Konten dari Pengguna

Sumbu Filosofi Jogja: Warisan Budaya yang Resmi Diakui Dunia

Aisha Inggardini
Undergraduate Student at Business Management Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
12 Desember 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisha Inggardini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/mengenal-sumbu-filosofi-yogyakarta-yang-ditetapkan-unesco-sebagai-warisan-dunia/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/mengenal-sumbu-filosofi-yogyakarta-yang-ditetapkan-unesco-sebagai-warisan-dunia/
ADVERTISEMENT
Sumbu Filosofi Jogja adalah poros imajiner yang menghubungkan tiga titik utama Yogyakarta. Yaitu Gunung Merapi di utara, Keraton Yogyakarta di tengah, dan Pantai Parangtritis di selatan. Poros ini bukan sekadar garis dalam peta, tetapi mengandung filosofi mendalam tentang keseimbangan hidup. Masyarakat Jawa memaknainya sebagai hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Nilai-nilai seperti Manunggaling Kawula Gusti (kesatuan manusia dengan Tuhan) dan Hamemayu Hayuning Bawono (menjaga harmoni semesta) menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pada 5 September 2023, Sumbu Filosofi Jogja diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dalam sebuah sidang di Riyadh, Arab Saudi. Pengakuan ini merupakan kebanggaan besar, tidak hanya bagi masyarakat Yogyakarta tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mencapai titik ini, dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, Keraton Yogyakarta, para peneliti, dan pegiat budaya bekerja sama untuk menyiapkan bukti dan dokumentasi yang menunjukkan pentingnya Sumbu Filosofi ini.
Selain nilai filosofisnya, Sumbu Filosofi juga memiliki peran penting dalam tata kota Yogyakarta. Garis imajiner ini menjadi pedoman dalam pembangunan kota agar tetap mempertahankan keseimbangan antara budaya tradisional dan kebutuhan modern. Tidak hanya itu, Sumbu Filosofi juga menjadi daya tarik wisata budaya, menarik minat masyarakat luas untuk datang dan mengenal lebih jauh tentang kekayaan tradisi Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dengan pengakuan UNESCO, Sumbu Filosofi Jogja kini bukan hanya milik masyarakat lokal, tetapi juga bagian dari warisan dunia yang harus dijaga bersama. Hal ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menghormati tradisi, menjaga keaslian budaya, dan belajar hidup selaras dengan alam serta nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.
Sebagai warisan budaya yang diakui dunia, Sumbu Filosofi Jogja menjadi simbol penting harmoni manusia dengan alam, Tuhan, dan sesama. Pengakuan UNESCO pada 2023 tidak hanya mengukuhkan nilai historis dan filosofisnya tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan tradisi yang kaya makna ini. Dengan status ini, Sumbu Filosofi menjadi inspirasi global sekaligus kebanggaan lokal, mengajak semua pihak untuk menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang diwariskannya.
ADVERTISEMENT