Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Ramalan Tarot: Ekspektasi atau Realita?
2 Desember 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari aikanadiraputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengambil keputusan bukanlah suatu hal yang mudah untuk kita lakukan. Ada banyak pertimbangan antara pikiran dan apa yang sedang kita rasakan. Apalagi jika kita sedang terkepung dalam banyaknya informasi dan pilihan dalam hidup kita. Saat ini, ditengah banyaknya media sosial yang jangkauannya sangat luas, tontonan atau apa yang kita lihat di media sosial sangat memengaruhi pikiran kita terutama dalam mengambil keputusan. Sering sekali seseorang terpengaruhi dengan apa yang sedang dirinya harapkan sehingga mencari validasi di media sosial. Belakangan ini banyak sekali kita temukan ramalan-ramalan yang beredar di dalam sosial media, salah satunya adalah ramalan menggunakan kartu tarot.
ADVERTISEMENT
Tahukah kalian apa itu tarot?
Tarot adalah seperangkat kartu bergambar yang umumnya digunakan untuk tujuan ramalan dan refleksi diri. Biasanya, tarot terdiri dari 78 kartu, yang masing-masing memiliki gambar dan simbol yang mewakili berbagai hal dalam hidup, seperti perasaan, situasi, atau keputusan. Kartu-kartu ini tidak meramalkan masa depan dengan pasti, tapi lebih membantu seseorang melihat masalah atau situasi dari perspektif yang berbeda dan memberikan saran atau refleksi. Beberapa orang menggunakan tarot untuk introspeksi diri atau mencari petunjuk dalam membuat keputusan. Namun, sayangnya akhir-akhir ini banyak sekali orang yang menggunakan tarot dengan tujuan yang salah.
Tarot semakin kesini malah membuat ekspektasi seseorang semakin meningkat dengan semakin banyaknya ramalan tarot online yang beredar dalam media sosial seperti TikTok. Algoritma TikTok yang seringkali “dianggap” relate dengan perasaan atau pikiran kita membuat beberapa orang merasa yakin dengan apa yang mereka lihat dan dengar. Inilah mengapa beberapa orang seringkali melihat ramalan tarot jika ingin memvalidaasi apa yang sedang ia rasakan. Mengingat banyaknya elemen tarot yang bergantung pada interpretasi dan simbolisme pribadi sehingga menghasilkan ekspektasi berlebihan, apakah tarot ini sudah sesuai jika dibahas melalui pendekatan psikologi yang bersifat saintifik? Lalu bagaimana realitanya?
ADVERTISEMENT
Dalam dunia psikologi, beberapa orang pasti sudah familiar dengan yang namanya “pseudoscience”. Menurut Indonesian Skeptics Society, pseudosains adalah klaim atau kepercayaan yang secara salah dipresentasikan sebagai ilmiah (Krachbilcher, 2015). Pseudosains mengancam dunia sains atau perkembangan ilmu pengetahuan di masyarakat karena melalui pseudosains seseorang diajak untuk menyelesaikan masalah secara praktis, subjektif, dan pragmatis, di samping menjadikan pikiran masyarakat ke arah skeptipda ilmu pengetahuan (Niki WS, 2014). Pembacaan tarot lebih mengandalkan intuisi dan interpretasi simbol daripada data atau fakta yang bisa diukur. Ini membuat tarot lebih bersifat personal dan emosional, bukan berdasarkan logika atau bukti ilmiah. Hal ini yang menyebabkan tarot dianggap sebagai pseeudosains.
Mendapatkan ramalan positif atau yang sesuai dengan harapan dapat memicu pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan rasa puas dan bahagia. Ini membuat pengalaman membaca tarot terasa menyenangkan dan memperkuat keyakinan terhadap keakuratan ramalan. Realita inilah yang sering kali disangkal oleh beberapa orang yang masih fokus untuk memvalidasi perasaan atau pemikirannya sehingga memercayai hasil pembacaan tarot. Jika dibahas lebih dalam lagi, hal ini dapat sangat berbahaya bagi amasyarakat. Memercayai pseudosains memiliki banyak dampak negative yang akan merugikan kita.
ADVERTISEMENT
Apa aja sih dampak negatif pseudosains?
1. Misinformasi
2. Pengabaian terhadap bukti ilmiah
3. Menyesatkan dan menghambat Pendidikan
4. Menciptakan ketidakpercayaan pada sains
5. Menyebabkann pengambilan keputusan yang salah
Ekspektasi VS Realita dalam Pembacaan Tarot
1. Harapan dan Kekecewaan
Sering kali, orang datang ke pembacaan tarot dengan harapan tertentu, tetapi hasilnya bisa berbeda dari ekspektasi mereka. Hal ini dapat menyebabkan kekecewaan jika ramalan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
2. Perspektif Subjektif
Keberhasilan atau kegagalan dalam pembacaan tarot sangat bergantung pada perspektif individu. Beberapa orang mungkin menemukan makna dan wawasan yang berharga, sementara yang lain mungkin merasa bahwa ramalan tersebut tidak relevan atau akurat.
3. Keterhubungan Spiritual
Tarot juga dilihat sebagai cara untuk mendekatkan diri secara spiritual dan memahami diri sendiri lebih dalam. Ini menciptakan ruang bagi individu untuk merenung dan mengevaluasi hidup mereka tanpa menghakimi.
ADVERTISEMENT
Jadi, kamu memilih ekspektasi atau realita?
Referensi:
Rawanda. (2020, January 19). Mulai berpikir strategis dengan mengenali cara kerja otak. Rawanda Blog. https://rawanda.blog/2020/01/19/mulai-berpikir-strategis-dengan-mengenali-cara-kerja-otak/
Popsugar. (2020, January 19). Major arcana tarot cards: What they mean and how to read them. https://www.popsugar.com/smart-living/major-arcana-tarot-cards-48780990
Collins Dictionary. (n.d.). Tarot. In Collins English Dictionary. Retrieved November 29, 2024, from https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/tarot
RRI. (n.d.). Mengungkap 'sesuatu' di balik ramalan kartu tarot. Retrieved November 29, 2024, from https://www.rri.co.id/hiburan/85753/mengungkap-'sesuatu'-di-balik-ramalan-kartu-tarot
Okezone. (2024, February 28). Ramalan tarot hari ini: Jauhkan kesombongan dan ekspektasi tak realistis. https://lifestyle.okezone.com/read/2024/02/28/612/2976542/ramalan-tarot-hari-ini-jauhkan-kesombongan-dan-ekspektasi-tak-realistis