Menyeimbangkan Interaksi Online dan Offline

Devira Ailen I
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
23 Januari 2021 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Devira Ailen I tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar : https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-menggunakan-ipad-35550/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar : https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-menggunakan-ipad-35550/
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi mempengaruhi interaksi seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa saat ini berbagai macam aplikasi dapat kita gunakan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Baik di lingkungan sekitar rumah, berbeda daerah dan pulau, bahkan lintas benua sekalipun. Selama pandemi Covid-19 berlangsung tingkat penggunaan media digital meningkat pesat. Salah satu faktor pendukung meningkatnya penggunaan media digital adalah pemberlakuan physical ditanching untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 secara meluas. Kegiatan pembelajaran kini dilakukan secara online. Materi yang biasanya dibagikan berbentuk print out, sekarang dapat diterima dalam bentuk power point, pdf, word, audio (podcast) maupun video (youtube). Banyak pekerjaan yang biasanya dilakukan secara tatap muka dan mengumpulkan banyak orang harus dialihkan menjadi online, dikurangi jumlah partisipannya, atau bahkan diberhentikan. Contohnya kegiatan rapat yang dilakukan menggunakan media conference, kegiatan produksi di pabrik yang mengurangi karyawan yang bekerja, kegiatan produksi film yang mengharuskan crew serta pemain melakukan rapid test, dll.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran secara online dan pemberlakuan physical distancing membuat kebanyakan orang suntuk karena hidup hanya antara rumah dan media digital itu sendiri. Akan tetapi, pemenuhan atas kebutuhan hiburan harus dilakukan dengan menggunakan media digital. Contohnya bermain video games, menonton film secara online, membaca buku fiksi dan nonfiksi online, dan mengakses akun sosial media. Berbagai kegiatan tersebut di atas sebenarnya sudah sering dilakukan, tetapi dengan adanya physical distanching intensitasnya bertambah. Kondisi ini secara tidak langsung berdampak pada lama waktu yang digunakan untuk interaksi dengan orang disekitar dibandingkan interaksi di dunia maya.
Media digital sebagai penunjang kegiatan belajar dan bekerja, berjalan dengan baik. Nilai plusnya bertambah karena didukung dengan konten hiburan yang memudahkan penggunanya untuk mengakses. Waktu akses media digital yang fleksible, memunculkan perlunya menyeimbangkan antara kehidupan riil dengan kehidupan di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Yang perlu diperhatikan selama menggunakan media digital adalah :
Manajemen diri. Manajemen diri artinya mampu mengendalikan emosi, pikiran dan perilaku diri sendiri. Dengan begitu kita mampu mengontrol reaksi terhadap suatu informasi, fokus terhadap tujuan, dan mampu berpikir dengan baik. Ada baiknya download aplikasi yang dibutuhkan saja digawai, karena semakin banyak aplikasinya intensitas memakainya juga tinggi. Banyaknya informasi yang diterima dari media mempengaruhi pikiran kita, sehingga bisa memicu kecemasan dan kebingungan. Kadangkala keadaan tersebut juga berdampak pada perilaku kita terhadap orang-orang disekitar. Informasi yang didapat dari media digital bisa memicu perselisihan jika tidak mengetahui dan mengenal objek secara nyata. Karena hanya terfokus pada informasi yang disajikan media digital dan mengabaikan kondisi yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Manajemen waktu kaitannya dengan perencanaan dan produktifitas kegiatan yang dilakukan. Tentukan jadwal waktu untuk mengakses media digital dengan interaksi secara langsung dengan orang sekitar dan waktu untuk diri sendiri. Buat agenda kegiatan harian yang harus dikerjakan, sehingga dapat diketahui alokasi waktu dan prioritas kegiatannya. Selain agenda harian tentukan juga target mingguan atau bulanan sehingga kegiatan yang akan dilakukan dapat terorganisir dan dapat terlaksana semua. Kita juga perlu menentukan waktu produktif untuk mengerjakan tugas maupun pekerjaan agar lebih efisien dan fokus tidak terbagi dengan kegiatan lain. Sebaiknya ketika belajar atau bekerja tidak menunda-nunda tugas atau pekerjaa tersebut. Dengan begitu tugas atau pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak menumpuk sehingga menjadi beban.
ADVERTISEMENT
Manajemen waktu juga erat kaitannya dengan interaksi dengan orang disekeliling kita. Dengan pembuatan jadwal agenda harian, mingguan, maupun bulanan memungkinkan adanya spare waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitar. Tidak melulu terfokus pada kegiatan di media digital tetapi juga harus berinteraksi dan berkomunikasi di dunia nyata. Ketika berkumpul bersama keluarga atau tetangga usahakan untuk tidak saling acuh karena memegang gawai. Dengan berinteraksi atau bertemu secara langsung orang disekitar akan merasa diperhatikan begitu pula dengan kita. Sebagai makhluk sosial tentunya kita tidak dapat hidup sendiri, sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Walaupun sebentar atau dengan sedikit andil untuk berinteraksi di lingkungan tempat tinggal maka mengindikasikan bahwa kita mau dan mampu bersosial. Terlebih interaksi dengan keluarga di rumah tentu harus diperhatikan, mengingat bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain. Anak perlu perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Dan orang tua perlu memastikan bahwa anaknya dalam kondisi yang baik-baik saja. Manajemen waktu juga bisa kita gunakan untuk me time dengan menyibukkan diri dengan kegiatan yang tidak ada kaitan dengan media digital seperti olahraga, bermain alat musik, atau membaca buku.
ADVERTISEMENT
Dalam proses menyeimbangkan interaksi secara online dan offline didukung pula dengan faktor kesehatan yang perlu diperhatikan. Dilansir dari sebuah website kesehatan bahwa penggunaan media digital perlu dibatasi karena bedampak pada kesehatan mental serta fisik seseorang. Lama waktu yang digunakan untuk mengakses media digital khususnya sosial media dapat mempengaruhi citra diri seseorang. Seringkali konten disosial media menjadi pembanding dengan kondisi yang dialami saat ini. Akibatnya muncul rasa tidak terima (tidak bersyukur) dan merasa perlu untuk menjadi seperti apa yang dilihat. Selain itu, terlalu lama menggunakan media digital menjadikan pola tidur yang kurang baik. Kebiasaan saat malam hari sebelum tidur mengakses sosial media sehingga mengakibatkan sulit tidur. Ketika sudah merasa lelah menatap layar komputer/handphone/pc lebih baik istirahat terlebih dahulu. Karena terlalu lama menatap layar perangkat digital mengakibatkan mata sedikit berkedip dan otot-otot mata menegang. Kerja mata yang berlebihan bisa mengakibatkan keluhan sulit konsentrasi, sakit kepala, pusing, dan insomnia.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemudahan akses yang ditawarkan media digital tidak semuanya berdampak positif. Ada beberapa efek negatif akibat terlalu lama mengakses media digital. Maka sebagai pengguna media digital harus bisa mengatur waktu untuk interaksi secara online dan offline. Mulai dari manajemen diri dengan fokus terhadap tujuan, mengendalikan emosi untuk merespon terhadap konten yang ditampilkan di media digital. Manajemen waktu dapat membantu kita meminimalisir penggunaan media digital yang berlebihan, karena agenda kegiatan yang akan kita lakukan terorganisir. Dengan begitu kita memiliki jadwal dan alokasi waktu untuk penggunaan media digital, berinteraksi dengan orang di sekitar, serta memiliki waktu untuk diri sendiri tanpa mengakses media digital. Sebagai pengguna media digital yang baik, kita juga harus memperhatikan kesehatan fisik dan psikis. Karena yang akan menangung sakit fisik dan psikis yang ditumbulkan dari penggunaan media digital adalah diri sendiri, sehingga sebisa mungkin kita menjaga. Berinteraksi dengan orang di dunia nyata membantu kita peka terhadap keadaan disekitar dan tidak apatis. Pada akhirnya nanti yang akan lebih banyak membantu kita ketika sedang menghadapi permasalahan adalah orang disekeliling kita bukan orang-orang atau objek yang kita lihat di media digital.
ADVERTISEMENT
Referensi
Aprinta, Gita, dkk. Hubungan Penggunana Media Sosial dengan Tingkat Kepekaan Sosial di Usia Remaja. Jurnal THE MESSENGER, Vol.9, No. 1, Edisi Januari 2017. Program Studi Ilmu Komunikasi, FTIK, Universitas Semarang.
Eka, Randi. 2016, 29 Februari. Tips Manajemen Waktu dengan Teknologi.
Halodoc.com. 2020, 18 Juni. Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan mental Remaja.
www.betterinternet.sg. 2018, 12 September. Screen Time Management.