Cukup Satu Jam di New York: Lihat 5 Mahakarya Abad ke-20

Ainan Nuran
A diplomat who loves to do a million things at once.
Konten dari Pengguna
12 Maret 2021 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ainan Nuran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah kamu di New York ada sebuah museum yang jumlah pengunjungnya hampir sama dengan jumlah turis yang melihat Patung Liberty? adalah Museum of Modern Art atau MoMA New York yang setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 3 juta orang dari seluruh penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Bagi saya angka ini menakjubkan. Sebuah tempat wisata yang bukan monumen bersejarah, pusat perbelanjaan, maupun taman bermain tapi memiliki nilai atraksi luar biasa. Kelebihan dari MoMa New York adalah kemampuannya menarik minat tidak hanya kalangan seniman, tapi masyarakat umum dan pencinta seni amatir seperti saya.
Setiap sudut MoMA New York menjadi lokasi foto menarik. Foto: Koleksi Pribadi.
Selama tinggal di New York, saya pribadi mungkin sudah lebih dari 5 kali mengunjungi MoMa dan selalu ingin kembali. Penasaran kenapa begitu menarik? Salah satu jawabannya terletak pada koleksi seni yang dimiliki oleh museum ini. Kapan lagi kita bisa menikmati karya besar Abad 20 dari seniman Van Gogh, Edward Hopper, Picasso, Monet, Matisse, Frida Kahlo, Jackson Pollock, di dalam satu waktu dan tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu berkesempatan liburan ke New York, luangkan waktu di luar jadwal belanja atau melihat pemandangan dan datang ke MoMA. Untuk menjelajahi gedung museum enam lantai ini biasanya dibutuhkan waktu 5 – 6 jam. Nah, kalau waktu liburannya terbatas, cukup luangkan satu jam berburu 5 mahakarya seni ini.
Dijamin, kalau sudah melihat lukisan ini, kenangan dan pengalaman di New York akan terasa berbeda dan spesial. Plus, begitu sampai di Indonesia, kamu bisa sedikit pamer ke keluarga, teman, dan kolega.
Vincent van Gogh, The Starry Night, 1889. Foto: Koleksi Pribadi.
1. Vincent van Gogh, The Starry Night
Dilukis saat Van Gogh mengalami depresi dan halusinasi, "The Starry Night" seolah-olah membawa kamu ke dalam ruangan yang ditinggalinya saat berada di rumah sakit jiwa Saint-Paul di Saint-Rémy. Lukisan ini menangkap memori Van Gogh ketika ia memandang bintang pagi sebelum matahari terbit dari jendela kamarnya.
ADVERTISEMENT
Kalau mau melihat lukisan ini dari dekat, siap-siap bersabar menunggu giliran seperti antrean melihat "Mona Lisa" di Museum Louvre, Prancis. "The Starry Night" adalah lukisan Van Gogh yang paling popular dengan perkiraan nilai jual 1 miliar dolar. Padahal, sepanjang hidupnya dulu disebut-sebut Van Gogh hanya pernah menjual satu lukisan saja.
Andy Warhols, Campbell’s Soup Cans, 1962. Foto: Koleksi Pribadi.
2. Andy Warhols, Campbell’s Soup Cans
Jangan tertipu dan mengira 32 gambar kaleng sup Campbell dari Warhol ini adalah sebuah poster cetak atau iklan produk. Warhol memang menggunakan gaya non-pelukis dengan subjek komersial yang dianggap melanggar teknik dan filosofi abstrak ekspresionisme pada waktu itu. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu seniman pop art paling terkenal dan berpengaruh di dunia. Ditanya alasan melukis merek sup ini, Warhol berkata bahwa selama 20 tahun ia selalu meminum makanan kaleng ini setiap makan siang.
ADVERTISEMENT
Pablo Picasso, Girl Before a Mirror, 1932. Foto: Koleksi Pribadi.
3. Pablo Picasso, Girl Before a Mirror
Ketika berada di depan lukisan ini, coba tanya diri kamu sendiri, “Apa yang dilihat ketika melihat bayangan sendiri di cermin?". Ada yang memaknai bahwa perempuan yang memegang cermin di sebelah kiri jauh lebih terang dan lebih hidup. Pantulannya lebih gelap dan meneteskan air mata karena melihat pada akhirnya harus menghadapi takdir terakhirnya, yaitu kematian.
Mengapa begitu dramatis? Pablo Picasso memang dikenal sebagai salah satu seniman terbesar abad ke-20 dengan gaya Kubisme, penggunaan warna terang, dan makna kesedihan. "Girl Before a Mirror" disebut sebagai karyanya yang paling mencirikan khas Picasso ini.
Claude Monet, Water Lilies, 1914- 1926. Foto: Koleksi Pribadi.
4. Claude Monet, Water Lilies
Berdirilah di tengah-tengah ruangan untuk dapat menikmati kemegahan dan keindahan lukisan sepanjang hampir 13 meter ini. Sebagai salah satu lukisan terbesar di koleksi MoMA, “Water Lilies” adalah bagian dari visi Monet untuk menciptakan instalasi seni melingkar yang akan menyelimuti pengamat dalam hamparan air, flora, dan langit. Lukisan ini hanya sebagian kecil dari 40 panel yang dibuat oleh Monet dan saat ini berada di Musée de l’Orangerie, Paris.
ADVERTISEMENT
Henri Matisse, The Swimming Pool, 1952. Foto: Koleksi Pribadi.
5. Henri Matisse, The Swimming Pool
Menjadi salah satu favorit pengunjung MoMA sejak 1975, “The Swimming Pool” adalah karya mural yang dibuat Matisse dari potongan kertas berbentuk penyelam, perenang, dan makhluk laut yang dicat biru laut. Ruangan pameran dibuat sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat meluangkan waktu untuk duduk dan merasakan sensasi keheningan dan kedamaian dari karya ini.
Karya ini dibuat oleh Matisse sesudah ia merasa kepanasan untuk berlama-lama menikmati laut di Selatan Prancis. Entah sebagai inspirasi atau solusi, melalui potongan keras diciptakanlah kolam renang di ruang makannya sendiri di Nice, Prancis.
Satu Jam Saja: Jadikan Momen di New York Lebih Berharga
Bagi saya, karya seni adalah sebuah vitamin. Mengaguminya adalah sebuah kesempatan istimewa untuk menyegarkan jiwa. Jadi, kalau sedang di New York, sempatkan ke MoMA.
ADVERTISEMENT
Apalagi yang ditunggu? Museum ini hanya berjarak 3 menit dengan berjalan kaki dari pusat perbelanjaan Fifth Avenue yang terkenal itu. So, jangan hapus dari jadwal perjalanan kamu yah.