Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa UNAIR: Kesadaran Pemilik Hewan Masih Rendah!
8 Januari 2025 14:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aina Nabila Al Mardiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk berbagai jenis hewan peliharaan yang semakin populer di kalangan masyarakat. Namun, rendahnya kesadaran pemilik hewan terhadap kesehatan peliharaan mereka menjadi tantangan besar yang tidak hanya berdampak pada kesejahteraan hewan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat melalui risiko zoonosis.
ADVERTISEMENT
Tantangan Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan Hewan
Kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya perawatan kesehatan hewan peliharaan masih rendah. Banyak pemilik hewan baru menyadari perlunya perawatan medis setelah kondisi hewan mereka memburuk. Fenomena ini sering terjadi karena minimnya pengetahuan tentang tanda-tanda awal penyakit, pentingnya vaksinasi, dan kebutuhan pemeriksaan kesehatan rutin. Sebuah studi yang saya lakukan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga menunjukkan bahwa sebagian besar kasus yang ditangani adalah kondisi yang sudah parah. Contoh kondisi tersebut yaitu, gangguan saluran kemih pada kucing atau penyakit kulit akibat ektoparasit.
Keterlambatan ini tidak hanya memperburuk prognosis pasien hewan tetapi juga meningkatkan biaya perawatan, yang sering kali menjadi beban tambahan bagi pemilik.
Peran Dokter Hewan dalam Meningkatkan Kesadaran
ADVERTISEMENT
Dokter hewan berada di garis depan dalam menjawab tantangan ini. Selain memberikan layanan medis, mereka juga berperan sebagai pendidik masyarakat. Observasi di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga mengungkapkan bagaimana dokter hewan secara sistematis melakukan anamnesis, diagnosis, hingga rencana terapi. Namun, keberhasilan terapi sangat bergantung pada kolaborasi antara dokter hewan dan pemilik. Sayangnya, banyak pemilik yang kurang memahami pentingnya keterlibatan mereka dalam proses perawatan.
Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, kami menyadari bahwa selain memberikan perawatan klinis, dokter hewan juga aktif mengadakan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Program seperti seminar vaksinasi rabies dan pencegahan zoonosis sering diadakan sebagai bagian dari upaya ini. Meskipun demikian, cakupan program ini masih terbatas pada masyarakat perkotaan yang memiliki akses lebih mudah ke fasilitas kesehatan hewan.
ADVERTISEMENT
Dampak Rendahnya Kesadaran pada Risiko Zoonosis
Rendahnya kesadaran terhadap kesehatan hewan peliharaan juga berimplikasi pada meningkatnya risiko zoonosis. Penyakit seperti rabies, leptospirosis, dan toksoplasmosis dapat menyebar dari hewan ke manusia, terutama ketika hewan peliharaan tidak mendapatkan vaksinasi atau perawatan medis yang memadai. Situasi ini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat, khususnya di daerah dengan populasi hewan peliharaan yang tinggi namun fasilitas kesehatan hewan yang terbatas.
Solusi untuk Meningkatkan Kesadaran
Untuk mengatasi rendahnya kesadaran pemilik hewan, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Rendahnya kesadaran pemilik hewan terhadap kesehatan peliharaan mereka adalah tantangan serius yang memerlukan solusi holistik. Edukasi, perluasan fasilitas kesehatan, serta kolaborasi lintas sektor adalah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan hewan sekaligus melindungi masyarakat dari risiko zoonosis. Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, kami berharap kesehatan hewan di Indonesia dapat lebih terjamin, menciptakan keseimbangan ekosistem yang lebih baik, dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.