Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pentingnya Belajar Filsafat Bagi Mahasiswa
28 Mei 2022 14:38 WIB
Tulisan dari AHMAD RIDHO MADEARDO SITORUS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Filsafat, istilah ini mungkin sering terdengar di telinga kita, terutama bagi yang sudah masuk perguruan tinggi. lalu apa sebenarnya filsafat itu? Jika dibahas secara etimologis, kata filsafat berasal dari istilah philosophia atau philosophos yang diambil dari bahasa Yunani. Philo sendiri berarti cinta, kemudian Sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Filsafat dimulai dengan rasa ingin tahu, Rasa ingin tahu manusia ini kemudian melahirkan pemikiran. Manusia berpikir tentang apa yang ingin mereka ketahui. Pemikiran ini kemudian disebut sebagai filsafat. Dengan berfilsafat maka manusia dibuat untuk cerdas. Cerdas berarti mengetahui, dengan kecerdasan manusia dibuat untuk bijaksana. Kebijaksanaan adalah tujuan mempelajari filsafat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Setiap manusia memiliki pikiran, pikiran ini digunakan untuk berpikir. Pastinya setiap manusia memikirkan apa yang akan dibuat untuk tujuan dalam hidupnya. Manusia akan terus mengolah, mengembangkan, mengeluarkan potensi dalam dirinya. untuk mewujudkan melaksanakan hal-hal tersebut, dibutuhkan kedalaman kedewasaan dalam berpikir.
Tidak cukup hanya memikirkan sesuatu saja, perlu ada analisis kritis akademis. sehingga membentuk pemikiran yang sehat cerdas. Menurut saya, cara membentuk logika berpikir kritis akademik memerlukan cabang ilmu, yaitu filsafat.
Dari sedikit pengertian di atas, dapat memberikan gambaran bahwa filsafat berkaitan dengan cara berpikir , mempertanyakan sesuatu secara kritis mendasar. Beberapa alasan mendasar mengapa mahasiswa harus belajar filsafat sebagai pengetahuan dasar yang harus dimiliki:
1. Sebagai seorang yang kritis
Dengan mempelajari filsafat, mahasiswa dapat memiliki pemikiran kritis. Setelah mahasiswa lulus bekerja, mereka pasti akan menghadapi berbagai masalah dalam pekerjaannya. Memecahkan masalah pasti membutuhkan keterampilan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya oleh karena itu, filsafat akan membentuk pemikiran diplomasi yang dapat membuat mahasiswa peka terhadap lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
2. Berpikir secara fleksibel
Filsafat bersifat dinamis, tidak terbelenggu dalam satu aturan. Hal ini akan membuat mahasiswa memiliki kebebasan berpikir, memiliki kemauan untuk mencoba hal-hal baru. tidak harus terikat dengan ide-ide lama, karena mahasiswa bisa menggantinya dengan ide-ide baru yang lebih efektif.
3. Memahami bahwa segala sesuatu yang sudah berlaku berdasarkan sebab-akibat
Prinsip ini disebut kausalitas, bahwa segala sesuatu yang sudah berlaku pasti ada sebab yang mengawalinya. ketika mahasiswa ditanya tentang bagaimana sesuatu terjadi, ataupun bagaimana mengatasi suatu masalah, mereka tidak lagi menjawab "Tidak tahu", karena mereka sudah memiliki jawabannya.
4. Mampu berpikir secara rasional dan logis
Filsafat juga dapat membentuk mahasiswa sebagai pemikir yang logis rasional, dengan berpikir secara rasional mahasiswa tidak akan mudah dibohongi dengan berita palsu yang ada di media sosial. Dengan metode berpikir ini, mahasiswa dapat menghadapi masalah dalam hidup dengan baik.
ADVERTISEMENT
5. Membangun semangat toleransi
Dengan belajar ilmu filsafat mahasiswa dapat menjaga toleransi perbedaan baik itu perbedaan pemikiran, seseorang yang belajar filsafat tidak akan langsung menganggap sesuatu itu benar, mereka akan menghargai perbedaan pikiran baik yang menyimpang dari pemikirannya maupun yang satu pendapat dengannya. Dengan begitu mahasiswa tidak langsung mudah menyalahkan sesuatu yang tidak sejalan dengan pemikirannya.
Filsafat dalam perguruan tinggi berperan dalam memulihkan eksistensi mahasiswa, Perguruan tinggi sebisa mungkin bukan tempat mencetak lulusan untuk dipilih sebagai tenaga kerja. Mahasiswa sebisa mungkin tidak harus dipilih sebagai bagian dari antrian pelamar di suatu perusahaan tetapi harus mampu menciptakan sebuah inovasi baru, menciptakan lapangan kerja baru, dipilih sebagai bagian dari pembangunan negara.
Tetapi realitas di perguruan tinggi saat ini, pengembangan ilmu filsafat khususnya sistematika berpikir peserta didik yang masih kurang. ini adalah sebab utama kurangnya para pemikir kita yang bisa menghasilkan ide, gagasan, pendapat sendiri. Hasilnya adalah manusia yang tidak punya keberanian untuk keluar dari pedoman ilmu yang hanya terdapat dalam materi di buku. oleh karena itu, Sebagai seorang mahasiswa, kita harus mempelajari filsafat agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam berbeda pandangan, mampu membiasakan diri bersikap logis dan rasional dalam berpendapat dan berargumentasi, mampu berpikir cermat tidak kenal lelah, serta mampu membiasakan diri bersikap kritis. Sebagai manusia dalam masyarakat, mahasiswa juga harus mampu menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat. Mahasiswa dituntut tidak hanya pandai teori tetapi harus mampu melaksanakannya secara langsung di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ahmad Ridho M Sitorus, Mahasiswa Sarjana
Teknik industri ITTP