Konten dari Pengguna

Teror Laut Merah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Siti Aisyah Maulida
Mahasiswi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Desember 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Aisyah Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah melihat laut biru yang tiba-tiba berubah warna menjadi merah? Apa yang terlintas di pikiran kalian tentang laut tersebut? Apakah karena banyaknya darah yang tersebar di lautan atau bahkan ada fenomena lain yang sedang terjadi?
Sumber: https://www.gettyimages.com/photos/red-tide-algae
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.gettyimages.com/photos/red-tide-algae

Mengenal Fenomena, Penyebab dan Dampaknya pada Kehidupan Laut

Fenomena laut yang berubah warna dari biru menjadi merah dapat disebabkan oleh berkembangnya alga secara berlebihan loh. Apakah kalian tahu apa itu alga? Alga merupakan salah satu tumbuhan yang hidup di dasar lautan. Alga ini terdiri dari dua jenis yaitu mikroalga dan makroalga. Makroalga ini dapat kita jumpai seperti rumput laut, sedangkan mikro alga berupa fitoplankton.
ADVERTISEMENT
Nah, laut yang menjadi merah itu salah satu faktornya ini disebabkan oleh fitoplankton (mikroalga). Mengapa laut nya bisa menjadi merah? karena sebenarnya fitoplankton ini memiliki pigmen fotosintetik seperti klorofil yang memungkinkan mereka untuk menyerap sinar matahari ataupun energi.
Beberapa dari mereka seperti karenia brevis dan alexandrium dapat menghasilkan pigmen berwarna merah ataupun coklat yang dapat memberi warna pada air laut.
Tahukah kalian bahwa ledakan populasi fitoplankton sering dipicu oleh suhu air yang meningkat? Tidak hanya itu, nutrisi berlebih dari polusi, seperti limbah pertanian dan industri, juga menjadi faktor utama. Kondisi-kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi alga untuk berkembang biak secara berlebih.
Hal ini dapat dibuktikan dalam jurnal (Sugiharto, 2020) bahwa suhu yang meningkat ini dapat mempercepat proses fotosintesis dan metabolisme mereka. Selain itu, ketika nutrisi yang dihasilkan dari polusi ini dapat menjadi makanan tambahan bagi para fitoplankton, karena beberapa dari mereka mendapatkan nutrisi seperti nitrat dan fosfat dari polusi.
ADVERTISEMENT
Ketika mereka dapat tumbuh secara berlebih maka mereka akan meledak istilah ini juga dikenal dengan blooming algae. Ketika mereka meledak, jenis alga yang memiliki pigmen kartenoid dominan akan menyebar ke seluruh perairan sehingga memberi warna merah pada laut.
Sebenarnya ledakan alga tidak hanya mengubah warna laut, tetapi juga membawa dampak serius bagi ekosistem lautan. Ketika alga tumbuh secara berlebihan, mereka akhirnya mati dan membentuk lapisan yang menutupi permukaan laut. Lapisan ini menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air, sehingga proses fotosintesis organisme laut di bawahnya terganggu. Akibatnya, kehidupan di bawah permukaan laut menjadi tidak seimbang.
Selain itu, beberapa alga juga banyak yang beracun. Mereka dapat meracuni biota-biota laut di dalamnya seperti ikan dan mamalia laut lainnya atau bahkan menyebabkan kematian secara massal. Jika manusia mengonsumsi hewan laut tersebut maka akan menyebabkan keracunan yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Fenomena laut merah bukanlah hanya perubahan warna semata, akan tetapi menjadi peringatan akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut. Dengan memahami penyebabnya, kita akan mengambil langkah untuk mencegah dampak buruk di masa depan.
Daftar Pustaka
Sugiharto Anto. (2020). Penelusuran Bahan Alam Farmasi pada Sungai Merah Kalikamal Brebes. Jurnal Ilmiah Ultras, 3(2), 60-72.