Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
NKRI Harga Mati, Masih Relevan di Era Medsos?
20 Mei 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ahmad Syamil Ell Islami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
NKRI harga mati sudah sering kita dengar, entah dari opini masyarakat biasa, sampai menjadi slogan untuk orang-orang yang demo membela hak-hak mereka di jalanan. Tapi apakah slogan ini masih relevan sekarang, di era media sosial? Jelas semakin banyak tantangan yang dihadapi negara kita, tapi percayalah di titik terkecil dalam hati ini pasti ada rasa cinta, juga usaha agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antaranya tantangannya adalah berbagai paham yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, yang semakin mudah tersebar melalui media sosial. Ada juga video-video provokasi untuk memecah-belah kerukunan antar umat beragama dan antar suku di Indonesia. Ditambah situasi politik, baik dalam maupun luar negeri, disertai budaya asing yang semakin hari semakin masif penyebarannya di era medsos ini.
Netizen atau warganet saat ini sudah banyak sebenarnya yang berupaya merawat keutuhan NKRI dengan membuat konten di media sosial seperti youtube, instagram dan tiktok. Selain itu ada juga yang berargumen melalui tulisan atau cuitan di twitter atau X. Sebagai contoh ada kasus pejabat yang korupsi, warganet akan terus mengawal dan berpendapat mengenai hukuman yang harus diterima pejabat tersebut sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa dan negara semakin maju. Contoh lain misalnya ketika ada kebijakan dari pemerintah yang merugikan rakyat, maka akan dikritik dan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengubah kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Semua kalangan sudah seharusnya menjaga keutuhan NKRI, pemerintah dengan melaksanakan tugas menjalankan negara ini dengan sebaik-baiknya, TNI yang menjaga kedaulatan wilayah negara kita, guru-guru yang mempersiapkan generasi penerus bangsa ini agar tetap bisa menjaga nilai-nilai luhur negara Indonesia, pemuka agama dan tokoh masyarakat yang saling merangkul dan menjaga toleransi, serta masyarakat Indonesia pada umumnya yang bersikap baik terhadap sesama di dunia nyata maupun di dunia maya.