Dampak Perkembangan Teknologi terhadap Televisi di Indonesia

Ahsanul Haikal Fikri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta
Konten dari Pengguna
11 Juni 2022 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahsanul Haikal Fikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : pixabay.com

Sejarah Perkembangan Media Penyiaran di Indonesia

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, perkembangan media penyiaran di Indonesia sangat pesat dibarengi dengan munculnya lembaga-lembaga televisi dan radio. Televisi merupakan media hiburan yang menggunakan audio serta visual dalam penyajiannya. Berbeda dengan radio, radio hanya menggunakan audio dalam proses penyampaiannya kepada telinga pendengar. Namun hal itu tidak menjadi kendala, dikarenakan para penyiar radio yang membawakan acara dengan kreatif dan tidak membosankan.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, media televisi ini tercipta karena adanya perkembangan teknologi. Oleh seorang mahasiswa bernama Paul Nipkow dari Rusia yang berhasil menemukan “electrische teleskop” guna men-deliver gambar melalui udara menggunakan logam dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini merupakan awal mula munculnya televisi. Televisi mulai dipublikasi pada tahun 1939 di acara world fair di AS. Tetapi ini terhenti saat terjadinya perang dunia II dan dimulai lagi tahun 1946. Tidak hanya di Amerika, tapi juga di Inggris pada tahun 1924 dan negara-negara lain.
Di Indonesia sendiri, siaran televisi pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962 dengan siaran hitam putih. Berawal dari TVRI yang merupakan stasiun tv pertama keberadaannya di Indonesia. Lalu, di tahun 1976 SKSD meresmikan satelit palapa A1 yang menimbulkan peluang tv tv swasta untuk mengembangkan stasiunnya. Dari sanalah tahun 1989 RCTI muncul disambung dengan keberadaan SCTV dan dilanjutkan oleh stasiun tv swasta lainnya yang ikut andil dalam dunia pertelevisian Indonesia. Selain tv swasta nasional, pemerintah di daerah-daerah pun ikut mengembangkan televisi lokal seperti CCTV dari Banten, Jogja TV, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

Program Televisi di Indonesia

Program-program televisi berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2 yakni, program informasi dan program hiburan. Program informasi ini khusus menyajikan informasi-informasi guna menambah dan meluaskan pengetahuan kepada penonton. Program ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu hard news, yang berisi tentang konten menarik dan up to date yang harus segera disiarkan atau ditayangkan saat itu juga (saat kejadian) & soft news, yang merupakan kebalikan dari hard news.
Konten menarik tersebut tidak harus segera ditayangkan. Seperti dokumenter. Lalu, ada program hiburan, yakni konten yang disajikan untuk menghibur audience dalam berbagai bentuk seperti music, games, dan cerita seru juga drama. Program hiburan banyak disukai remaja karena kontennya yang asik dan tidak membosankan.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang perkembangan terbaru televisi, sekarang ada yang dinamakan “Televisi Digital”. Televisi Digital Standard Definition Television dan High Definition Television bahkan Ultra High Definition Television telah menjadi standar televisi internasional. Dengan adanya televisi digital akses sinyalnya pun dapat menggunakan koneksi internet dan disebut sebut “smart tv”. Smart TV ini bisa mengakses berbagai konten dan koneksinya yang tanpa batas lewat internet. Televisi ini bisa menghubungkan antara HP dan TV menggunakan bantuan WiFi.

Perkembangan Teknologi di Indonesia

Sudah sejak lama televisi Indonesia menjadi media yang paling disenangi oleh masyarakat/khalayak luas. Karena sifatnya yang audio visual, tv bisa menyajikan konten musik, olahraga, reality show, sinetron, maupun film. Masyarakat bisa melihat artis idolanya juga melalui konten-konten yang ditayangkan. Tetapi, semakin dilihat sekarang, televisi mengalami penurunan dan terganggu oleh media baru yakni media sosial sebagai perkembangan dari teknologi internet. Penggunaannya yang cukup mudah dan bisa dibawa kemana saja membuat media ini banyak dipakai dan disukai masyarakat.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, media televisi menjadi turun jumlah penontonnya. Dengan adanya kejadian ini, banyak yang mengatakan bahwa di masa yang akan dating, penggunaan televisi akan ditinggalkan, tetapi tak sedikit pula orang yang tetap optimis dengan keberadaan TV dengan kelebihan yang ada didalamnya.
Jika dilihat dari sisi informatif, televisi adalah media yang paling aktif dan actual daripada media cetak dalam penyebarannya dalam hal informasi. Kejadian yang terjadi hari ini, mungkin bisa disiarkan sore atau malamnya dihari yang sama oleh TV, tetapi kalau media cetak, akan menunggu di hari esoknya baru kita mengetahui berita tersebut. Dan semua stasiun TV menggemas beritanya dengan baik dan sangat menarik.

Keberadaan Televisi Mulai Tergantikan

Nah, saat ini, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teknologi internet sangat mempengaruhi perkembangan di dunia pertelevisian. Ada positif dan negatif yang dihasilkan karena hal fenomena ini. Aspek positifnya, internet sangat membantu khalayak luas untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi dengan cepat. Berita-berita yang disiarkan bisa langsung dilihat oleh pengguna dengan live streaming ataupun cara lainnya menggunakan teknologi internet. Bahkan para pencari berita atau reporter bisa melakukannya secara live dari tempat kejadiannya langsung.
ADVERTISEMENT
Penyiaran teknologi streaming pun sekarang tidak dibatasi oleh sekat sekat kewilayahan, dimanapun kita, kita bisa mengakses berita-berita tersebut. Berbagai program acara yang ada di TV pun bisa kita lihat dan tonton melalui Youtube. Tidak jarang, stasiun-stasiun TV di Indonesia menambah platform mereka ke media Youtube agar penonton yang tidak bisa menonton acara di waktu tertentu bisa menonton siaran ulangnya di Youtube. Dengan hal ini tentunya kualitas program informasi jauh lebih baik daripada perkembangan televisi di masa lalu.
Namun, hal tersebut membuat hasil riset lembaga pembuat rating melihat menurunnya jumlah penonton karena mereka move ke youtube. Ratingnya juga ikut menurun sehingga mempengaruhi para pemasang iklan yang berpatokan dengan jumlah penonton di sebuah acara. Pihak masing masing stasiun TV sama sama bersaing mendapatkan pengiklan yang akan mengiklankan produknya di stasiun TV mereka. Pilihan para pengiklan tentunya lebih memilih stasiun TV dengan rating dan penonton yang banyak. Karenanya, setiap stasiun TV berusaha mengemas acara mereka dengan baik agar ditonton para pemirsa, tak jarang juga mereka menjadi melupakan etika dalam penyiaran demi rating.
ADVERTISEMENT
Menurut pengamatan saya, sekarang pengaruh perkembangan teknologi kerap kali dipakai oleh sebagian oknum untuk menyebarkan berita berita hoax dan tidak bermutu. Padahal dahulu, televisi Indonesia sudah cukup baik citranya di mata khalayak luas, dengan program atau tayangan yang edukatif dan menghibur. Sekarang, tidak jarang kita menemukan stasiun TV yang hanya mementingkan rating dibandingkan kualitas penyampaian konten yang seharusnya bisa menimbulkan citra positif ke masyarakat. Tak jarang pula ada stasiun TV yang meniru stasiun lainnya. Misal, di stasiun tersebut suatu program sedang banyak peminatnya, karena rating dari stasiun TV itu bagus, maka stasiun TV lain mengikutinya.
Padahal seharusnya, selain mementingkan rating, sebuah stasiun TV sebaiknya mementingkan sisi edukatif serta inspiring untuk para penontonnya. Tapi, masih ada juga yang menurut saya baik dari segi konten/programnya, seperti net tv yang banyak disukai oleh masyarakat luas, karena tidak hanya menyuguhkan konten yang positif tapi juga mengemasnya dengan cara yang kreatif dan inovatif.
ADVERTISEMENT