Musibah Sriwijaya Air SJ 182 dari sisi Perencanaan Keuangan

Aidil Akbar Madjid - Financial Planner
Youtube Aidil Akbar Channel, IG @aidilakbarmadjid & @aidilakbarofficial Perencana Keuangan, doyan ngomong and nulis (berbagi). Suka coklat & kopi. Fb & twit @aidilakbar
Konten dari Pengguna
13 Januari 2021 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aidil Akbar Madjid - Financial Planner tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Musibah Sriwijaya Air SJ 182 dari sisi Perencanaan Keuangan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
https://unsplash.com/photos/oCdVtGFeDC0
Tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan bagi rakyat Indonesia. Setelah kita semua merasakan dampak virus Corona Covid-19 di tahun 2020 kemarin yang meluluh lantakan sendi perekonomian dan keuangan baik negara maupun perorangan dan keluarga, dengan adanya vaksin maka harapan akan tahun 2021 yang lebih baik ini meningkat.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi takdir berkata berbeda. Baru saja 1 minggu memasuki tahun 2021 yang penuh harapan, kita harus dihadapi dengan kenyataan sebuah musibah kecelakaan pesawat terbang. Indonesiapun berduka. Saya pribadi dan atas nama asosiasi perencana keuangan IARFC Indonesia (www.IARFCIndonesia.com) dan perusahaan yang saya pimpin mengucapkan turut berduka atas musibah ini, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
Dari sebuah kejadian, sering kali kita bisa memetik suatu hikmah dan pelajaran berharga yang kelak bisa kita pergunakan atau persiapkan untuk diri kita dan keluarga dikemudian hari. Apa sajakah itu? Mari kita bahas.
Resiko Ada Dimana-mana
Pertama yang harus kita ketahui dan selalu yakini adalah bahwa resiko dalam kehidupan itu ada dimana-mana. Resiko bisa dalam bentuk apapun, dari mulai yang kehilangan dan kecopetan, resiko investasi, sampai resiko kesehatan dan yang terberat adalah resiko kematian. Itulah sebabnya kita harus selalu siap sedia apabila resiko tersebut terjadi pada diri kita atau keluarga kita.
ADVERTISEMENT
Dana Darurat Tetap Penting
Salah satu persiapan terhadap resiko, dalam hal ini resiko musibah kematian, adalah dengan memiliki dana darurat yang mencukupi. Tidak bisa terbayangkan betapa paniknya keluarga korban ketika mengetahui berita musibah kecelakaan ini. Disaat yang bersamaan mereka juga harus menenangkan anggota keluarga lainnya. Kemudian merekapun harus mempersiapkan hal-hal terburuk yang sedikit banyaknya pasti membutuhkan uang.
Dalam kondisi berduka seperti ini, biasanya seseorang cenderung akan mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan (apapun bentuknya itu) tanpa berfikir apakah uang yang dikeluarkan nominal wajar atau tidak. Itulah sebabnya dibutuhkan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan ini.
Pastikan Klaim Asuransi
Dari kejadian kecelakaan sebelumnya baik di udara maupun dilaut yang menyebabkan kematian dan jenazah sulit untuk diidenfikasi (bahkan jenazah tidak ditemukan), ada 2 jalan keluar yang diberikan oleh perusahaan asuransi jiwa ketika anda (ahli waris) melakukan klaim asuransi jiwa (bila memiliki polis pribadi). Pertama, perusahaan asuransi akan langsung membayarkan uang pertanggungan sekaligus seperti yang tertera didalam polis asuransi jiwa ketika klaim dan persyaratan dokumen mereka terima.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, belajar dari kejadian kecelakaan sebelumnya, ada juga beberapa perusahaan asuransi yang memutuskan untuk menunda membayar klaim (bisa 1 atau 2 tahun, atau bahkan bisa lebih) beralasan menunggu surat keputusan orang hilang (meninggal dunia) yang dikeluarkan oleh pemerintah, mengingat jenazah tidak bisa ditemukan.
Tidak banyak orang yang tahu dan paham tentang hal ini, oleh sebab itu apabila anda mempunyai asuransi jiwa coba cek dan pastikan ke perusahaan tersebut apa jalan keluar yang mereka berikan bila musibah yang mirip tersebut terjadi pada anda atau keluarga anda.
Dalam sebuah kecelakaan pesawat udara maupun kapal laut kemarin dan yang sebelumnya, sering kali kita mendengar kabar ada 1 keluarga, baik keluar kecil maupun keluarga besar yang wafat dalam kecelakaan tersebut. Dari sisi perencanaan keuangan hal tersebut bisa dihindari dengan cara melakukan manajemen resiko.
ADVERTISEMENT
Manajemen resiko yang bisa dilakukan adalah sebuah keuarga tidak melakukan perjalanan ke suatu tempat secara bersama-sama dalam satu moda transportasi yang sama. Atau dengan kata lain menggunakan beberapa transporatasi yang berbeda (misalnya berbeda jadwal pesawat, berbeda bus, berbeda kendaraan, dll) guna menghindari resiko 1 keluarga besar mengalami musibah dan meninggal dunia semua seluruh keluarga.
Yang harus selalu kita ingat adalah, sebesar apapun usaha kita dalam menghindari resiko tetap kita tidak bisa menghindar dari takdir. Akan tetapi tidak ada salahnya kita berusaha semaksimal mungkin, dan mempersiapkan diri dan keluarga, terutama secara keuangan, sehingga bila musibah tersebut datang menimpa diri kita atau keluarga kita maka kita ataupun keluarga kita sudah siap. Paling tidak kita tidak mengalami kesulitan keuangan disaat musibah datang.
ADVERTISEMENT
Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.