Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Over Supply Sedekah Jumat?
7 April 2021 11:27 WIB
Tulisan dari ahmad juwaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seorang teman bercerita, bahwa dia baru saja melakukan kegiatan sedekah jumat. Yaitu, dia menyiapkan sejumlah makanan dalam bentuk nasi kotak, untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun waktu dia membagikan kepada seseorang yang menurut penampilannya termasuk orang yang miskin, ternyata orang tersebut terkesan tidak menghargai pemberian tersebut. Bahkan terkesan orang itu ingin tahu dahulu, isi makanan yang akan ia terima. Setelah menerima nasi kotak, orang itu kemudian membuka kotak nasi tersebut, ketika melihat isinya hanya nasi, sayuran dan telur rebus, orang itu akhirnya meletakkan kembali nasi kotak pada suatu tempat dekat teman saya berdiri. Selanjutnya orang tersebut berlalu dari depan mata teman saya tersebut. Menyaksikan kejadian tersebut, teman saya merasa jengkel dan menahan kesal terhadap orang itu. Namun akhirnya teman saya tersebut berusaha menahan dirinya, agar jangan sampai merusak niat beramal baiknya.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah menjadi suatu fenomena baru di masyarakat, yaitu adanya budaya gemar memberikan Sedekah Jumat, yaitu sedekah berupa makanan yang dibagikan pada hari Jumat. Pada sedekah Jumat kadang-kadang dibagikannya dengan cara mendatangi kumpulan orang-orang miskin atau yang kesulitan makanan, ataupun ada yang melakukan dengan cara meletakkan makanan tersebut di suatu tempat, kemudian diberi tulisan, silakan mengambil sedekah makanan ini. Biasanya kadang ditambah juga dengan kata-kata, “Ambilah makanan secukupnya !”
Fenomena Sedekah Jumat ini telah berkembang sangat luas di berbagai wilayah di Indonesia. Meskipun kita belum tahu, kapan tepatnya mulai ada gerakan sedekah jumat ini ? Namun yang pasti, kegiatan Sedekah Jumat, dalam lima tahun terakhir ini, semakin subur dan deras gerakannya. Pernah terpikir, apakah fenomena ini terjadi karena ada anjuran dalam agama Islam secara khusus tentang hal ini ? Misalnya karena ada Hadits Nabi saw yang menganjurkan bersedekah pada hari Jumat ? Karena bisa jadi, dengan adanya anjuran bersedekah pada hari Jumat tersebut orang berduyun-duyun ingin meraih pahala sesuai hadits Nabi tersebut ? Penulis belum tahu pasti, apakah hal ini karena adanya Hadits Nabi saw yang mengkhususkan sedekah di hari Jumat atau karena faktor lainnya.
ADVERTISEMENT
Akibat begitu banyaknya orang melakukan kegiatan sedekah pada hari Jumat, belakangan sepertinya mulai terjadi suatu fenomena baru, di mana sebagian orang yang mendapatkan bantuan sedekah makanan di hari Jumat itu mungkin mendapatkan bantuan sedekah yang cukup banyak. Pada akhirnya orang yang banyak menerima sedekah tersebut mulai memilih-milih makanan sedekah tersebut. Bahkan mungkin ada yang sampai mendatangi beberapa lokasi sedekah Jumat, sambil mengecek isi makanan yang disediakan oleh orang-orang yang bersedekah itu. Intinya orang-orang itu mulai memilih-milih sedekah makanan. Mereka memilih sedekah yang memiliki lauk ataupun makanan yang enak, ataupun yang bergizi dan mahal harganya. Ujungnya adalah untuk makanan yang dinilai kurang enak, atau kurang berharga, maka makanan itu akan dibuang atau ditinggalkan begitu saja. Tidak heran, jika kadang kita menyaksikan tampilan kumpulan nasi kotak (makanan) yang seperti terbuang atau tampilannya acak-acakan, setelah diperiksa-periksa, namun kemudian ditinggalkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya adalah, apakah memang di kota-kota besar, khususnya di Jadebotabek, Sedekah Jumat ini sudah mencapai level over supply ? Menjadi penting bagi kita untuk melihat fenomena ini dalam dua perspektif, yang pertama adalah perspektif beramal, dan yang kedua adalah perspektif pengelolaan. Dalam perspektif beramal atau bersedekah, orang-orang yang memiliki inisiatif untuk melakukan tindakan kebaikan, yaitu beramal atau bersedekah, perlu untuk terus melanjutkan amal baiknya, kalau perlu mengupayakan peningkatan amalan baik ini secara berkelanjutan. Mereka tidak boleh terganggu hatinya oleh adanya perilaku segelintir atau sekelompok orang yang apabila diberi bantuan akan bertindak “selektif” dan kurang menghargai upaya yang dilakukan oleh orang-orang yang bersedekah. Orang-orang yang bersedekah Jumat harus sabar dan berbesar hati, manakala melihat tingkah polah orang yang dibantu, yang seolah memandang bantuan dari nilai atau harga, atau dari isi bantuan tersebut. Anggap saja perilaku orang-orang tersebut, sebagai ujian keimanan dan keistiqomahan, agar mendapat Ridlo dari Allah SWT, serta memperoleh pahala yang besar dalam beramal.
ADVERTISEMENT
Dalam perspektif pengelolaan, memang menjadi penting untuk mengecek kembali, sebenarnya sudah berapa banyak orang, komunitas, organisasi dan perusahaan yang melakukan kegiatan Sedekah Jumat ? Sudah berapa banyak orang miskin yang terbantu dengan Sedekah (setiap) Jumat ? Dimana saja kegiatan Sedekah Jumat dilakukan, atau dimana saja lokasi orang miskin yang sudah terbantu Sedekah Jumat ? Pertayaan lebih lanjutnya adalah bagaimana menentukan kriteria orang yang boleh menerima Sedekah Jumat, pendekatan dan cara menyerahkan bantuan Sedekah Jumat seperti apa yang paling baik, dan ujungnya adalah seberapa besar dampak penyaluran bantuan Sedekah Jumat dalam meningkatkan ketahanan sosial masyarakat ?
Meskipun pada awalnya, gerakan Sedekah Jumat adalah gerakan spontan yang sederhana dan mudah, namun dalam perspektif pengelolaan, pada akhirnya memang memerlukan satu penanganan tersendiri. Tahapan dasarnya adalah perlunya informasi tentang gerakan Sedekah Jumat. Perlu kesediaan pelaku Sedekah Jumat untuk membagikan informasi yang dimiliki untuk menjadi bahan pengecekan, sekaligus mempelajari dan menemukan kesimpulan, serta mendapatkan masukan perbaikan dalam pengelolaan Sedekah Jumat.
ADVERTISEMENT
Kembali ke pertanyaan awal, apakah saat ini sudah over supply Sedekah Jumat ? Pertanyaan ini baru bisa kita jawab, kalau kita sudah bisa menghitung jumlah orang miskin atau jumlah orang yang disasar untuk menerima Sedekah Jumat, dibandingkan dengan banyaknya jumlah Sedekah Jumat yang dibagikan setiap hari Jumat. Jangan lupa, kalau pun sudah dicapai over supply di Jakarta, belum tentu sudah over supply di daerah satelit Jakarta, seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Kalau pun di Jadebotabek sudah over supply, masih banyak daerah yang miskin, kekurangan pangan, dan bahkan mungkin masih ada daerah yang penduduknya menderita busung lapar, daerah tersebut perlu untuk mendapatkan Sedekah Jumat.
Ahmad Juwaini
Pengamat Ekonomi Filantropi