Konten dari Pengguna

Evaluasi kepemimpinan Shin Tae-yong: Kenapa Timnas Indonesia Belum Maju?

aishaa nurull
mahasiswi ilmu kesehatan masyarakat
7 Januari 2025 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari aishaa nurull tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sepak Bola (Sumber: https://www.pexels.com/id-id)
zoom-in-whitePerbesar
Sepak Bola (Sumber: https://www.pexels.com/id-id)
ADVERTISEMENT
hin tae-yong: Kenapa timnas indonesia belum maju?
Evaluasi terhadap kepemimpinan Shin Tae-yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia menunjukkan adanya dinamika yang kompleks antara potensi dan kenyataan di lapangan. Meskipun banyak perubahan positif yang dibawa, seperti perbaikan gaya bermain dan integrasi pemain muda, timnas Indonesia belum menunjukkan kemajuan signifikan di tingkat internasional. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk memahami mengapa timnas Indonesia belum mencapai tingkat yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
1. Konsistensi Hasil yang Kurang Memadai
Salah satu alasan utama mengapa timnas Indonesia belum maju adalah ketidakmampuan untuk mencapai konsistensi dalam hasil. Di bawah Shin Tae-yong, tim nasional menunjukkan permainan yang lebih terorganisir dan progresif, tetapi hasil di turnamen besar, seperti Piala AFF, Kualifikasi Piala Dunia, dan AFC Cup, belum memenuhi ekspektasi. Dalam kompetisi-kompetisi tersebut, Indonesia sering kali kesulitan melawan tim-tim besar, menunjukkan bahwa meskipun ada perkembangan dalam hal teknik dan taktik, timnas Indonesia masih belum mampu bersaing dengan konsisten di level tertinggi.
2. Keterbatasan Pemain dan Infrastruktur
Salah satu tantangan terbesar dalam perkembangan timnas adalah keterbatasan kualitas pemain dan infrastruktur sepak bola di Indonesia. Shin Tae-yong memang berfokus pada pengembangan pemain muda dan memberikan peluang lebih kepada mereka, tetapi kualitas pemain yang ada masih sangat terbatas dalam hal pengalaman dan daya saing internasional. Selain itu, meskipun Shin berhasil memperbaiki beberapa aspek teknis, sepak bola Indonesia secara keseluruhan masih menghadapi masalah besar di level liga domestik dan pembinaan usia dini yang tidak sepenuhnya memadai.
ADVERTISEMENT
3. Adaptasi Taktik dan Mentalitas
Shin Tae-yong memperkenalkan filosofi taktik yang lebih modern, dengan fokus pada penguasaan bola dan transisi cepat. Namun, meskipun pemain-pemain muda seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman mendapat kesempatan lebih besar, adaptasi terhadap taktik ini memerlukan waktu dan mentalitas yang kuat. Beberapa pemain tampaknya kesulitan untuk sepenuhnya menerapkan taktik tersebut, terutama dalam situasi tekanan tinggi. Hal ini menyebabkan tim nasional Indonesia kerap mengalami ketidakstabilan dalam permainan mereka, meskipun potensi besar tampak ada.
4. Tekanan dan Ekspektasi yang Tinggi
Sebagai pelatih asing yang diharapkan dapat membawa perubahan besar, Shin Tae-yong menghadapi ekspektasi yang sangat tinggi dari publik Indonesia. Tekanan ini, yang diperburuk oleh hasil yang tidak memadai, sering kali mempengaruhi perkembangan tim. Kegagalan untuk mengalahkan tim-tim kuat secara konsisten membuat posisi Shin semakin tertekan. Ekspektasi yang berlebihan terhadap pelatih asing juga dapat mengaburkan pemahaman tentang proses jangka panjang yang dibutuhkan untuk membawa timnas ke level yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Aisha Nurul Azkia, Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat