Pengakuan Mereka yang Pernah Bekerja di Pulau G

20 Oktober 2017 19:25 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reklamasi Teluk Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reklamasi Teluk Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Reklamasi Pulau G menyisakan banyak cerita bagi warga Kamal Muara, Pluit, Jakarta Utara. Kampung ini memang hanya berjarak 500 meter dari Pulau G.
ADVERTISEMENT
Hal unik dialami oleh seorang warga Kamal Muara, Acul. Acul mengatakan, pada awal kehadiran proyek reklamasi, pengembang sibuk mencari warga sekitar pulau untuk bekerja di sana.
Acul salah satu yang tertarik untuk bekerja di sana. Dia bahkan sempat menjadi pimpinan rombongan pekerja pada 2011 lalu.
"Saya leader di sana. Saya bawa 50 orang warga Kamal Muara," kata Acul pada kumparan (kumparan.com) di Pelabuhan Kamal Muara, Jakarta Utara, Jumat (20/10).
Reklamasi Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reklamasi Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selama bekerja di Pulau G, Acul dan warga lainnya mengerjakan apa saja yang dibutuhkan oleh pengembang saat itu. Mulai mengangkat material bangunan hingga membuat jalan akses kendaraan pembawa material.
"Saat itu, cuma dikasih tahu bantu buat pulau," tutur Acul.
Acul sempat bertahan bekerja di Pulau G selama 4 tahun. Selama itu pula, dia dibayar Rp 75 ribu per hari termasuk uang makan. Tanpa asuransi dan biaya pengobatan apabila ada kecelakaan kerja atau sakit.
ADVERTISEMENT
"Itu kan kerja harian. Harusnya kalau enggak masuk ya enggak dibayar," imbuh pria berusia 40 tahun itu.
Sampai akhirnya dia mendengar informasi soal dampak lingkungan akibat proyek itu.
Dia akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan setelah 4 tahun bekerja. "Saya keluar karena takut ada dampak buruk buat kampung saya," ujar pria asli Muara Kamal ini.
Kini dia kembali menjadi nelayan. Setidaknya ada 3 kapal yang diurusnya saat ini. Satu kapal untuk menangkap ikan dan dua kapal lainnya untuk kebutuhan pariwisata.
"Kalau lagi bagus ya melaut cari ikan. Kalau enggak bawa penumpang ke Pulau Seribu," ucap Acul.
Proyek reklamasi kembali dilanjutkan setelah moratorium dicabut pemerintah. Di sisi lain, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tetap menolak reklamasi.
ADVERTISEMENT
kumparan hingga berita ini diturunkan belum bisa mengonfirmasi pengelola Pulau G.