Konten dari Pengguna

Mengapa Chelsea Manning Bocorkan Dokumen Rahasia Militer AS

Ahmad Rifai
"Apapun yang membuatmu terbakar itu diperlukan!"
15 Juni 2017 15:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rifai tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa Chelsea Manning Bocorkan Dokumen Rahasia Militer AS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Chelsea Manning, dalam wawancara pertamanya semenjak dibebaskan dari penjara, mengatakan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab kepada publik untuk membocorkan informasi rahasia yang membuatnya dituntut penjara selama 35 tahun.
ADVERTISEMENT
“Saya terima resikonya. Tak ada yang meminta untuk melakukan hal ini. Ini tentang diri saya,” katanya.
Saat ditanya apakah dia menganggap dirinya sebagai pengkhianat, ia menambahkan, “Saya bertanggung jawab kepada publik. Kita semua memiliki tanggung jawab kepada publik!”
Manning dihukum pada tahun 2010 dan dijatuhi hukuman 35 tahun oleh pengadilan militer di bawah Undang-Undang Spionase dan penipuan komputer karena telah membagi 700.000 dokumen kepada Wikileaks.
Di antara informasi yang dibagikan tersebut, ada sebuah cuplikan video yang menunjukkan helikopter AS melakukan serangan fatal terhadap warga Baghdad. Di antara orang-orang tersebut ternyata ada seorang juru kamera Reuters bersama sopirnya yang terbunuh.
Dirinya akhirnya bebas dari penjara setelah menjalani tujuh tahun hukuman federal.
ADVERTISEMENT
Hukuman yang harusnya 35 tahun diringankan oleh Barack Obama di hari-hari terakhir jabatannya.
Ini tentu suatu tindakan yang direspon oleh Manning dengan ucapan terima kasih dan mengatakan bahwa Obama telah memberinya ‘kesempatan yang lain’.
Sosok yang berumur 29 tahun ini juga berbicara tentang beberapa pergumulan yang dilaluinya selama di penjara militer, Fort Leavebworth, Kansas. Di sana ia sering ditahan di sel isolasi dan berjuang untuk mendapatkan perawatan transisi gender.
Ia mengatakan pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dua kali di balik jeruji besi dan berjuang untuk sebuah perawatan hormon yang dikatakan membuatnya tetap hidup.
Mengacu pada motivasi di balik tindakannya untuk membocorkan informasi, ia berkata, “Kami mendapat semua informasi tersebut dari berbagai sumber yang berbeda dan ini hanya berisi kematian, kehancuran, dan kekacauan.”
ADVERTISEMENT
“Kami memfilter semuanya melalui fakta, statistik, laporan, tanggal, waktu, lokasi, dan akhirnya, Anda hanya ingin berhenti. Saya hanya berhenti melihat statistik dan informasi, dan saya mulai melihat masyarakat."
Manning yang sebelumnya memiliki nama depan Bradley mengatakan bahwa ia membocorkan dokoumen-dokumen tersebut karena ingin memicu perdebatan publik dan tak percaya bahwa dirinya telah mengancam keamanan nasional.
“Saya bekerja dengan informasi ini setiap hari,” katanya. “Saya adalah ahli dalam isi materi tersebut. Anda tahu, kami adalah orang yang paling banyak bekerja dengan berkas-berkas ini. Bukan, Anda tahu bahwa bukan jendral yang menulis seluruh dokumen ini.”
Beberapa hari setelah dijatuhi hukuman, Manning menyatakan niatnnya untuk dipanggil sebagai Chelsea. Namun, militer tak akan memberi perawatan untuk disforia gendernya. Dikatakan bahwa itu justru menyebabkan tekanan yang jadi lebih meningkat.
ADVERTISEMENT
Pengacaranya dari American Civil Liberties Union (ACLU), Chase Strangio, mengajukan tuntutan hukum atas nama Manning pada bulan September 2014.
Menurut Strangio, Manning menjadi “tahanan militer pertama yang menerima perawatan kesehatan terkait transisi gender dan merupakan bagian dari pergeseran praktik yang mengarah pada penghapusan larangan layanan transgender di militer.”
Manning mengatakan bahwa ia ingin berjuang untuk pengobatan hormonnya karena, “Ini benar-benar membuat saya tetap hidup.”
“Ini membuat saya tak merasa seperti berada di tubuh yang salah,” tambahnya.
“Dulu saya merasakan perasaan mengerikan ini, seperti saya hanya ingin merobek tubuh. Saya tak ingin mengalamai pengalaman tersebut lagi. Itu sungguh benar-benar mengerikan.”[]
***
ADVERTISEMENT
9 Juni 2017