Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Steal Like an Artist: Buku Tipis yang Padat
30 Oktober 2022 18:42 WIB
Tulisan dari Aidahlia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Judul Buku: Steal Like an Artist
Penulis: Austin Kleon
Penerbit: Noura Books
ADVERTISEMENT
Tahun Terbit: 2012
Halaman: 160
ISBN: 978-602-1606-81-0
Buku ini tidak menjenuhkan, mind blowing, inspiratif, narasinya juga nyaman untuk dibaca. Kalian sedang mencari buku tipis tapi bermanfaat, yap! Cocok sekali dengan buku ini.
Saya jadi teringat dengan teori mimesis, secara mudah, teori mimesis adalah teori yang berpandangan bahwa karya seni/sastra adalah bentuk tiruan dari alam atau kehidupan manusia. Bedakan antara mimesis dan plagiarisme. Kalau mimesis itu meniru untuk berinovasi, sementara plagiarisme meniru untuk mengambil hak milik (tanpa izin dan mentah-mentah di-copy). Mimesis tuh semacam mengembangkan suatu ciptaan menjadi ciptaan lain. Misalnya, si A membuat artikel terkait “Manfaat Membaca untuk Menambah Wawasan”, nah si B membuat juga artikel yang ‘hampir-hampir’ mirip, yakni terkait “Manfaat Menonton untuk Menambah Wawasan”. Itu contoh mudah saja. Mimesis tidak disinggung dalam buku ini, jadi lanjut ke pembahasan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kalian pasti tidak asing dengan istilah kolektor dan penimbun, betul? Dalam buku ini dijelaskan bahwa seniman adalah kolektor, bukan penimbun, berikut saya simpulkan pengertiannya:
Buku ini juga membahas cara menyerap ilmu, beberapa di antaranya: (1) serap ilmu dari tokoh—penulis, seniman, etc—yang benar-benar kita suka, (2) rasa ingin tahu adalah kunci, jangan bertanya sebelum mencari tahu, maksudnya, kita bisa cari tahu dulu di Google atau di mana pun, kalau kiranya memang benar-benar tidak ditemukan, barulah bertanya kepada ahlinya, jadi kita juga punya upaya untuk menghidupkan rasa penasaran tersebut, (3) bacalah, kumpulkan buku meski tidak langsung dibaca—intinya jangan berhenti baca, cicil pelan-pelan, kumpulkan buku dan baca apa yang dikumpulkan, (4) biasakan membawa buku dan pulpen, catat semua pemikiran dan pengamatan, salin kalimat favorit dari buku atau dari mana pun, rekam pembicaraan yang kiranya bermanfaat. Ada yang bilang, Hewan liar akan lari jika tidak diikat, begitu juga dengan ilmu, ide, atau apalah itu sebutannya. Kalau hewan liar perlu diikat agar tidak kabur, ilmu bisa kita catat atau rekam agar tidak terbuang sia-sia.
ADVERTISEMENT
Next ke pembahasan selanjutnya. Kalian pernah merasa ragu dengan kemampuan atau hasil kerja sendiri? Sering berpikir kalau kalian asal-asalan menjalankan suatu tugas atau pekerjaan, tidak mengerti apa yang sebenarnya kalian lakukan?
Ternyata, itu dinamakan impostor syndrom, yakni fenomena psikologis ketika orang meragukan kemampuan sendiri. Jadi bagimana cara supaya impostor syndrom itu mengikis—saya menggunakan kata mengikis karena istilah ini tidak diratakan dalam segala hal—dalam diri kita? Kalau dalam buku ini, cara supaya hal tersebut bisa mengikis, kita bisa berpura-pura: (1) pura-pura sudah mencapai sesuatu. Pura-pura sampai kita sukses, sampai semua orang memandang kita sesuai harapan, atau (2) pura-pura membuat sesuatu sampai kita betul-betul menghasilkan sesuatu. Tapi menurut saya, jangan cuma asyik pura-pura, kita juga perlu berusaha. Jangan sampai tenggelam dalam kepura-puraan sampai lupa kenyataan.
ADVERTISEMENT
Kembali lagi ke pembahasan tentang curian ide. Curian terbagi menjadi dua, curian bagus dan curian buruk, berikut jenis masing-masingnya:
Setelah dapat pemahaman terkait tiru-meniru, lantas bagaimana cara memulai? Kita ambil contoh menulis. Apa yang harus kita tulis? Jawabannya adalah tulis apa yang kita tahu atau apa yang kita suka. Menulis memang bebas, tapi ya jangan asal juga. Masa iya kita mau menulis doktrinan buruk, misalnya membuat pembaca yang belum paham semakin tidak paham, kan tidak baik, tuh, ya. Jadi teruslah menulis apa yang kita tahu, apa yang kita suka. Lalu teruslah mencari tahu, supaya ilmu kita semakin banyak dan semakin banyak pula kita memberikan manfaat terhadap sekitar.
ADVERTISEMENT
Buku ini memberikan banyak tips, lalu penulis juga memberikan dorongan positif agar terus semangat berkarya.
Jangan takut orang lain mencuri ide kita, justru cekokilah orang lain dengan ilmu kita tersebut. Kalau dalam Islam hal ini bisa masuk ke dalam pahala jariyah, yang mana sekalipun pemberi ilmu sudah meninggal dunia, pahalanya masih terus mengalir—jika ilmu yang diajarkan diimplementasikan.
Bab-bab selanjutnya lebih banyak membahas pengalaman penulis— lebih terbuka dari bab sebelumnya. Penulis mengimplementasikan apa yang sebelumnya dia katakan, yakni mengajak pembaca mengikuti idenya.
Buku ini tidak hanya membahas seputar seni, tapi juga tips kehidupan dan cara-cara produktif yang menyenangkan. Sebenarnya masih ada beberapa pembahasan menarik lagi yang belum saya bahas, kalau kalian tertarik mengetahui lebih lanjut, lebih baik langsung baca saja, yuk!
ADVERTISEMENT