Dari Keluarga Dulu; Kembali kedalam untuk Lepas Landas

Ahmad Rouf
Yakin, Usaha, Doa, Sampai
Konten dari Pengguna
25 Juni 2017 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rouf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ini kali ke 7 idul fitri bersama keluarga, setelah 8 tahun tak bersama. Pasalnya, semua berkarya masing-masing. Bapak dan ibu menjalani urban working (istilahku sendiri), dan mbak studi diluar kota.
ADVERTISEMENT
Momentum Idul Fitri, berarti bagi saya. Dimana walau anggota keluarga kecil tetapi selalu bersama.
Tentunya, semua pasti memanfaatkan momen Idul Fitri untuk kumpul bersama keluarga. Bercengkerama bersama, membangun kasih kembali.
Idul Fitri, bagi umat muslim sebagai momentum kembali fitri atau suci setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Selama Ramadhan umat muslim, melaksanakan "training" managemen diri. Dimana saat puasa
ada ritme waktu yang kalau hari biasa tidak semua melakukan, yaitu sahur.
Sahur, dilakukan di waktu qiyamul lail. Disitu ada ruang untuk beribadah qiyamul lail. Jika selama sebulan umat muslim melakukan, pasti menjadi habit atau kebiasaan baik. Kebiasaan bangun diwaktu qiyamul lail.
Selanjutnya, puasa sehari (menahan lapar dan dahaga). Dengan keadaan puasa, ada fakta menarik, yaitu mampu menjaga hawa nafsu. Nah, ini fakta menarik.
ADVERTISEMENT
Dari kebiasaan-kebiasaan baik ini, dilakukan sebulan. Saya yakin akan menjadi karakter.
Nah, itu yang saya katakan "training".
Datangnya, idul fitri start kehidupan nyata pasca "training" akankah kebiasaan baik di Ramadhan tetap melekat atau tak mbekas sama sekali.
Keyakinanku, pasti melekat.
Selamat hari raya.
Blingoh, 1 Syawal 1438.