Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pembentukan Karakter Religius Melalui Manajemen Kurikulum
29 November 2022 21:31 WIB
Tulisan dari Ahmad Sulthan Nagip tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah salah satu tabungan utama dalam mengembangkan negara yang ingin maju. Dalam pengelolaan pendidikan, tentunya harus lebih memaksimalkan kemajuan negara dan diharapkan bisa menjadi peran bagi bangsa dan negara. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan, melalui pendidikan masa depan yang cerah akan terwujud. Bakat dan keahlian akan berkembang dan terarah melalui pendidikan, pendidikan juga meningkatkan kualitas karakter manusia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu sekolah merupakan hal yang utama dalam pelaksanaan kurikulum yang diwujudkan dengan proses belajar mengajar yang berjalan. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional institusional kurikuler dan instruksional, agar nantinya proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, untuk mencapai hasil yang diharapkan dengan adanya kegiatan manajemen program dalam pengajaran.
Manajemen di sekolah diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum, dalam program pengajaran serta melakukan pengawasan dan pelaksanaannya. Dalam kurikulum, kompetensi diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, nilai, sikap, dan minat peserta didik. Agar nantinya dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, keberhasilan, dan penuh tanggung jawab.
Hal yang terpenting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri, salah satunya adalah kurikulum dalam program pengajarannya, kurikulum mempunyai kedudukan di tengah tengah sekali dalam seluruh proses pendidikan, kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Perlu diperhatikan bahwa manajemen kurikulum yang baik dalam pendidikan diharapkan menjadi wadah yang berarti bagi kemajuan suatu bangsa pada umumnya, karena dalam kurikulum terdapat materi pembelajaran yang dapat memperkuat watak atau pribadi pada diri siswa, sehingga manajemen yang di terapkan di suatu lembaga pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
Selama ini pendidikan di suatu lembaga disinyalir kurang memperhatikan pendidikan karakter religius, hal ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga pendidikan yang tidak memiliki perhatian terhadap aspek karakter peserta didik, yang cenderung mengarah kepada penyelenggaraan pendidikan untuk memfokuskan terhadap aspek kognitif peserta didik.
Maka, dengan mengabaikan aspek karakter peserta didik yang sudah diyakini sebagai bekal penting untuk menghadapi perubahan dunia yang makin cepat, lembaga pendidikan perlu menerapkan adanya pendidikan karakter religius untuk meningkatkan kualitas pada karakter siswa.
ADVERTISEMENT
Menurut Abdul majid pendidikan karakter religius diyakini merupakan suatu fondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Pembentukan dan peningkatan karakter di lembaga pendidikan masih diyakini keberhasilannya oleh masyarakat. Mengingat proses pendamping yang dilakukan oleh para guru sehingga menimbulkan pembiasaan positif yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, hal ini diharapkan akan berdampak pada pembentukan karakter yang selama ini digunakan untuk mengatasi berbagai problematik pendidikan nasional.
Tujuan utama pendidikan yang selama ini masih belum tercapai dengan sempurna adalah peningkatan karakter religius, pengabaian atau kegagalan ini dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya anak-anak yang tidak sopan terhadap orang tua dan orang yang lebih tua kurang peduli terhadap sesama, kata-kata kotor yang jauh dari etika, perselisihan antara pelajar pergaulan bebas, merokok, dan narkoba merupakan hal yang umum yang sering kita lihat dan ditemukan di mana saja.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk meningkatkan karakter siswa, maka sudah seharusnya pendidikan karakter diterapkan penanaman nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Baik terhadap Tuhan sang pencipta, kepada diri sendiri, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berakhlak sempurna.
Momen pertama pendidikan karakter di dalam suatu lembaga adalah penentuan visi dan misi dalam pelaksanaan, visi dan misi lembaga pendidikan merupakan tindakan awal yang menjadi persyaratan program pendidikan karakter di sekolah, tanpa adanya pendidikan karakter di sekolah maka karakter seseorang kepada yang lebih tua ataupun sebaliknya akan sangat keliru dalam bersopan santun.
Untuk itu, dengan pendidikan karakter diharapkan mampu menghasilkan dan menampilkan generasi yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, akan tetapi memiliki kecerdasan emosional, spiritual, selalu berusaha menjaga perkembangan dirinya dengan meningkatkan kualitas keimanan akhlak, dan hubungan antar sesama manusia dalam hidup bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu karakter merupakan sebuah usaha bersama dari seluruh warga sekolah dalam menciptakan sebuah budaya di sekolah. Penerapan pendidikan karakter religius sekarang ini sangat diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial, bahkan sekarang ini bukan hanya anak usia dini hingga remaja, tetapi juga di usia dewasa.
Sehingga karakter religius (Islami) merupakan suatu sifat yang melekat pada diri seseorang ataupun ciri khas yang menunjukkan identitas, kepatuhan ataupun kesan keislaman. Karakter religius yang melekat pada diri seseorang akan mempengaruh kepada orang-orang di sekitarnya dalam berperilaku baik, sehingga religius yang melekat pada diri seseorang akan terlihat dari cara berpikir dan tindakan yang selalu dijiwai dengan nilai-nilai Islam.
ADVERTISEMENT
Apabila dilihat dari segi perilakunya, orang yang memiliki karakter religius selalu menunjukkan keteguhan dalam beribadah, menjaga hubungan baik sesama manusia dan alam sekitar. Bila dilihat dari segi tata cara berbicara, orang yang berkarakter religius akan selalu berbicara dengan bahasa yang sopan, selalu mengucapkan salam saat berjumpa ataupun berpisah. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan penurunan moral manusia, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik dan buruk yang didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.
Program-program kegiatan religius di sekolah harus dilaksanakan secara kebutuhan dan berkelanjutan, sebagai upaya penguatan pendidikan karakter peserta didik pada masa sekarang dan yang akan datang. Dalam hal ini, budaya dan kultur masing-masing sekolah sangat memengaruhi sistem manajemen sekolah yang akan membentuk visi, misi, dan tujuan sekolah itu sendiri, sehingga lulusan yang akan dihasilkan dari masing-masing sekolah juga akan membawa pengaruh terhadap kehidupan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pendidikan karakter religius harus diterapkan secara khusus, melihat peranan agama dapat memenuhi kebutuhan manusia sangatlah banyak dalam hal pengarahan, pendalaman, dan pelaksanaan beragama.
Ahmad Sulthan Nagip, Mahasiswa Manajemen pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta