnya dalam bentuk pelaporan regular kepada publik tentang dari mana donasi datang dan disalurkan kemana donasi tersebut. Aspek pertanggungjawab publik ini merupakan mekanisme wajib yang melekat secara langsung pada rekening publik.
Dengan sistematisasi, akan jelas posisi rekening donasi yang bersifat publik, dibandingkan dengan rekening pribadi yang bersifat privat. Rekening publik bersifat terbuka, sementara rekening privat bersifat tertutup. Rekening publik memiliki mekanisme check and balance, sebaliknya rekening privat tidak memiliki mekanisme check and balance. Dengan demikian, pada masa yang akan datang, semua rekening donasi harus menggunakan rekening publik.
ADVERTISEMENT
Sambil proses sistematisasi rekening donasi ini berjalan, dibuat kesepakatan di antara lembaga pengumpul donasi bahwa mereka tidak akan menggunakan rekening pribadi untuk mengumpulkan donasi. Termasuk asosiasi juga perlu mengeluarkan anjuran kepada masyarakat, agar sumbangan masyarakat selalu disalurkan melalui rekening publik.
Ahmad Juwaini
Pengamat Ekonomi Filantropi