Konten dari Pengguna

Metode SAS: Bantu Tingkatkan Kemampuan Membaca dan Memahami Siswa SD

Ainia Ahya Rahma Ginting
Mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Ilmu Budaya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
10 Juni 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ainia Ahya Rahma Ginting tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Metode SAS Bantu TIngkatkan Kemampuan Membaca dan Memahami Siswa SD, sumber: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Metode SAS Bantu TIngkatkan Kemampuan Membaca dan Memahami Siswa SD, sumber: pexels
ADVERTISEMENT
Di era digital ini, kemampuan membaca dan memahami informasi merupakan kunci utama dalam membuka gerbang pengetahuan. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca dan memahami informasi bukan hanya sekedar keterampilan, namun kebutuhan esensial. Dengan menguasai kemampuan ini, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai kesuksesan di berbagai bidang. Bagi siswa Sekolah Dasar (SD), menguasai kemampuan membaca merupakan fondasi yang esensial untuk meraih kesuksesan dalam pembelajaran di masa depan. Membaca menjadi pintu awal bagi anak untuk memulai penguasaan dalam pengetahuan dan pengembangan diri. Dengan menguasai keterampilan membaca sejak dini dapat memberikan banyak kunci akses menuju pengetahuan dan informasi, memberdayakan individu untuk berpikir kritis, berkomunikasi secara efektif, dan memecahkan masalah.
ADVERTISEMENT
Pada kenyataannya, masih banyak ditemukan anak yang mengalami kesulitan membaca pada awal perkembangannya. Bahkan, tidak jarang kita temui banyak siswa SD yang masih mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami bacaan. Hal ini tentunya dapat menghambat dalam proses belajar mereka di sekolah dan berakibat pada prestasi akademik yang kurang optimal. Persoalan ini terkadang masih menjadi benang kasut yang diwarnai oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal ini meliputi keterampilan pra-membaca yang lemah, kesulitan kognitif, kurangnya motivasi dan minat membaca, dan kepercayaan diri yang rendah. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan belajar yang tidak kondusif, kurangnya fasilitas, metode pembelajaran yang kurang tepat, serta kondisi ekonomi dan sosial yang tidak stabil.
ADVERTISEMENT
Disinilah metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS) hadir sebagai solusi yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami siswa SD. Metode ini bagaikan peti harta karun yang dapat menuntun siswa dalam menjelajahi lautan kata dengan mudah. Metode SAS ini telah banyak diterapkan di berbagai sekolah dan terbukti dapat memberikan hasil yang positif. Metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS) adalah metode yang biasanya digunakan dengan menampilkan atau memperkenalkan sebuah kalimat utuh di awal pembelajaran (Solchan, 2009). Metode SAS ini berbeda dengan metode membaca lainnya karena memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya solusi ideal bagi anak-anak usia dini. Beberapa keunggulan tersebut yaitu: metode SAS dirancang berdasarkan tahap perkembangan kognitif anak, berfokus pada struktur bahasa, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan minat membaca, dan meningkatkan kepercayaan diri siswa.
ADVERTISEMENT
Menurut (Solchan, 2014:22) menyatakan bahwa pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini mengawali pelajarannya. dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh. Metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS) merupakan metode yang dikhususkan untuk belajar membaca dan menulis permulaan di kelas rendah (Meliyawati, 2018,5). Pada hakikatnya metode SAS merupakan suatu proses pembelajaran membaca awal yang melibatkan penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf/fonem, kemudian dilanjutkan dengan proses sintesis. Metode SAS menjadi salah satu metode yang melibatkan tiga proses penting yaitu menyambung huruf menjadi kata, menguraikan kata, dan menyusun huruf kembali ke dalam struktur aslinya.
Menurut Latae (2014), metode SAS melalui beberapa tahap, yaitu 1) struktur menampilkan keseluruhan dan memperkenalkan sebuah kalimat, 2) analitik melakukan proses penguraian, 3) sintetik melakukan penggabungan kembali ke bentuk struktur. Metode SAS didasarkan pada pendekatan cerita dengan teknik penerapannya berupa keterampilan memilih kartu kata dan kartu kalimat kepada siswa untuk mencari huruf, suku kata, dan kata kemudian menempelkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang bermakna. Metode SAS memiliki beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan yang mana urutan pelaksanaannya dibagi menjadi dua bagian, yaitu metode SAS tanpa buku dan metode SAS menggunakan buku.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan metode SAS tanpa buku dengan menggunakan gambar sebagai alat bantu dimana guru akan menampilkan gambar dengan bercerita, menampilkan gambar dengan kartu kalimat, menempatkan kartu kalimat di bawah gambar, lalu guru akan menghilangkan gambar (Proses struktural), siswa akan mulai menganalisis kalimat menjadi huruf (Proses Analitik), dan menganalisis huruf menjadi kalimat (Proses sintetik) (Alfin, J., (2008)). Sedangkan pelaksanaan metode SAS menggunakan buku langkah-langkah pengajarannya dimana siswa akan membaca sebuah kalimat dengan nyaring sesuai pelafalan hurufnya (Suprianto).
Metode SAS (Struktural Analisis Sintesis) dapat diimplementasikan dalam pembelajaran membaca permulaan bagi anak usia dini. Metode ini memiliki beberapa prinsip penting yang harus dilaksanakan oleh guru, seperti di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Dalam mengimplementasikan metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS)pada anak usia dini, guru atau pengajar dapat menggunakan bantuan alat peraga atau media, seperti kartu huruf, kartu kata, dan kartu kata yang disusun menjadi kalimat. Alat perasaan dan media tersebut akan membantu siswa dalam memahami, membaca dan menulis permulaan dengan baik. Dalam proses pembelajaran, guru juga dapat membantu siswa dalam memahami arti dari kata-kata dan kalimat, serta membantu mereka dalam mengenal membaca dan menulis dengan baik. Terdapat beberapa cara dalam penerapan metode SAS yang dapat dilakukan oleh guru di kelas. Pertama, guru menunjukkan sebuah kalimat kepada siswa dan meminta siswa untuk membacanya dengan suara nyaring. Kedua, guru kemudian meminta kepada siswa untuk menguraikan kalimat tersebut menjadi suku kata, kata dan huruf. Ketiga, guru selanjutnya meminta siswa untuk menggabungkan kembali suku kata, kata, dan huruf tersebut menjadi kalimat yang utuh. Keempat, guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik, seperti gambar, kartu kata, dan permainan, untuk membantu siswa dalam belajar membaca. Hal tersebut membantu siswa dalam membaca dan menulis permulaan dengan baik, yang akan membantu mereka dalam proses belajar yang lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS) adalah solusi yang penting dalam membantu siswa meningkatkan kemampuan dan memahami bacaan pada siswa SD. Dengan penerapan yang tepat dan konsisten, maka metode SAS dapat membantu siswa SD dalam mencapai potensi yang lebih optimal dalam pembelajaran dan membuka gerbang pengetahuan yang menuju pada masa depan yang cerah. Dalam menerapkan metode SAS ini, pentingnya kolaborasi antar pihak seperti guru, orang tua, dan pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan. Dengan kolaborasi yang komitmen yang kuat, metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS) dapat menjadi solusi yang inovatif dan efektif dalam meningkatkan literasi dan kemampuan membaca siswa SD di Indonesia.