Kematian Tragis Chris Cornell dan Kurt Cobain

Konten dari Pengguna
21 Mei 2017 0:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Karomi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di penghujung Tahun 1989 hingga awal 1990 adalah momentum kebangkitan musik alternatif yang bertempat di Seattle. Gaya musik nyleneh yang disuguhkan grup band asal Seattle bisa dibilang tiada duanya. Diantara ciri Khasnya terdengar layaknya senar gitar putus, meraung dan menjerit. Sayatan gitar Pearl Jam, Sound Garden, Nirvana meskipun bergenre sama-sama Grunge, akan tetapi sensasinya tetaplah berbeda. Dan pula kesamaan ketiga band ini lahir dari kota Seattle.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran musik alternatif seattle tidak bisa dipisahkan dari latar belakang para personelnya yang penuh problem dalam hidupnya. Namun kekesalan itu dilampiaskan dengan bermusik. Semisal, Kurt Cobain awalnya bermusik modal gitar usang yang senarnya putus satu. Dia menghibur diri sendiri dengan gaya kidalnya tanpa perduli apa kata orang (apatis). Uniknya, dari hal seperti ini pelan-pelan membentuk rasa percaya diri. Tak heran dia pun sukses mendirikan band Nirvana dengan hit single berjudul smell like ten spirit yang dia akui terinspirasi dari parfum deodoran. Cobain pun ditahbiskan sebagai Raja musik Grunge.
Kurt Cobain yang berkali-kali mencoba bunuh diri ini, akhirnya sukses membunuh dirinya sendiri diujung laras pistol. Ia merasa malu menjadi ayah seorang frances bean cobain. Sebab kecanduannya akan heroin sulit dihentikan. Ada beberapa sisi menarik yang bisa diambil pelajaran, yakni: Dia lebih suka bermusik didepan orang sedikit yang faham musik ketimbang orang banyak yang tidak faham apa-apa. Bahkan Cobain pernah berseloroh: Aku terasa kurang enjoy tatkala konser melihat penonton jingkrak-jingkrak. Aku lebih nyaman bila mereka duduk tenang sembari menikmati musikku. Ini menandakan bahwa Kualitas musik haruslah diimbangi dengan pendengar musik yang berkualitas pula atau kurang lebih "karya bagus semestinya disaksikan, diapresiasi oleh orang-orang (penonton) pilihan pula".
ADVERTISEMENT
Walhasil, keinginan itu pun terwujud dalam Album Nirvana Unplugged in New York. Dimana ia meminta panitia MTV dalam ruangan dikelilingi lilin, permintaan ini pun dikabulkan. Tak disangka, Album ini menjadi Unplugged MTV terlaris dan terbaik dalam sejarah Unplugged. Bahkan videonya bila diamati seakan-akan sarat pesan kematian. "Itu bukan seperti Cobain yang biasa urakan" gumam pihak MTV.
Lalu, Apa kaitannya dengan Chris Cornell vokalis AudioSlave eks Sound Garden? Sebenarnya kedua musisi ini memiliki kesamaan, yaitu totalitas bermusik grunge. Hanya saja Grunge yang diusung Chriss Cornell ini lebih soft, rapi, tertata. Sedangkan Kurt Cobain lebih hard, urakan, anti mainstream. Musik Grunge Nirvana yang disuguhkan lebih dominan mirip suara "pita kaset mbulet". Konon ketika Cobain konser Unplugged MTV dia menolak keras membersihkan tubuh (mandi) dan disisir. Dapat dibayangkan alangkah "kacau" (mbulet) nya sosok Cobain ini.
ADVERTISEMENT
Adapun sosok Chriss Cornell dengan lagu Black Hole Sun tatkala masih tergabung dalam band Sound Garden berulang kali mendapatkan piala penghargaan (award). Prestasi ini berlanjut ketika ia masuk dalam Audio slave dengan para personel sempalan RATM. Salah satu komposisi larisnya adalah Like A Stone.
Lirik Like A Stone ini mengisahkan seorang yang sakit sekarat menanti ajal. Kualitas musiknya sangat bagus diiringi gitaris Tom Morello yang menyayat hati. Ironisnya, Like A Stone yang bila diartikan seperti batu ini seakan sebuah cermin bahwa Chris Cornell akan mengalami hal itu. Yakni Sekarat dan mati. Ujaran-ujaran musisi ini ibarat keinginan hatinya terdalam akan kematian tragis menimpanya. Demikian juga dengan Cobain yang dikenal kata-kata seremnya: I Hate Myself and I want to die. Ini mengindikasikan bahwa ada semacam labil jiwa, keropos prinsip, dan pupusnya semangat hidup untuk menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pelajaran apa yang bisa diambil dari kedua musisi tragis ini?! Pertama, tetap semangat hidup lebih baik, Kedua, konsisten dengan prinsipnya, ketiga, mencontohkan hal-hal yang baik agar kebaikan itu bisa menginspirasi penggemarnya. Sebab ada kasus penggemar yang rela mati demi band pujaannya. Ini terjadi pada Guns N Roses dengan liriknya Estranged, dimana ada seorang pemuda terjun dari ketinggian sembari menyetel lagu Axl Rose CS ini.
Sebagai pamungkas coretan ini, saya hanya bisa berpesan:"Jauhkan keluarga kita dari Narkoba dan Hiduplah dengan Baik". Sebab musisi-musisi diatas memiliki trackrecord bersentuhan dengan barang mematikan tersebut. Mari kita galakkan hidup sehat serta nyalakan semangat lebih baik!
Ahmad Karomi
Penikmat Musik
m
ADVERTISEMENT