Meneroka Desa Wisata Mangunan, Surga di Sisi Timur Yogyakarta

Ahmad Syahrial S
Researcher at PPKK Gugus Tugas Papua UGM
Konten dari Pengguna
22 Desember 2021 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Syahrial S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puncak Kebun Buah Mangunan dan Syahdunya Kabut. Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Kebun Buah Mangunan dan Syahdunya Kabut. Sumber: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Kabupaten Bantul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah dengan objek wisata yang beragam. Kegiatan pariwisata di Kabupaten Bantul pasca gempa tahun 2006 cukup aktif, masyarakat lambat laun melupakan luka lama yang membuyarkan harapan. Selain berkembangnya berbagai jenis wisata yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, kini bermunculan desa wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat atau dikenal juga dengan konsep community-based tourism.
ADVERTISEMENT
Tidak terlalu jauh dari pusat Kabupaten Bantul, terdapat Desa Wisata Mangunan yang bisa kalian kunjungi untuk bersantai sejenak. Dari pusat Kota Yogyakarta, kalian dapat mencapai Desa Wisata Mangunan dalam waktu sekitar satu jam. Sarana transportasi yang dapat wisatawan gunakan untuk menuju Desa Wisata Mangunan adalah motor dan mobil pribadi. Namun, jangan khawatir bila tidak memiliki opsi tersebut, kalian bisa memilih layanan taksi online.
Dari hiruk pikuk pusat kota Yogyakarta, kalian menuju Jalan Imogiri Timur lalu ke arah selatan. Ketika kalian sampai di pusat Kabupaten Imogiri, arahkan ke timur untuk menuju Desa Mangunan. Jangan lupa mempersiapkan kondisi kendaraan terlebih dahulu karena jalannya cukup terjal. Desa Wisata Mangunan memiliki pemandangan alam berupa kabut yang damai, hutan pinus yang sejuk, dan lembah yang menghijau berpadu dengan budaya lokal.
Eksotika Sungai Oya. Sumber: Dokumen Pribadi
Tempat pertama yang bisa kalian singgahi adalah Kebun Buah Puncak Mangunan. Sejauh mata melihat akan tersaji lanskap lembah yang dapat menenangkan pikiran. Jika kalian tiba di pagi hari, wisatawan akan disambut oleh kabut dan pemandangan Sungai Oya yang berkelok-kelok membelah lembah. Di puncak Kebun Buah Mangunan kamu bisa berswafoto dan beristirahat sejenak di gubuk-gubuk yang telah tersedia. Sempatkan untuk menonton kesenian tradisional gejog lesung. Gejog lesung adalah kesenian tradisional berupa seperangkat alat musik tabuh dengan penggilingan padi tradisional yang dimainkan oleh beberapa orang yang menari.
Gejog Lesung di Desa Wisata Mangunan. Sumber: Dokumen Pribadi
Objek Hutan Pinus Mangunan bisa melengkapi ceritamu ketika mengunjungi Desa Wisata Mangunan. Hutan Pinus Mangunan identik dengan pemandangan hutan pinus yang indah, asri, dan berpadu dengan suara angin yang menenangkan. Selain beristirahat di bawah rindangnya pepohonan, kalian juga bisa jalan-jalan menikmati segarnya alam dan berfoto di antara hutan pinus yang menjulang tinggi.
Menikmati Bubur Krecek dan Tenangnya Sawah. Sumber: Dokumen Pribadi
Kurang lengkap rasanya mengunjungi Desa Wisata Mangunan tanpa berwisata kuliner. Berjalan kaki singkat dari desa, kalian dapat berhenti di Pasar Kaki Langit Mangunan. Pasar Kaki Langit Mangunan adalah pasar unik yang hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu. Di pasar ini tersedia hidangan tradisional yang lezat seperti gudeg, bubur krecek, dan blondo. Selain itu, tersedia juga menu minuman khas Imogiri yaitu wedang uwuh, hangatnya minuman tradisional ini bisa menyempurnakan kunjungan kalian di Desa Wisata Mangunan. Wedang uwuh adalah minuman tradisional yang menyehatkan. Wedang uwuh jika diartikan adalah minuman sampah. Sampah yang dimaksud adalah sampah daun tumbuhan herbal.
ADVERTISEMENT
Jangan khawatir ketika mengunjungi Desa Wisata Mangunan, karena pengelola telah menerapkan sistem protokol kesehatan yang ketat. Menyikapi pandemi Covid-19, pengelola Desa Wisata Mangunan telah beradaptasi dengan membangun infrastruktur protokol kesehatan, contohnya adalah tempat cuci tangan dengan sabun tangan dan pemeriksaan suhu tubuh.
Keelokan Desa Wisata Mangunan telah menarik perhatian tokoh besar, di antaranya mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo. Desa Wisata Mangunan kini dikelola oleh Koperasi Notowono. Pengelolaan ini merupakan praktik baik dalam pariwisata berbasis masyarakat, yaitu implementasi pemberdayaan masyarakat lokal untuk memaksimalkan potensi desa. Pengelola serta pelaku usaha dapat langsung merasakan manfaat aktivitas pariwisata. Pada awalnya, kawasan sekitar Desa Mangunan merupakan kawasan dengan tingkat ekonomi rendah, setelah desa wisata berkembang pesat, tingkat ekonomi masyarakat perlahan berkembang.
ADVERTISEMENT
Terlalu singkat untuk menuliskan semua keunikan Desa Wisata Mangunan dalam beberapa paragraf. Jika kalian berwisata di Yogyakarta nanti, sempatkan mampir sejenak untuk meneroka eksotika Desa Wisata Mangunan. Keramahan masyarakat dan pemandangan yang elok akan selalu siap menyambut kedatangan wisatawan.