Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
SEVEL "SYARIAH"
27 Juni 2017 13:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Ahmed Tsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lihat sisi positifnya, lalu mulai berinovasi lagi

Ada yang bilang kegagalan Sevel di target marketnya, dan regulatornya. Dari dua analisis tersebut, ada yang luput dianalisis: Yaitu dampak hilangnya penjualan miras & minol di Sevel. Saya pernah baca entah di mana, hilangnya jenis minuman botol itu di Sevel mengakibatkan pemasukan Sevel menurun signifikan. Sebabnya "target market premium" Sevel juga ikut hilang. Target market premium adalah sekelompok pembeli spesial karena mau membeli miras & minol di Sevel berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
Nah terlepas dari siapa yang harus disalahkan soal urusan hilangnya penjualan miras & minol di Sevel, lihat sisi baiknya untuk melakukan perubahan lagi (iya kalau Sevel mau bertahan sekali lagi dan mau melakukan inovasi). Berawal dari tekanan "publik muslim" muncullah opini umum tentang pelarangan penjualan miras & minol, termasuk di Sevel. Flashback ke belakang, akhirnya terealisasi juga kebijakan Kementerian Perdagangan melarang miras & minol di Sevel (16 April 2015).
Artinya apa ini? Ada yang tak bisa diabaikan dalam proses penjualan. Dalam kasus Sevel, "publik muslim" tak bisa diabaikan begitu saja. Lebih jauh, ada urusan kultur "di mana bumi dipijak" yang diabaikan oleh Sevel. Nah daripada menyalahkan "publik muslim" sebagai kultur yang menghalangi penjualan, kenapa mereka tidak dirangkul saja. Kenapa harus dirangkul? Ya karena mereka adalah market muslim terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sampai di sini, Sevel "seharusnya" melihat peluang bukan lagi meratapi kegagalan demi kegagalan. Silahkan dari pihak Sevel sendiri, lakukan inovasi secara kreatif dengan merangkul market muslim terbesar di Indonesia. Salah-satu clue-nya: Ganti "target market premium" yang hilang, menjadi "target market premium" yang baru.