Konten dari Pengguna

3 Tradisi Yang Wajib Kamu Ketahui Agar Sukses Berbisnis Dengan Orang Jepang

Rahmatu Nuraini
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Jepang Universitas Airlangga
24 September 2024 8:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmatu Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perkembangan bisnis di Jepang. Foto : Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan bisnis di Jepang. Foto : Pexels
ADVERTISEMENT
Beberapa dekade terakhir, Jepang telah menjadi salah satu raksasa bisnis dunia. Perkembangan teknologi dan pengetahuan serta implementasinya dalam bisnis yang dilakukan oleh Jepang membuat negara ini menjadi salah satu opsi terbaik untuk membangun sebuah hubungan bisnis. Untuk membangun sebuah bisnis dengan orang asing, tentunya kita perlu mengetahui beberapa tradisi dan etika kebudayaan dari negara yang kita tuju. Berikut merupakan tradisi berbisnis ala Jepang yang harus kalian ketahui sebelum berbisnis dengan orang Jepang.
ADVERTISEMENT
Ojigi
Ojigi atau membungkuk merupakan salah satu etika dasar kesopanan di Jepang. Ojigi sendiri diketahui berasal dari adaptasi budaya Tiongkok yang bersumber dari agama Buddha. Terdapat beberapa jenis ojigi yang berbeda cara penggunannya. Jenis-jenis ojigi diantaranya yaitu:
- Eshaku
Ojigi jenis ini dilakukan dengan cara mebungkukkan badan dengan derajat membungkuk 15 derajat. Biasanya eshaku dilakukan sebagai sapaan sehari-hari saat bertemu dengan teman, rekan kerja, atau orang yang sederajat dengan kita. Pada saat melakukan ojigi jenis ini, kita tidak perlu membungkuk terlalu lama.
- Keirei
Keirei merupakan salah satu jenis ojigi yang sering digunakan dalam etiket bisnis dan profesional karena menunjukkan tingkat kesopanan yang lebih tinggi. Keirei dapat dilakukan dengan cara membungkukkan badan sebesar 30 derajat. Biasanya keirei dilakukan dengan durasi sedikit lebih lama daripada eshaku. Ojigi jenis ini biasanya digunakan untuk mengucapkan terimakasih atau sekedar salam saat bertemu seseorang.
ADVERTISEMENT
- Saikeirei
Membungkukkan badan sebesar 45-70 derajat merupakan cara dalam melakukan saikeirei. Ojigi jenis ini dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat yang tinggi kepada pihak tertentu. Saikeirei dapat digunakan ketika menyapa orang yang sangat penting dan kedudukannya jauh lebih tinggi dari kira, permintaan maaf secara mendalam, atau permintaan bantuan kepada orang lain.
Ketika melakukan ojigi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu:
1. Lebih baik dilakukan sambil berdiri
2. Posisi punggung tetap lurus meskipun sedang membungkuk
3. Posisi tangan untuk perempuan sebaiknya didekat perut dengan kedua tangan bertumpuk (posisi tangan kanan diatas tangan kiri) sedangkan laki-laki disamping tubuh
4. Usahakan jangan melihat lawan bicara saat sedang melakukan ojigi
5. Hindari berjabat tangan sambil melakukan ojigi
ADVERTISEMENT
Settai
Settai atau seiri merupakan salah satu budaya Jepang yang erat kaitannya dengan bisnis. Tradisi ini berkaitan erat dengan pemberian hadiah atau tunjangan untuk menunjukkan rasa terima kasih, penghormatan, atau kepedulian dalam konteks bisnis dan sosial.
Dalam konteks bisnis, tradisi ini digunakan untuk memperkuat hubungan profesional dan menunjukkan apresiasi atas dukungan atau kerja sama yang diberikan. Biasanya acara ini dilakukan dengan cara makan malam bersama dan pemberian hadiah.
Meishi
Dalam bahasa Indonesia, Meishi bisa diartikan sebagai kartu nama. Berbisnis dengan orang Jepang tentunya akan identik dengan penggunaan kartu nama. Di Jepang terdapat tradisi yang bernama meishi koukan (bertukar kartu nama) yang berfungsi untuk menambah relasi bisnis. Maka dari itu, penggunaan kartu nama untuk berbisnis dengan orang Jepang merupakan satu hal yang sangat penting. Meishi sendiri biasanya berisi data diri seperti nama lengkap, nama perusahaan, gelar dan jabatan, alamat, serta kontak yang dapat dihubungi.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan meishi koukan, pertama kalian dapat mengucapkan salam sembari melakukan ojigi. Kemudian secara bergantian memberikan kartu nama dengan membungkukkan badan, begitu pula saat menerima meishi lawan bicara. Pastikan memegang kedua bagian ujung meishi dengan kedua tangan serta usahakan kartu nama menghadap lawan bicara agar terlihat dan terbaca dengan jelas. Jangan langsung memasukkan meishi ke dalam card case ataupun saku karena hal tersebut dianggap tidak sopan. Di akhir jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih disertai ojigi juga.
Referensi
Adha, M. M., & Hidayah, Y. (2020). JEPANG, IDENTITAS BANGSA DAN AGAMA: MANIFESTASI NILAI TRADISI LOKAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT GLOBAL. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 10(1), 16.
Amri, M. (2019). Ojigi: The ethics of japanese community’s nonverbal language. Proceedings of the Social Sciences, Humanities and Education Conference (SoSHEC 2019).
ADVERTISEMENT
Herniwati, Risda, D., & Judiasri, M. D. (2020). Designing daily life manner in Japan as an effort to understand the Japanese culture. Proceedings of the 4th International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (ICOLLITE 2020).
Piri, E. N. (2018). MAKNA BUDAYA OJIGI DALAM KEHIDUPAN ORANG JEPANG DEWASA INI (THE MEANING OF OJIGI CULTURE IN JAPANESE LIFE TODAY). Kadera Bahasa, 10(1), 9–22.