Konten dari Pengguna

Pengaruh Desain Perpustakaan terhadap Aktivitas Pengguna

Ahmad Rafah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Manajemen Pendidikan.
10 Juli 2024 6:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rafah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan perpustakaan di Indonesia masih menghadapi banyak sekali kendala dan tantangan. Masalah yang paling sering terjadi yang pertama adalah jumlah perpustakaan yang terbatas, jumlah pustakawan, dan kurangnya koleksi buku yang ada pada sebagian besar perpustakaan. Persoalan pertama banyak terkait dengan fasilitas fisik perpustakaan yaitu bangunan atau gedung. Persoalan pengembangan fisik perpustakaan tidak terbatas pada ada atau tidaknya gedung, tetapi juga terkait dengan desainnya, sebab tanpa rancangan yang memadai sebuah gedung tidak akan memerankan peran secara maksimal sebagai sebuah sarana bagi kepentingan pemakainya.
ADVERTISEMENT
Desain perpustakaan dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengalaman pengguna dan aktivitas membaca. Berikut adalah beberapa pengaruh yang mungkin muncul:

1). Lingkungan yang nyaman;

Desain yang nyaman dapat menciptakan atmosfer yang mengundang dan memanjakan mata pemustaka. Faktor-faktor seperti kondisi pencahayaan yang baik, suhu yang nyaman, kursi dan meja yang layak, serta tata letak yang terorganisir dengan baik, semuanya dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna. Sebagai hasilnya, pengunjung akan merasa lebih nyaman dan cenderung betah lebih lama di perpustakaan untuk membaca.

2). Ruang yang tenang;

Ruang fisik perpustakaan yang dirancang untuk meminimalkan gangguan eksternal, seperti bising kendaraan lalu lintas atau suara-suara bising, akan membantu menciptakan suasana yang tenang. Hal ini penting untuk memungkinkan pemustaka fokus pada bacaan mereka dan meningkatkan pengalaman membaca mereka. Sebagai contoh, memisahkan area perpustakaan dari ruang publik atau menggunakan alat peredam suara dapat membantu menciptakan ruang yang tenang dari kebisingan.
ADVERTISEMENT

3). Aksesibilitas koleksi;

Desain perpustakaan yang efisien dapat meningkatkan aksesibilitas koleksi. Mengatur rak buku dengan sistem klasifikasi yang jelas, menggunakan tanda atau label yang jelas, dan menyediakan area penyimpanan yang mudah dijangkau bagi pengguna supaya bisa menemukan buku dengan mudah. Dengan demikian, pengunjung akan merasa terlibat dalam mencari bahan bacaan yang mereka butuhkan.

4). Ruang kolaborasi dan interaksi;

Selain area yang tenang, perpustakaan juga dapat menyediakan ruang untuk kolaborasi dan interaksi antara pengguna. Ruang ini bisa berupa ruang belajar kelompok, ruang diskusi atau bahkan ruang kreatif untuk kegiatan seperti menulis atau membuat proyek seni. Desain ruang yang memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi mendorong pengguna untuk terlibat dalam aktivitas kolaboratif dan meningkatkan pengalaman membaca melalui pertukaran ide dan informasi.
ADVERTISEMENT

5). Zonasi;

Perpustakaan dapat dibagi menjadi zona-zona yang berbeda untuk berbagai jenis aktivitas. Misalnya, zona studi individu yang tenang, zona kolaborasi untuk diskusi kelompok, zona anak-anak, dan sebagainya. Zonasi yang tepat memungkinkan pemustaka untuk memilih lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan membantu menciptakan suasana yang sesuai untuk aktivitas yang berbeda.

6). Teknologi dan fasilitas digital;

Kemajuan teknologi telah mengubah cara orang menerima dan membaca informasi. Pengalaman pengguna dapat ditingkatkan dengan merancang desain ruang fisik perpustakaan yang memperhitungkan teknologi dan menyediakan ruang digital yang diperlukan, seperti akses wifi, komputer, atau alat baca elektronik. Itu juga dapat menciptakan cara baru untuk menjelajahi konten digital dan meningkatkan keterlibatan pengguna dengan membaca berbagai format.
ADVERTISEMENT

7). Fasilitas lainnya;

Fasilitas seperti area makan kecil, area bermain anak, kamar mandi, dan tempat penyimpanan sementara tas atau jaket juga harus dipertimbangkan dalam desain ruang fisik perpustakaan.
Perlu digaris bawahi bahwa preferensi dan kebutuhan pengguna mungkin berbeda, oleh karena itu penting bagi perpustakaan untuk melibatkan pengunjung dalam proses perancangan desain fisik. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas dan memahami kebutuhan pemustaka, perpustakaan dapat menciptakan desain perpustakaan yang memungkinkan pengalaman membaca yang positif dan keterlibatan yang lebih besar.