Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Serangan Mental ada Remaja
8 Juni 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aisah Imaydah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gangguan mental atau mental illness kerap terjadi terutama di kalangan remaja. Gangguan mental mempengaruhi suasana hati, berpikir, dan berperilaku seseorang. Hal ini bisa terjadi karena adanya berbagai faktor, baik faktor dari dalam diri (internal) maupun faktor dari luar diri (eksternal) remaja.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor internal dapat dilihat dari umur remaja yang belum matang, yang menyebabkan sensitif juga labilnya perasaan remaja. Sedangkan faktor eksternal bisa datang di dalam lingkup keluarga atau pergaulan remaja itu sendiri.
Misalnya saja terbiasa hidup dalam keluarga yang kurang harmonis atau pergaulan yang liar dan bebas. Jelas alasan ini dapat memengaruhi mental sehingga memicu gangguan mental.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 17 tahun di Indonesia, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Gangguan mental pada remaja ini tidak hanya terjadi di kalangan mahasiswa, yang memiliki tekanan dalam kegiatan perkuliahan. Namun, gangguan mental juga dapat terjadi di dunia kerja, terlebih remaja yang fresh graduate.
Tentu remaja yang tak terbiasa bekerja mendapat tekanan yang lebih besar. Tekanan yang mereka terus pendam akhirnya menumpuk dan akan memengaruhi kesehatan mental.
Jika terkena gangguan mental akut akan memberikan pengaruh yang sangat besar kepada pola makan juga pada pola hidup, bahkan dapat memicu keinginan untuk bunuh diri. Maka dari itu sangat dibutuhkan support system untuk mengurangi beban pikiran dan tekanan seorang remaja, mau itu dari keluarga ataupun temannya.
Sudah saatnya Indonesia bergerak maju untuk menyelamatkan calon penerus bangsa. Siapa lagi yang akan memajukan negara kita ini jika tidak ada penerus bangsa? Untuk apa memiliki gelar tapi kesehatan mentalnya terganggu?
ADVERTISEMENT
Sebaiknya kesehatan mental dan etika lebih diprioritaskan dibanding pendidikan umum. Dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah juga dari orang sekitar dapat mengurangi bahkan mengobati gangguan mental pada remaja.
Untuk mencegah terjadinya gangguan mental, bisa dimulai dari edukasi parenting yang baik bagi calon orang tua. Walaupun sudah bukan anak-anak dan akan menuju jenjang dewasa, remaja masih rentan terhadap lingkungan. Perhatian dari orang sekitar terutama orang tua akan sangat membantu remaja untuk mengelola emosinya dengan baik.
Seiring perkembangan zaman, bukan hanya teknologi yang harus semakin canggih. Seharusnya mutu masyarakat juga harus semakin dikembangkan untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah di tanah air ini.