Mengapa Putin Harus Takut kepada Generasi Milenial Rusia

Ahmad Rifai
"Apapun yang membuatmu terbakar itu diperlukan!"
Konten dari Pengguna
13 Juni 2017 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rifai tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa Putin Harus Takut kepada Generasi Milenial Rusia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Stepan Vyboch berumur 22 tahun, mengambil jurusan ekologi, memulai saluran YouTube-nya untuk mendiskusikan pandangannya terhadap isu-isu besar di Rusia. Beberapa videonya bersifat politis. Sedang yang lain berisikan kejadian di Ramenskoye, tempat tinggalnya, sekitar 30 mil selatan Moscow.
ADVERTISEMENT
Cemerlang, secara teknis cerdas, dan aktif secara politis di luar lingkaran kosmopolitan liberal Moscow. Vyboch merupakan tipe milenial Rusia yang mengejutkan Kremlin.
Vyboch telah mendaftaran ke Pemerintah Kota Ramenskoye untuk mengadakan demonstrasi anti-korupsi pada hari senin, yang merupakan bagian dari 220 demonstrasi yang direncanakan di seluruh Rusia dalam menanggapi seruan pemimpin oposisi, Alexei Navalny, untuk menghelat demonstrasi jalanan yang dahsyat.
Mengapa Putin Harus Takut kepada Generasi Milenial Rusia (1)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka ingin jawaban atas klaim korupsi yang disponsori pemerintah, dalam video berdurasi 50 menit di saluran YouTube Navalny, tentang Perdana Menteri Dmitry Medvedev.
Video tersebut mengungkapkan apa yang dikatakan oleh Yayasan Anti-Korupsi Navalny, merupakan sekema korupsi yang rumit, memungkinkan perdana menteri untuk mengkoleksi rumah mewah dan melahap kebiasan belanja yang mahal.
ADVERTISEMENT
Videonya di YouTube telah berhasil dilihat lebih dari 22 juta kali, menurut Serafim Orekhanov, seorang jurnalis Rusia yang mengikuti budaya online generasi muda Rusia.
Navalny, yang mengatakan bahwa dirinya berharap menantang Presiden Vladimir Putin untuk posisi presiden di tahun 2018, telah mendesak para pendukungnya untuk keluar dan melampaui jumlah peserta yang terlibat pada 26 maret, ketika puluhan ribu demonstran ternyata berada di 80 titik kota di Rusia.
Itu merupakan demonstrasi jalanan terbesar di Rusia sejak 2012. Di hari tersebut ratusan orang ditangkap, termasuk Navalny.
Banyak pihak yang terlibat pada tanggal 26 Maret, seperti Vyboch, anak muda berusia antara 18 dan 22. Ini merupakan sebuah demografi aktivisme yang baru, yang mampu mengirim gelombang kejut ke Kremlin.
ADVERTISEMENT
Peralihan para anak muda ini menunjukkan kepada Kremlin bahwa pesan yang dikontrol dalam kepemilikan negara, pada kontrol televisi dan kantor berita, telah melewatkan pangsa generasi baru Rusia. Mereka ini justru melihat YouTube dan jaringan sosial media sebagai sumber utama berita dan hiburan, kata Orekhanov.
Bagian dari suksesnya saluran youTube Navalny, yang dikenal sebagai Navalny LIVE, adalah karena personanya sendiri.
Navalny tidak berbicara layaknya politisi jadul. Dirinya tak memberi kuliah. Malahan, ia memberi sebuah ceramah langsung yang disesuaikan dengan generasi masa kini, kata Orekhanov.
“Berita tradisional adalah konsep kuno bagi generasi saat ini,” imbuh Orekhanov. “YouTube telah menjadi seperti televisi bagi para generasi tua.”
Kremlin merespon dengan tindakan kikuk untuk menghentikan keterlibatan pemuda baik di jalanan atau yang online.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan baru-baru ini dari Human Rights Watch (HRW), dikatakan bahwa telah ada kampanye yang diorkestrasi oleh pemerintah untuk mengintimidasi pelajar Rusia serta para remaja yang berencana untuk berpartisipasi.
“Daripada menanggapi tuntutan publik yang sah untuk pemerintah yang memiliki tanggung jawab, pihak berwenang Rusia justru mencoba mengelak dari suara generasi penerusnya sendiri,” sebut Hugh Williamson, direktur HRW untuk Eropa dan Asia Tengah.
Parlemen Rusia, Duma, tengah memperkenalkan model tagihan yang akan membatasi penggunaan media sosial bagi pengguna di bawah 14 tahun dan melarang penggunaan jaringan virtual pribadi, VPN, yang dapat menghindari situs web yang diblokir.
Undang-Undang lainnya malah mengharuskan layanan pesan online untuk mendaftarkan diri mereka kepada otoritas Rusia. Sungguh ini sangat berpotensi mengungkap rincian pelanggan kepada Pemerintah Rusia.
ADVERTISEMENT
Intimidasi macam ini justru malahan membantu motivasi Vyboch lebih menyala.
“Alasan protes yang bermunculan akhir-akhir ini adalah meminta jawaban dari pemerintah mengenai pertanyaan tentang korupsi.” Kata Vyboch. “Tapi sungguh, tujuanku adalah untuk mengajari orang-orang bagaimana keluar ke jalanan dan berteriak!”
Generasi Vyboch lahir setelah runtuhnya Uni Soviet dan kebangkitan sebuah dunia baru yang di dominasi oleh jaringan sosial media beserta video berita.
Dalam berbagai hal, kondisi mereka berbeda dengan generasi tua. Generasi milenial Rusia jarang mendapatkan berita dari media mainstream tradisional Rusia.
Akibatnya, pemuda Rusia telah belajar untuk menghindari cengkraman Kremlin yang ketat pada media untuk kemudian menemukan berita serta hiburan melalui jaringan sosial seperti Telegram, WhatsApp, Instagram, YouTube, dan Facebook.
ADVERTISEMENT
“Selama kita memiliki sarana untuk tetap melakukan berbagai hal dengan medium yang berbeda, kita tentu harus menggunakannya,” kata Vyboch. “Sekarang sulit untuk melihat apa yang bisa terjadi di masa depan. Jadi kita harus hidup pada saat ini!”
Pandangan bahwa tidak ada media independen di Rusia sejatinya tidaklah benar, kata Sergei Smirnov, seorang editor Mediazona yang merupakan sebuh portal berita independen mendedikasikan untuk meliput kasus pengadilan dan berita terbaru.
Situs web ini telah mendapat reputasi atas cakupannya yang tak bias dan konsisten dalam kasus kelas kakap. Dicontohkan seperti, kasus yang melibatkan Navalny serta kasus yang lebih kecil melibatkan tindakan keras Kremlin terhadap suara yang berbeda.
Berbeda dengan Tiongkok, Kremlin tak bisa menutup seluruh internet, kata Smirnov. “Mereka, sama sekali tak memiliki teknologi maupun kemampuan tersebut.”
ADVERTISEMENT
Tapi yang bisa dilakukan adalah dengan menekan periklanannya agar tetap menjauh dari media tertentu, sehingga membatasi sumber pendapatannya secara signifikan.
Sebuah kantor berita independen populer di Rusia, Rain TV, baru-baru ini beralih ke sistem paywall yang berbasis langganan. Sepertinya, banyak situs web yang akan mempertimbangkan model semacam ini.
“Dalam hal ini, masalah kita sebagai media independen bukan dengan Kremlin yang melakukan pembungkaman,” kata Smirnov. “Akan tetapi ini berhadapan dengan uang. Seperti layaknya semua jurnalis, kita membutuhkan lebih banyak uang.”
Smirnov, yang sering muncul di saluran YouTube Navalny sebagai pembicara tamu, mengatakan bahwa kantor berita independen dengan cepat belajar bagaimana membuat cerita di berbagai platform.
“Jadi, jika mereka mencoba menutup situs kami, kita tahu bahwa situs atau platform lainnya bisa digunakan untuk terus membuat ceritanya tetap terpublikasi.”
Mengapa Putin Harus Takut kepada Generasi Milenial Rusia (2)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam video YouTube terbarunya, Vyboch duduk di meja dan berbicara di depan kamera tentang sebuah film terbaru Rusia berjudul ‘Loveless’, memenangkan penghargaan dalam Cannes Film Festival 2017.
ADVERTISEMENT
Film dramatis tersebut dikomentari sebagai cerita yang menggambarkan kegagalan Rusia. Dan, Vyboch berbicara kepada penonton YouTube-nya, bahwa cerita di film tersebut memiliki kesamaan dengan 150.000 situasi di kotanya dan Rusia.
“Membahas film ini juga bisa membantu kita untuk mengerti bahwa semuanya sangat terkait: korupsi dan masalah rumah tangga,” katanya di hadapan kamera.
“Mengingat, hal ini bisa membantu menemukan akar permasalahan kita. Dan, akar tersebut semua berasal dari satu tempat. Datanglah pada demonstrasi pada 12 Juni pukul 2 siang. Mari kita bicara, berdebat, dan mari kita capai akar dari permasalahan ini!”[]
* * *
ADVERTISEMENT
11 Juni 2017