Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Minyak Jelantah Jadi Sabun, Ini Strategi Pemasarannya!
10 Februari 2025 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tuti Agus Setiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Multidisiplin KKN TIM I UNDIP oleh Tuti Agus Setiani dari prodi Akuntansi
ADVERTISEMENT
Cempereng, Kecamatan Kandeman (07/02/2025) – Inovasi kreatif hadir di Desa Cempereng melalui program mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro tahun 2025 yang mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan ramah lingkungan. Program ini tidak hanya berfokus pada produksi sabun, tetapi juga mengajarkan strategi pemasaran yang efektif agar produk memiliki nilai jual tinggi dan bisa bersaing di pasar, baik secara offline maupun online.
![Demonstrasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah. Sumber: Dokumentasi KKN TIM I UNDIP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jknqbvrx1cbfwdss2x9c4bxm.jpg)
Minyak jelantah sering dianggap sebagai limbah yang mencemari lingkungan, namun mahasiswa KKN TIM I UNDIP melihat potensi besar dalam mengolahnya menjadi sabun cuci tangan yang lebih ekonomis dan bernilai guna. Bersama ibu-ibu PKK setempat mereka mengadakan pelatihan produksi sabun, mulai dari pencampuran bahan hingga proses pencetakan dan pengemasan. Setelah produksi berjalan, mahasiswa KKN TIM I UNDIP, Tuti Agus Setiani dari prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis memberikan rekomendasi terkait penerapkan strategi pemasaran berbasis analisis 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence) serta analisis SWOT e-commerce agar produk ini bisa diterima pasar secara lebih luas.
ADVERTISEMENT
Dalam analisis 7P, mahasiswa KKN TIM I UNDIP memastikan produk sabun memiliki kualitas baik (Product) dengan harga terjangkau bagi masyarakat desa (Price). Mereka juga memanfaatkan berbagai kanal pemasaran, termasuk warung setempat dan marketplace digital (Place). Untuk meningkatkan penjualan, mereka melakukan promosi melalui media sosial dan program edukasi mengenai manfaat sabun ramah lingkungan (Promotion). Selain itu, keterlibatan ibu-ibu PKK sebagai pelaku produksi dan penjualan (People) menjadi bagian dari pemberdayaan ekonomi. Proses produksi dilakukan dengan metode sederhana namun efisien (Process), dan kemasan dibuat lebih menarik serta informatif (Physical Evidence) agar lebih kompetitif di pasaran.
Selain strategi 7P, mahasiswa KKN TIM I UNDIP juga menerapkan analisis SWOT e-commerce untuk memperluas jangkauan pemasaran secara digital. Dari sisi Strengths (Kekuatan), sabun ini memiliki keunggulan sebagai produk ramah lingkungan dengan bahan baku murah. Weaknesses (Kelemahan) yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat sabun dari minyak jelantah. Opportunities (Peluang) terletak pada meningkatnya tren produk ramah lingkungan dan dukungan platform e-commerce yang mempermudah distribusi. Namun, terdapat Threats (Ancaman) berupa persaingan dengan produk sabun komersial yang sudah lebih dikenal di pasaran.
ADVERTISEMENT
Dengan penerapan strategi pemasaran yang matang, sabun cuci tangan dari minyak jelantah ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan desa dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat terutama untuk perkembangan UMKM. Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga, tetapi juga membantu mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara yang lebih inovatif dan berkelanjutan.