Seleksi Caleg PSI, Giring 'Nidji' Usul UN Diganti Jadi Ujian Bakat

5 November 2017 13:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Mendag Mari Elka Pangestu di DPP PSI (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Mendag Mari Elka Pangestu di DPP PSI (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyanyi, Giring Ganesha menjadi salah satu bakal calon legislatif yang mendaftar lewat Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Giring yang ikut dalam uji kompetensi Bacaleg PSI memaparkan ide pergantian ujian nasional menjadi ujian bakat siswa.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan di hadapan para panelis yang hadir, yakni mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan pengamat politik Hamdi Muluk.
"Aku menguslkan bagaimana kalau UNAS itu dihapuskan. Tetapi ganti kita ujian bakat karena saya dan kakak saya adalah produk orang yang hidup dari bakat kita," kata Giring di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Minggu (5/11).
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Foto: Antara/David Muharmansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Foto: Antara/David Muharmansyah)
Hal itu tak diusulkan Giring dengan sembarangan. Dia telah melihat sejauh mana standarisasi ujian nasional di beberapa daerah yang tidak merata. Bahkan ia melihat fenomena pembagian kunci-kunci jawaban kepada siswa-siswa. Baginya, hal itu merupakan bibit korupsi.
"Kemarin saya ketemu kepala sekolah madrasah di Jabar. Selama 12 tahun lewati proses pendidikan reguler. Padahal tingkat pendidikan di dalam negeri tak merata. Bahkan ada yang beri kunci jawaban agar lulus. Ujian Nasional bikin stres, anak, keluarga, sekolah, semua stres, selama 12 tahun belajar hancur karena Unas, pakai kunci jawaban. Ini bibit korupsi, aku punya ide ganti Unas dan ujian bakat," papar vokalis band Nidji itu.
ADVERTISEMENT
Giring mencontohkan dirinya dan sang kakak yang bisa hidup dari bakat yang dimiliki. Giring ingin anak Indonesia bisa menjalani hidup dan masa depan dari pengembangan bakat yang dimilikinya.
"Saya dan kakak saya adalah produk bakat. Alangkah kalau bagusnya jika semua anak Indonesia hidup di jalan bakat. Saya negarawan yang siap melayani masyarakat. Ibu saya mau saya jadi diplomat. Tapi ibu saya juga yang dukung jadi musisi. Maka dengan ujian bakat maka akan diketahui," imbuh Giring.
Giring mengakui butuh proses panjang untuk mengubah ujian nasional menjadi ujian bakat sebagai syarat kelulusan siswa. Paling tidak butuh waktu 10 tahun untuk merealisasikan hal itu.
"Begitu keluarga support, maka jalan akan dimudahkan. Saya berniat, dalam waktu 10 tahun bisa ubah ini semua," tandas Giring.
ADVERTISEMENT