Konten dari Pengguna

Peran Platform Digital Dalam Perkembangan Sastra Digital yang Memicu Minat Baca

ainun aini puteri dewanti
Mahasiswa aktif di Universitas Airlangga Surabaya
16 Oktober 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ainun aini puteri dewanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang mahasiswa yang sedang membaca novel melalui platform digital/ Picture credit originallyf rom writer
zoom-in-whitePerbesar
Seorang mahasiswa yang sedang membaca novel melalui platform digital/ Picture credit originallyf rom writer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya sastra mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang terus menyesuaikan dengan tren dan juga adaptasi di masa millennial ini. Hadir dan maraknya penggunaan teknologi membuat banyak industri termasuk sastra kerap melibatkannya sebagai sarana para pembaca yang dianggap lebih mudah dan praktis. Sastra yang secara historis dulunya hanya terbatas pada buku-buku fisik di perpustakaan maupun ruang formal lainnya. Sedangkan saat ini banyak novel, cerita pendek, puisi, maupun naskah yang tidak hanya dibaca dalam gabungan kertas seperti buku, namun bisa juga dalam bentuk format seperti Ebook atau PDF yang dapat diakses dan diunduh dalam hitungan detik dengan hanya mengandalkan jaringan internet. Banyak juga karya film yang kisahnya diambil dari sastra digital seperti, webtoon, wattpad, maupun fizzo novel. Hal ini membuat revolusi tentang bagaimana literatur diciptakan, dimodifikasi, didistribusikan, hingga dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan sastra digital, dan bagaimana perkembangan sastra digital di era modern dengan memanfaatkan kehadiran platform digital ini? Apakah benar hal ini lebih efektif dan juga membuat pembaca menjadi lebih tertarik?
Sastra digital dapat didefinisikan sebagai segala bentuk tulisan atau narasi yang memanfaatkan atau menggunakan perangkat teknologi atau elektronik sebagai medianya, seperti smartphone, laptop, tablet, hingga komputer. Sastra digital ini dirancang untuk dibaca atau agar dapat memancing para pembaca untuk berinteraksi seperti e-reader. Sastra digital ini mencakup ebook hingga buku audio serta serial web dalam berbagai genre dan bentuk. Sastra digital ini tentu memanfaatkan perkembangan teknologi yang canggih sebagai tempat untuk berkarya. Kehadiran sastra digital ini menjadi cara alternatif yang sangat memudahkan para penulis pemula untuk belajar dalam mempublikasi karya mereka yang tidak memiliki tempat di media cetak dan penggunaannya di platform digital yang memudahkan siapapun untuk berkreasi dan memungkinkan tulisannya untuk tembus ke seluruh penjuru dunia atau global.
ADVERTISEMENT
Teknologi yang luas membuat para penulis dapat berkarya secara lebih leluasa hingga memungkinkan para penulis dalam menyertakan berbagai media seperti foto atau video dengan audio visual yang menarik dan interaktif. Ditambah dengan adanya teknologi sastra digital ini para penulis dapat bebas mengkreasikan karyanya yang tak kenal ruang maupun waktu. Hal ini yang menyebabkan platform digital memiliki kontribusi luas dalam perkembangan sastra digital. Dalam penerbitan secara tradisional biasanya ditemukan hambatan seperti sulitnya untuk menemukan agen sastra dan juga penerbit. Terkadang sulit juga bagi para penulis untuk mendapatkan ruang terutama bagi mereka yang latar belakangnya terpinggirkan.
Beberapa platform seperti wattpad misalnya, yang memungkinkan untuk penulis mempublikasikan cerita mereka secara langsung ke audiens tanpa memerlukan penerbit secara formal. Dalam platform ini, penulis juga dapat menerima umpan balik secara instan dari para pembaca serta memungkinkan penulis untuk mendapatkan kesempatan agar karyanya dilirik oleh penerbit dan diadaptasi ke media yang lebih besar, seperti film atau televisi.
ADVERTISEMENT
Kemajuan terhadap sastra digital ini tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap keragaman dalam hal sastra. Para penulis tidak perlu ragu jika ingin membagikan karya mereka dengan latar belakang budaya, ekonomi, sosial yang berbeda-beda. Ini juga menjadi ruang bagi mereka dalam membagikan cerita dan perspektif mereka ke dunia sastra yang lebih inklusif dan dinamis. Peran penting lain yang dimiliki oleh platform digital dalam pengembangan sastra digital adalah kemampuannya dalam mendorong keterlibatan para pembaca. Sastra tradisional kerap menggunakan teknik satu arah, yang berarti penulis menulis dan pembaca membaca. Interaksi yang ditimbulkan dari sastra tradisional juga terbatas.
Bagi para pembaca, mereka juga merasa diuntungkan karena seringkali menemukan karya maupun genre yang mungkin sulit untuk diakses secara fisik di toko buku ataupun perpustakaan pada umumnya. Seperti pada platform digital wattpad atau Archive of Our Own (AO3) memungkinkan pembaca untuk memberikan umpan balik bahkan menyarankan pengembangan plot atau cerita lainnya. Para penulis juga dapat menanggapi preferensi dan keinginan dari para pembaca agar dapat menimbulkan rasa kebersamaan pada karya tersebut. Para pembaca yang menyukai dan gemar terhadap karya fiksi tertentu juga seringkali membuat dan membagikan narasi mereka dalam bentuk baru yang dapat menarik jutaan pembaca dan memupuk keterlibatan dengan karya-karya asli dari penggemar itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Platform digital lainnya seperti sosial media yang mencakup Instagram, X (twitter), dan Tiktok yang sedang naik-naiknya juga dapat dimanfaatkan dalam membentuk minat para pembaca terhadap sastra digital. Gerakan seperti #Bookstagram telah menciptakan suatu komunitas yang berisi para individu dengan latar belakang minat dan selera yang sama yaitu pada literatur yang akhirnya berkembang pesat sehingga menyebabkan interaksi seperti saling berbagi rekomendasi buku, mendiskusikan buku-buku favorit mereka, hingga saling mempromosikan terbitan buku-buku yang baru. Kenyamanan yang ditimbulkan oleh platform digital yang tersedia hanya dengan satu sentuhan tombol telah membawa seluruh perpustakaan kemanapun orang itu pergi dan memungkinkan pembaca jika sewaktu-waktu ingin membaca di sela aktivitas mereka.
Namun, melimpahnya konten sastra digital juga terkadang menimbulkan kekhawatiran tentang rentang perhatian dan kedalaman keterlibatan pembaca dengan sastra. Hal yang masih menjadi perdebatan adalah sastra digital mungkin membuat para pembaca hanya membaca sekilas dan tidak memahami secara betul tentang isi cerita dibandingkan dengan buku cetak tradisional. Pada saat yang sama, platform digital telah membuat fiksi berseri-seri yang pernah populer pada zamannya hingga kembali menjadi populer sekarang. Hal ini menjadi bukti secara nyata bahwa di kalangan pembaca mereka sangat antusias dalam menunggu seri berikutnya terus menerus.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kita sebagai pembaca yang bijak dan pintar harus bisa memanfaatkan sastra digital di era teknologi yang super canggih ini sebagai jembatan untuk menambah wawasan serta menyampaikan ide-ide kreativitas melalui penulis.