Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Media Penyiaran Radio dan Televisi
11 Juni 2022 12:06 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Ahsanul Haikal Fikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Media Penyiaran Radio
ADVERTISEMENT
Media penyiaran yang kita tahu berfungsi menyampaikan dan menyebarkan informasi yang disampaikan dan disebarkan melalui bentuk siaran, media yang digunakan untuk menyebarkan pesan atau informasi adalah radio dan televisi. Radio dan televisi adalah media yang sangat diminati daripada media cetak seperti koran, majalah, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan radio dan televisi dalam menyampaikan dan menyebarkan informasi akan lebih cepat ketimbang media cetak yang membutuhkan waktu untuk membuat sebuah tulisan dan radio dan televisi memiliki sistem real time khususnya bagi media radio.
ADVERTISEMENT
Radio yang dalam menyampaikan pesan melalui pendengaran (audio) sangat berbeda dari media cetak yang pesannya disampaikan secara cetakan (visual) dan sangat jelas bila radio lebih cepat dalam menyampaikan pesan dan informasi kepada pendengarnya karena radio real time atau siaran pada saat itu juga, tetapi radio yang sifat siarannya hanya melalui audio berarti pesan atau informasi yang disampaikan hanya sepintas lalu saja.
Maka dari itu radio dalam menyampaikan informasi atau pesan haruslah jelas dan mudah langsung dimengerti oleh pendengar dan menurut saya informasi atau pesan yang akan disampaikan itu harus benar-benar sesuai dengan fakta serta akurat dan tidak mungkin informasi tersebut untuk di ralat. Pendengar radio sebagai orang yang mengkonsumsi informasi dari radio bisa dikatakan efektif apabila seorang pendengar sudah tertarik perhatiannya untuk mendengarkan apa yang dikatakan si pembicara atau si penyiar.
ADVERTISEMENT
Sejarah Kemunculan Radio
Radio pertama di Indonesia didirikan pada tanggal 16 Juli 1925 dengan Batavia Radio Vereniging (BRV) di Batavia yang sekarang Jakarta. Pada saat masa kemerdekaan Indonesia siaran radio menjadi sangat penting untuk menyebarluaskan isi Teks Proklamasi kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia.
Pada saat ini radio menjadi media jurnalisme yang melaporkan fakta-fakta, tetapi sekarang bukan hanya sekedar menyampaikan informasi tentang apa yang terjadi disekitar kita, namun radio juga menyajikan berbagai program atau acara untuk menarik perhatian pendengar yang menjadi kekuatan dari radio sekarang menurut saya adalah program musik, program mengenai tips-tips, program informasi yang tidak hanya dari dalam negeri namun juga dari mancanegara, serta program hiburan seperti, radio Prambors dengan program ‘Salah Sambung’ pada saat siaran Desta dan Gina (DGITM). Hal ini juga dilakukan radio – radio lain untuk menonjolkan ciri khas dari setiap radionya.
ADVERTISEMENT
Walaupun muncul televisi yang akan membuat radio menurun pendengarnya, tetapi hal ini tidak akan membuat radio mati, karena selama terjadi kepadatan transportasi di perkotaan atau dimana saja radio akan senantiasa ada. Pada saat macet orang-orang yang mengendarai mobil akan mendengarkan radio sebagai teman ketika terjebak macet.
Munculnya aplikasi streaming music juga tidak akan membuat radio mati, karena radio dalam memutar musik menurut saya menggunakan element of surprise. Jadi pada saat kita menyusun playlist di pemutar musik terkadang orang bosan dengan musik tersebut atau tidak sesuai dengan mood, tapi radio yang memutar musiknya secara random memungkinkan musik yang terputar bisa sesuai dengan suasana saat itu. Apalagi diera sekarang radio sudah bisa dinikmati dengan cara streaming, tanpa aplikasi radio kita sudah bisa menikmati radio digital asal kan handphone kita terhubung dengan internet. Pada akhirnya radio masih terus bisa bersaing dengan media penyiaran lainnya.
ADVERTISEMENT
Media Penyiaran Televisi
Televisi, merupakan perkembangan medium setelah radio yang sudah dilengkapi dengan visual. Jerman, 1884 seorang bernama Paul Nipkow menemukan alat yang kemudian berkembang menjadi electrische teleskop atau televisi elektris. Dalam televisi audio-visual menjadi hal penting dan kamera menjadi mata para pemirsa (sebutan bagi penonton televisi). Medium ini adalah medium paling lengkap dibanding dengan medium lainnya. Pada abad ke-20 televisi berkembang sangat pesat.
Televisi bukan hanya sebagai media jurnalisme tapi juga memberikan hiburan dan bimbingan serta informasi pendidikan. Program televisi biasanya berkaitan langsung dengan stasiun televisi dimana program itu dibuat. Tetapi untuk stasiun televisi yang swasta sekarang lebih sering mengadaptasi program dari stasiun televisi lain atau dengan kata lain membeli program tersebut. Berbeda dengan swasta stasiun televisi nasional TVRI harus memproduksi programnya sendiri hingga menayangkannya.
ADVERTISEMENT
Program siaran televisi saat ini lebih mementingkan kepada kuantitas ketimbang dengan kualitas. Terlihat seperti stasiun televisi Indosiar, SCTV, RCTI, dll mereka lebih mementingkan kuantitas pada saat ini karena semakin rating televisi itu tinggi iklan akan lebih banyak masuk dan itu menjadi keuntungan bagi stasiun televisi tersebut. Berbalik dengan stasiun televisi NET yang masih mempertimbangkan kualitas bisa terlihat sekarang hanya sedikit iklan yang masuk di sana karena ratingnya yang tergolong rendah.
Walaupun sebenarnya NET punya channel Youtube yang setiap videonya mendapat viewers yang lumayan tinggi, tapi balik lagi ini tidak berpengaruh terhadap rating televisi itu karena rating akan dihitung bila ada yang menonton televisi secara langsung bukan dari youtube padahal NET juga sangat terkenal program-programnya seperti Tonight Show yang pasti ada saja yang membagikan potongan-potongan scene yang dijadikan meme di media sosial, hal ini tidak membuat NET ratingnya meningkat karena NET yang tujuannya adalah generasi milenial.
ADVERTISEMENT
Program yang hanya mementingkan kuantitas daripada kualitas menurut saya hanya kurang mendidik dan malah memberikan dampak negatif sedangkan yang berkualitas sepi peminat. Padahal anak-anak butuh acara yang berkualitas agar bisa mendidik bukan hanya menggunakan sebuah kontroversi untuk dijadikan sebuah acara, contohnya seperti acara Rumah Uya yang menurut saya penuh dengan settingan dan tidak mendidik, tidak hanya settingan tapi juga kenapa harus ada orang yang memiliki masalah dengan pacarnya tapi malah diberi nasihat oleh ustadzah yang padahal sudah jelas bahwa pacaran itu dilarang dalam agama Islam.
Hal ini yang saya nilai bukan program televisi yang bermutu. Dan sekarang banyak stasiun televisi memproduksi FTV tentang hal-hal yang seharusnya anak-anak melihat, tetapi karena jam tayang yang kurang baik banyak anak-anak sudah terkena dampak dari FTV tersebut. Jadi, saya harapkan untuk semua stasiun televisi memperbaiki kualitas program-program yang dianggap kurang pantas dan sekaligus memperbaiki jam tayang agar lebih program-programnya lebih tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Radio dan Televisi Sebagai Media Penyiaran
Setiap medium entah itu radio maupun televisi tetap saja ada kelebihan dan kelemahannya. Radio dalam menyiarkan informasi memiliki nilai kesegeraan dan fleksibel. Seolah radio selalu berada disekitar kita. Radio dengan program unggulan biasanya berupa program musik, berita yang biasanya berupa laporan lalu lintas sampai kabar cuaca, talk show, program-program hiburan lainnya. Lahirnya televisi memang membuat pendengar radio menurun karena kesempurnaan televisi dengan audio-visualnya. Televisi bisa lebih menggambarkan sebuah kejadian yang sebenarnya, televisi juga mudah mempengaruhi pemirsa dengan program-programnya dan ini digunakan oleh pihak-pihak untuk mempromosikan sesuatu, maka dari itu pada saat ini tidak ada stasiun televisi yang netral.