Konten dari Pengguna

Polusi Udara Menjadi Salah Satu Penyebab Tingginya ISPA di Kota Malang

Ahnanursiami
Mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya
13 Desember 2022 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahnanursiami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak dengan gangguan pernapasan. Foto: pexels.com/id-id/@cottonbro/
zoom-in-whitePerbesar
Anak dengan gangguan pernapasan. Foto: pexels.com/id-id/@cottonbro/
ADVERTISEMENT
Udara merupakan elemen terpenting dalam keberlangsungan hidup semua makhluk di muka bumi. Udara menurut KBBI berarti campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan berbau seperti Oksigen dan Nitrogen, gas ini memenuhi ruang di bumi, apa yang kita hirup ketika bernapas.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, diiringi dengan perkembangan teknologi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia mengakibatkan penurunan kualitas udara. Kegiatan yang disebutkan di atas merujuk pada meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri. Selain itu diikuti peningkatan penggunaan kendaraan bermotor yang berakibat pada kepadatan lalu lintas. Hal tersebut menjadikan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara ini terbagi menjadi dua golongan yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer merupakan pencemaran yang terjadi ketika zat pencemar secara langsung berasal dari sumber pencemaran udara. Contoh dari pencemar primer ini adalah karbon dioksida (CO2) yang merupakan hasil dari pembakaran. Sedangkan pencemar sekunder merupakan substansi pencemaran yang terbentuk dari pencemar primer yang bereaksi di atmosfer. Yang termasuk dalam pencemar sekunder adalah pembentukan ozon yang terjadi dalam kabut fotokimia.
ADVERTISEMENT
Sumber pencemar primer terbagi lagi menjadi dua golongan besar, yaitu: sumber alamiah (natural sources) dan sumber buatan manusia (anthropogenic sources). Yang termasuk dalam sumber alamiah adalah kegiatan alam yang menyebabkan terjadinya pencemaran pada udara seperti, aktivitas gunung berapi, kebakaran hutan (karena kemarau), kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan dari sumber alamiah ini biasanya berupa, asap, gas-gas, dan debu. Sedangkan sumber buatan manusia merupakan hasil dari aktivitas manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar. Aktivitas tersebut seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga (misalnya memasak), industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Hasil dari aktivitas di atas meliputi: asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
Di Indonesia kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, seperti suspended particulate matter (SPM), dan kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM). 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga yang di dalamnya mencakup 41% dari sumber debu. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida.
ADVERTISEMENT
Kota Malang menjadi kota terbesar di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang mendapat julukan sebagai kota pendidikan karena menjadi salah satu pusat pendidikan di Jawa Timur. Banyaknya universitas di Kota Malang, baik negeri maupun swasta, berhasil menarik mahasiswa-mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya dari Jawa Timur saja. Adanya mahasiswa-mahasiswa ini menjadikan Kota Malang menjadi kota yang padat dan selalu sibuk. Setiap tahunnya, terdapat ribuan mahasiswa baru yang datang ke Malang. Hal ini juga berakibat pada tingkat kepadatan penduduk dan juga kepadatan lalu lintas di kota ini.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada 2019 jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang sebanyak 583.371 unit dengan jumlah mobil penumpang sebanyak 98.391 unit, Bus dengan 1.082 unit, truk 1.082 unit, dan 482.816 unit sepeda motor. Pada 2020, Kota Malang memiliki 454.660 unit kendaraan bermotor dengan 91.299 unit mobil penumpang, 1.016 unit bus, truk dengan 1.016 unit, dan sepeda motor dengan jumlah 361.329 unit. Pada tahun 2020 terjadi penurunan jumlah kendaraan bermotor yang disebabkan oleh adanya Pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah kendaraan yang telah disebutkan di atas, setiap unit pasti menyumbangkan polusi udara. Berapa banyak jumlah emisi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan tersebut di setiap harinya? Selain itu, berdasarkan Direktori Perusahaan Besar dan Kecil Kota Malang, pada 2020 terdapat 161 industri dari berbagai bidang seperti makanan, minuman, tekstil, tembakau, dan lain-lain. Adanya pabrik industri juga turut menyumbang polusi udara bagi Kota Malang.
Orang dengan imun yang lemah. Foto: pexels.com/id-id/@vlada-karpovich/
Adanya polusi udara sangat membahayakan bagi kesehatan masyarakat, terutama penyakit pernapasan. Pencemaran udara kaitannya sangat erat dengan gangguan pernapasan. Salah satu penyakit pernapasan yang dapat timbul akibat pencemaran udara adalah ISPA (infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA merupakan penyakit yang tergolong ke dalam Air Borne Disease. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar bibit penyakit dan masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan. Selain itu juga dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita atau penularan melalui benda yang telah terkontaminasi bibit penyakit ISPA.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada 2019, ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut menjadi penyakit yang paling banyak di derita oleh masyarakat Kota Malang dengan jumlah penderita sebanyak 15.736 jiwa. Kemudian disusul hipertensi dan diabetes melitus pada urutan kedua dan ketiga. Dilansir dari Kumparan.com pada tahun 2020 pun ISPA masih menjadi penyakit yang mendominasi di Kota Malang. Ditambah pada tahun 2020 terdapat pandemi Covid-19. Dari yang kita tahu bahwa virus ini pun menyerang pernapasan manusia.
Penyakit infeksi saluran pernapasan ini bisa menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Radang pada saluran pernapasan ini disebabkan oleh bakteri, virus, tanpa atau disertai radang parenkim paru. Penyakit ISPA ini dapat menyasar semua usia, tanpa terkecuali. Tetapi bayi dan orang-orang yang memiliki imun lemah adalah yang kelompok yang rentan terjangkit penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab seseorang dapat terjangkit ISPA dikarenakan gas Sulfur Dioksida (SO2). Sulfur Dioksida ini merupakan pencemar yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung unsur belerang seperti minyak, gas, batu bara, maupun kokas. SO2 dapat mempengaruhi keutuhan lapisan mukosa, peningkatan mukus (sekresi berair dan licin, seperti dahak dan ingus), dan mengganggu gerak silia. Keadaan ini yang akan memudahkan mikrobiologi menginfeksi saluran pernapasan. Ada beberapa tingkatan seberapa jauh SO2 ini mempengaruhi pernapasan. Ketika kadar SO2 sebesar 5 ppm, maka dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Ketika kadar SO2 sebesar 1-2 ppm akan membuat iritasi pada orang yang sensitif. Selain itu juga pada orang dengan riwayat penyakit saluran pernapasan dan kardiovaskular kronis paparan sebesar 0,2 dapat mengakibatkan iritasi (Putra & Sulityorini, 2017).
ADVERTISEMENT
Selain faktor di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kejadian ISPA adalah polusi udara dalam ruang. Bagi kesehatan manusia, polusi udara dalam ruang lebih buruk karena aktivitas manusia lebih banyak dilakukan di dalam ruangan. Di negara-negara berkembang, risiko kesehatan dari pencemaran dalam ruangan cenderung meningkat. Mengingat tingginya konsumsi rokok dan penggunaan bahan kimia sintetis yang terus meningkat menyebabkan kekhawatiran pencemaran dalam ruangan akan terus meningkat. Kepadatan hunian dan sanitasi rumah juga menjadi faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang terkena ISPA. Faktor lainnya adalah luas lantai rumah, luas lantai rumah harus mencukupi dengan jumlah penghuni agar tidak terjadi overcrowded. Dampak dari overcrowded adalah berkurangnya kadar O2 bagi penghuninya, apalagi jika tidak diimbangi dengan ventilasi yang memadai. Kekurangan O2 akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Dan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ISPA dapat menyerang orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
ADVERTISEMENT
Referensi
Abidin, J. & Gauss, D. (2019). Pengaruh dampak pencemaran udara terhadap kesehatan untuk menambah pemahaman masyarakat awam tentang bahaya dari polusi udara. Prosiding SNFUR-4, September, 1–7.
Badan Pusat Statistik Kota Malang. (2020). Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Kecamatan dan Jenis Kendaraan di Kota Malang. diakses pada 28 Oktober. 2022. https://malangkota.bps.go.id/indicator/17/143/1/jumlah-kendaraan-bermotor-menurut-kecamatan-dan-jenis-kendaraan-di-kota-malang.html
Dinas Kesehatan Kota Malang. (2019). Jumlah Kasus Penyakit Terbanyak di Kota Malang. diakses pada 28 Oktober. 2022. https://malangkota.bps.go.id/indicator/30/371/1/jumlah-kasus-penyakit-terbanyak-di-kota-malang.html
Putra, A. F., & Sulityorini, L. (2017). Kadar SO2 dan Kejadian ISPA di Kota Surabaya menurut Tingkat Pencemaran yang berasal dari Kendaraan Bermotor. IPTEK Journal of Proceedings Series, 3(5), 2013–2016. https://doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3109
Rahadi, B., Kurniati, E., & Imaya, A. T. (2019). Analisis Sebaran Polutan SO2, NOx dan PM10 dari Sumber Bergerak pada Jalan Arteri Kota Malang. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 6(3), 40–51. https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2019.006.03.5
ADVERTISEMENT
Siburian, S. (2020). Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca (Tim Kreasi Cendikia Pustaka (Ed.)). Kreasi Cendikia Pustaka (KCP). https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=FRsMEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=pencemaran+udara+menurut+ahli&ots=ZUP6ybG--Z&sig=c3oolCXyeobLipppeyV6Ctf0gng&redir_esc=y#v=onepage&q=pencemaran udara menurut ahli&f=false
Tugu Malang. (2021, November 22). Penyakit Menular ISPA Masih Mendominasi di Kota Malang . Kumparan.Com. https://kumparan.com/tugumalang/penyakit-menular-ispa-masih-mendominasi-di-kota-malang-1wy6bvmFu7m
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan). di akses pada 28 Oktober. 2022. https://kbbi.web.id/udara