Ancaman Perjudian Online Terhadap Perekonomian Nasional

sumber : A.I

Judi Online mengancam perekonomian nasional

Konsumsi internet di masa globalisasi saat ini terus bertambah setiap harinya. Akibatnya dari perkembangan ini dapat menimbulkan dampak yang positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif dari berkembangnya internet ialah munculnya perjudian online yang dapat mengancam perekonomian nasional, jika tidak ditangani dengan serius. Prinsip berjudi secara umum adalah untuk memperoleh keuntungan dari hasil menang taruhan. Semakin besar uang atau barang yang digunakan sebagai taruhan, semakin besar juga keuntungan yang akan diperoleh. Namun resikonya jika tidak beruntung juga akan semakin besar.

Dalam beberapa tahun belakang, pertumbuhan judi online telah memunculkan tantangan yang signifikan bagi pemerintah Indonesia, hingga di penjuru dunia. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadi faktor penyebab munculnya perjudian online. Dengan adanya judi online, pelaku lebih mudah mengakses situs yang tersebar diberbagai media sosial. Untuk memainkan judi online hanya perlu modal jaringan internet dan barang atau uang sebagai taruhannya.

Modus permainan yang dicoba para pelaku judi online untuk melaksakan praktik judi online bermacam-macam. Dalam pelaksanaan aktivitasnya, para pelaku judi online memakai modus dengan menggunakan rekening orang lain yang diperoleh dari aplikasi peminjaman rekening serta jual beli rekening oleh warga kepada pelaku judi online yang akan digunakan sebagai rekening penampungan hasil judi online. Modus ini sangat menguntungkan bagi para pelaku judi online karena pelaku judi online tidak wajib menyertakan nama asli pelaku. Walaupun demikian, metode ini perlu membagikan keuntungan untuk para pemberi pinjaman rekening yang digunakan untuk transaksi serta penampungan dana judi online. Hal tersebut, menyulitkan bagi para penegak hukum untuk menyelidiki kasus ini.

Perjudian sudah menjadi penyakit untuk masyarakat di Indonesia. Pemerintah perlu mengadakan adanya penangkalan aspek pemicu dalam rangka mengurangi kasus judi online. Walaupun ancaman pidananya bertambah, permasalahan ini tidak bisa dituntaskan. Pada umumnya seseorang yang terjerumus pada judi online memiliki permasalahan kebutuhan primer yang wajib terpenuhi. Tetapi tidak seluruh manusia dapat memenuhi kebutuhan tersebut, dikarenakan berbagai alasan. Walaupun sadar akan resiko perjudian, mereka senantiasa ikut serta dalam kegiatan ini.

Apabila para pelaku judi hanya mengandalkan uang dari pemasukan bulanan mereka yang diperoleh dari hasil bekerja, maka hal ini hanya akan mengurangi dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan setiap harinya. Jika pelaku judi merupakan wirausaha dan pembisnis besar, hal tersebut juga tidak dapat menjamin untuk jangka panjangnya dan bahkan dapat berdampak pada bisnis mereka yang mengakibatkan gulung tikar. Karakteristik dari perjudian ialah bergantung pada keberuntungan setiap individu , bukan berasal dari usaha ataupun kerja keras yang baik dan halal. Harapan untuk menggapai keberuntungan yang sangat tinggi menjadi motivasi para pelaku untuk terus melakukan permainan perjudian tersebut. Bahkan para pemain judi online rela menjual barang-barang berharga mereka untuk dijadikan taruhan, hal itu hanya akan sia-sia dan berakibat pada ekonomi mereka. Tanpa disadari pelakunya, berjudi hanyalah akan menghabiskan dana bagi para pelakunya dan berakibat munculnya perilaku adiktif terhadap perjudian.

Perjudian menjadi salah satu faktor pemicu munculnya kejahatan-kejahatan sosial seperti perampokan, pencurian, dan penipuan yang merusak keamanan masyarakat. Pada awalnya pelaku hanya coba-coba, tetapi saat memperoleh kemenangan, dorongan atau hasrat mereka untuk bermain terus semakin memuncak, hal inilah yang memicu mereka untuk bertaruh dengan nominal yang lebih besar. Setiap ada waktu luang pasti mereka akan terus melakukannya hingga menjadi kebiasaan yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang sering melakukan permainan judi online akan susah dipisahkan dari kebiasaan mereka. Mereka beranggapan bahwa semakin besar taruhannya, semakin besar pula harapan untuk menjadi pemenang. Oleh karena itu, untuk menangani kasus tersebut pemerintah perlu memberikan efek yang jera agar pelakunya tidak melakukan permainan judi online.

1. Judi Online Mengancam Perekonomian Nasional

Dampak judi online juga mengancam bagi perekonomian nasional terutama pada sektor rill. Perputaran uang judi online tergolong besar, namun tidak dapat menciptakan keuntungan bagi negara. Uang yang digunakan untuk kegiatan berjudi sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan yang lebih produktif salah satunya jual-beli di sektor rill guna membantu perekonomian nasional. Ketika digunakan untuk berjudi, uang tersebut keluar dari perputaran ekonomi yang lebih produktif dan masuk ke dalam sirkulasi yang tidak memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas. Alhasil hal tersebut hanya akan mengganjal pengusaha dan pedagang lokal untuk mempertahankan bisnis mereka. Oleh karena itu, untuk menangani kasus tersebut pemerintah perlu memberikan efek yang jera agar pelakunya tidak melakukan permainan judi online.

2. Peran Pemerintah Dalam Menghadapi Judi Online

Indonesia mempunyai hukum yang begitu tegas terhadap seluruh bentuk perjudian, yang berakar pada hukum islam serta diperkuat oleh peraturan nasional. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) secara komprehensif melarang aktivitas perjudian online, serta peraturan tersebut memberikan hukuman yang berat bagi para pelanggarnya. Meskipun undang-undang diberlakukan ketat, munculnya situs perjudian tetap berkembang, sehingga menantang upaya regulasi. Perjudian online mempunyai kemampuan untuk menciptakan perilaku adiktif bagi para pelakunya.

Edukasi masyarakat perlu diterapkan melalui berbagai media, seperti kampanye informasi, seminar, serta program penyuluhan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dengan memberikan uraian mengenai akibat kecanduan judi online, diharapkan para masyarakat lebih mewaspadai adanya judi online ini. Tidak hanya itu, kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan zona swasta sangat perlu ditekankan untuk menghasilkan area yang bebas judi online. Dari sisi penegakan hukum, perlu juga adanya kerjasama antara lembaga untuk mengawasi dan menindak apabila terjadi kegiatan perjudian online. Pengawasan yang lebih ketat diharapkan dapat memberikan efek yang jera untuk mengurangi angka perjudian di masyarakat. Dengan melakukan pendekatan yang komprehensif antara memberikan bimbangan dan penegakan hukum, dapat menghasilkan masyarakat yang lebih sadar akan bahaya perjudian serta lebih berfokus pada aktivitas yang positif dan produktif.

Kesimpulan

Perjudian online merupakan aktivitas ilegal yang menimbulkan berbagai dampak negatif pada masyarakat dan perekonomian. Dalam pandangan hukum Indonesia, perjudian, termasuk judi online, dilarang keras sesuai dengan ketentuan KUHP dan peraturan terkait lainnya. Meskipun memiliki ancaman hukum yang berat, judi online tetap marak karena kemudahannya diakses melalui internet.

Judi online tidak hanya mengandalkan keberuntungan tetapi juga memicu perilaku adiktif pada pelakunya. Kegiatan ini sering kali menimbulkan kerugian finansial yang signifikan, merusak stabilitas ekonomi keluarga, dan menghambat produktivitas individu. Selain itu, dana yang digunakan untuk perjudian online sering kali mengalir keluar negeri, yang berdampak negatif pada neraca pembayaran dan cadangan devisa negara.

Dalam menghadapi perjudian online, diperlukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang lebih komprehensif. Pemerintah perlu memperkuat pengawasan, menegakkan hukum dengan tegas, serta meningkatkan edukasi masyarakat mengenai bahaya perjudian. Kampanye informasi, seminar, dan program penyuluhan menjadi langkah penting untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko yang ditimbulkan. Kerja sama antar lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari perjudian online. Dengan kombinasi pendekatan edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan bahaya perjudian serta beralih pada aktivitas yang lebih produktif dan positif.

Ainul Qulub, Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan