Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Napak Tilas Villa Isola, Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia
11 Februari 2023 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari ahmadembas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menyimpan begitu banyak sejarah masa pra-kemerdekaan Indonesia. Kota Bandung terletak di provinsi Jawa barat atau lebih-kurang 140 kilometer dari Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kota Bandung yang identik dengan sebutan kota kembang menjadi pilihan favorit anak muda untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Sebut saja, ada Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, dan masih banyak lagi universitas yang di sana.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI ), salah satu kampus terbaik di Indonesia dalam mencetak calon-calon guru. Universitas Pendidikan Indonesia Merupakan sebuah perguruan tinggi negeri yang kampus utamanya berkedudukan di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Sejak tahun 2012, UPI berstatus sebagai perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah (PTP), berubah dari status sebelumnya sebagai perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
UPI adalah perguruan tinggi yang menganut sistem multicampus yaitu dengan 6 kampus yang tersebar di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten. Kampus utama UPI berlokasi di Jalan Setia budhi 229, Bandung. Sedangkan kampus lainnya berlokasi di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang.
ADVERTISEMENT
Universitas Pendidikan Indonesia memiliki satu bangunan yang begitu ciri khas, yaitu Villa Isola. Sosok megah bangunan Villa Isola atau dikenal pula dengan sebutan "Bumi Siliwangi" yang kini menjadi Kantor Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI ) Bandung, terlihat berdiri kokoh di utara Jln. Setiabudhi Bandung.
Bangunan karya Prof Wolf Schoemaker yang letaknya dekat Terminal Ledeng ini, juga termaksud ikon bersejarah dunia. Bangunan Villa Isola memiliki catatan mendalam terkait Perang Dunia II atas jatuhnya pemerintahan hindia-belanda, ditandai penyerahan kepada Jepang di lapangan Kalijati Subang pada 9 Maret 1942.
Begitu pula terkait dengan masa perang kemerdekaan di Bandung, Villa Isola pernah dijadikan markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Komandemen-I Divisi III (cikal bakal Divisi Siliwangi) pada akhir tahun 1945 dan awal tahun 1946.
ADVERTISEMENT
Pada 16 Februari 1946, Gedung Isola ditembaki dan dibom pasukan pasukan Divisi India Inggris dan Pasukan Belanda. Dengan alasan untuk menyelamatkan para tawanan Belanda dan Inggris, duet pasukan tersebut juga merebutnya dari penguasaan Tentara Republik Indonesia.
Sebelumnya pada era Perang Dunia II di Asia ( 1942-1945), bagi Belanda dan Jepang, Villa Isola juga dikaitkan dengan sosok pemiliknya Dominique Willem Berretty yang meninggal tahun 1934. Karena DW Berretty dianggap sebagai salah seorang yang berperan besar mengakibatkan jebolnya pertahanan Hindia Belanda dari serbuan Jepang pada februari 1942.
Dibangun pada rentang waktu Oktober 1932—Maret 1933, memakan waktu setahun, Isola mengaplikasikan gaya arsitektur Art-deco. Pada masanya, Isola menjadi puncak modernitas. Dirancang oleh seorang arsitektur bernama Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker. Ia adalah seorang arsitektur Belanda yang banyak merancang bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur art deco.
ADVERTISEMENT
Biaya pembangunan Isola tak tanggung-tanggung yaitu sebesar 500.000 gulden, atau jika dirupiahkan sekitar Rp250 miliar. Pada masa itu, bangunan-bangunan yang ia didirikan memang ditujukan untuk menjadi pembeda dari arsitektur bangunan yang lainnya. Bangunan lainnya yang pernah ia rancang adalah Gedung Merdeka, Bandung Cathedral, Bio Farma, Gereja Bethel, dan lainnya.