Kata 'Maaf' Merupakan Bentuk Terapi?

Airria Cipta Adi
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2021 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Airria Cipta Adi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Sudah tau belum jika maaf adalah suatu bentuk terapi? simak pembahasan kali ini ya!
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Maaf” mengandung arti “Pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagainya.) karena suatu kesalahan.” Kata tersebut juga memiliki makna atau arti yang sama dengan ungkapan ampun atau penyesalan. Jadi, ketika seorang sudah mengatakan “Maaf” berarti orang tersebut ingin terbebas dari beban (dalam hal ini hukuman atau kesalahan) yang ada pada dirinya, serta menunjukkan penyesalannya. Maksud dari menunjukkan penyesalan tersebut adalah untuk meyakinkan bahwa orang tersebut telah benar-benar menyesali perbuatannya.
Seorang Psikoterapi bernama Karl Mark mengatakan bahwa “memaafkan merupakan suatu tindakan melepaskan emosi pikiran negatif dan mendatangkan emosi pikiran yang positif, baik itu dalam keadaan sadar maupun alam bawah sadar.”. Dari pendapat pakar di atas kita dapat kesimpulan nih, bahwa energi positif inilah yang akan mengubah aura tubuh menjadi lebih positif, hal positif tersebut akan memberikan dampak kebahagiaan, kesehatan, dan ketenangan. Manusia yang sudah terbiasa memaafkan dengan mudah akan terlihat lebih segar dan bugar (Fresh) dibandingkan dengan mereka yang suka penuh dendam (suram). Aura positif atau negatif dapat terlihat dari raut muka, bahasa tubuh, dan sikapnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat ya, bahwa memaafkan bukan berarti melupakan kesalahan yang sudah diperbuat. Ketika manusia sudah memaafkan berarti dia sudah membuang emosi negatifnya untuk tidak sakit hati dan menyimpan dendam apabila ada yang menyinggungnya.
Ada quotes nih buat kita,
“Orang yang menyimpan rasa emosi (negatif) atau perasaan nggak enak ke orang lain, maka hal tersebut hanya akan membawa pikiran negatif dalam bagaimana cara dia memandang orang tersebut. Inilah yang menjadi penyebab manusia trauma terhadap suatu yang serupa, pada dasarnya trauma ini terbentuk karena dendam yang belum selesai, sehingga dalam cara pandangnya akan berdampak pada pikiran dan perasaan orang tersebut.” - John Kahn Reight.
Terus kenapa disebut bentuk terapi?
Model “Terapi Maaf” ini sudah banyak dilakukan dalam ilmu Psikologi modern, yang di mana dalam praktiknya disebut dengan hipnoterapi atau bahasa gaulnya Forgiveness Therapy. Sesuai pengertian tersebut, dengan melakukan “Terapi Maaf” dapat membuat manusia menjadi seperti baru (dewasa), karena terapi ini merupakan segala upaya dalam membebaskan diri dari penyesalan yang sudah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penulis mengajak semua untuk mulai membiasakan diri untuk meminta maaf ketika sadar memiliki kesalahan terhadap orang lain maupun diri sendiri dan memaafkan segala suatu kesalahan orang lain kepada kita. Karena kalau nggak ada yang mau saling memaafkan, akan membuat suasana sekitar jadi nggak nyaman, canggung seterusnya bahkan sampai putus hubungan, seperti yang sudah pernah penulis alami.
Ingat,
“Minta maaf terlebih dahulu, bukan berarti kalah. Melainkan kita sedang menuju 1 tingkat lebih dewasa.”