Konten dari Pengguna

Demokrat Bukan Partai Politik Musiman

SAHIDIN
Mahasiswa STAI Khez Muttaqien Purwakarta
17 Februari 2021 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SAHIDIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi: Kegiatan Demokrat Peduli dan Berbagi di Kabupaten Purwakarta 2020
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi: Kegiatan Demokrat Peduli dan Berbagi di Kabupaten Purwakarta 2020
ADVERTISEMENT
Partai politik, menurut Miriam Budiarjo (2007: 422) umumnya adalah suatu kelompok terorganisir, yang anggota-anggotanya memiliki orientasi nilai dan cita-cita sama. Bertujuan memperoleh dan mepertahankan kekuasaan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan sebuah program. Habodin Muhtar dan Muh Arjul (2016: 184) memandang bahwa setiap negara demokratis senantiasa melibatkan rakyatnya dalam proses politik yang berlangsung, baik demi kepentingan kemanusiaan maupun untuk menjamin pengaruh dan partisipasi yang sama dalam proses politik. Salah satu wadah yang menjamin keterlibatan itu, adalah partai politik. Singkatnya, partai politik merupakan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara.
ADVERTISEMENT
Di negara demokrasi, partai politik setidaknya memiliki empat fungsi yaitu: pertama sebagai sarana komunikasi politik untuk melakukan proses penggabungan kepentingan (interest aggregation) dan perumusan kepentingan (interest articulation). Yang selanjutnya dijadikan usulan kebijakan berupa program atau platform partai (goal formulation) yang diperjuangkan melalui parlemen menjadi kebijakan umum (public policy). Kedua sebagai sarana sosialisasi politik, dengan mendidik anggotanya agar memposisikan kepentingan pribadi di bawah kepentingan negara. Selain itu, fungsi sosialisasi politik juga termasuk upaya membangun citra (image building) memperjuangkan kepentingan rakyat dengan menggulirkan berbagai program yang manfaatnya dapat dirasakan. Ketiga sebagai sarana rekrutmen politik, dalam rangka menjamin kontinuitas dan kelestarian partai sekaligus salah satu cara untuk menjaring serta melatih calon pemimpin di internal partai maupun negara. Keempat sebagai sarana pengatur konflik (conflict management), dimana partai politik dapat membantu mengatasi konflik yang terjadi ditengah kehidupan rakyat (Miriam Budiarjo, 2007: 405-409).
ADVERTISEMENT
Persoalannya, fungsi partai politik tersebut belum berjalan sebagaimana mestinya. Dimana sebagian rakyat menilai keberadaan partai politik hanya muncul saat gegap gempita kampanye politik menjelang pemilihan umum saja. Penilaian itu, menunjukan bahwa sebagian rakyat menganggap partai politik tidak lebih dari sarana untuk mencapai kepentingan pribadi yang bersifat sesaat. Dampaknya, rakyat tidak lagi memposisikan ideologi sebagai landasan dalam menggunakan hak pilihnya dibilik suara. Namun lebih terlihat pragmatis dengan mengesampingkan pertimbangan normatif, termasuk didalamnya ada norma kebudayaan, kepercayaan atau aliran politik yang akrab disebut ideologi politik. Menurut Isharyanto (2017: 23-25), sikap pragmatis rakyat umumnya dipengaruhi oleh pilihan rasional (rational choice) rakyat yang merefleksikan sikap korektif terhadap kondisi politik yang dihadapinya, serta masalah kesehjateraan rakyat yang berdampak pada independensi perilaku politik. Alhasil, performa partai politik yang buruk dapat mengganggu jalannya demokrasi.
ADVERTISEMENT
Demokrat, satu diantara banyak partai politik di Indonesia terlihat berupaya keras membangun pola pikir (mindset) rakyat terhadap partai politik sebagaimana mestinya. Hal itu, bukan perjuangan yang mudah apalagi disaat pandemi Corona Virus Disease 2019 yang tidak diketahui kapan berakhirnya. Dengan menggulirkan program “Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona” coba membuktikan bahwa kehadiran partai politik dibutuhkan rakyat bukan saat pemilihan umum saja. Dalam sebuah artikel berjudul “Semangat Kebangkitan Nasional Melawan Pandemi” Agus Harimurti Yudhoyono (Harian Sindo, 20 Mei 2020), menyampaikan:
ADVERTISEMENT
Selain itu, Demokrat adalah salah satu partai politik yang menjalankan fungsi sarana komunikasi politik dengan melakukan proses interest aggregation dan interest articulation ketika menolak RUU Cipta Kerja dibahas dan disahkan saat pandemic Corona Virus Disease 2019. Hal ini, dapat dilihat dalam artikel berjudul “Memperjuangkan Nasib Buruh di Tengah Pandemi” Agus Harimurti Yudhoyono (Harian Rakyat Merdeka, 4 Mei 2020), menyampaikan:
ADVERTISEMENT
Selebihnya, rakyat dapat memperhatikan gerakan Partai Demokrat di berbagai platform media sosial. Sehingga apa itu partai politik dan ke-empat fungsinya dalam rumusan teoritis sangat diperlihatkan partai politik ini. Yang harapannya dapat merubah pola pikir (mindset) sebagian rakyat yang lebih baik, bukan hanya terhadap Partai Demokrat tetapi partai politik pada umumnya.
Referensi:
ADVERTISEMENT