Konten dari Pengguna

Mengupas Unsur Intrinsik dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Aisyah Aziszah Amantri
mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
30 Juli 2024 7:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Aziszah Amantri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar dari web pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar dari web pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Judul buku: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka, Yogyakarta
ADVERTISEMENT
Tahun terbit: 2005
ISBN: 979-3062-79-7
Profil Penulis
Andrea Hirata adalah penulis yang terkenal karena karyanya yang penuh inspirasi, terutama novel "Laskar Pelangi" yang menjadi karyanya yang paling terkenal. Andrea Hirata lahir di Gantung, Belitung pada tahun 1977. Dia menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika dan Universitas Indonesia (UI) jurusan Ilmu Ekonomi. Sebelum menjadi penulis, Andrea bekerja sebagai pekerja lepas, kolumnis, dan pembuat acara televisi.
Karya-karya Andrea Hirata sering kali mengangkat kisah hidupnya sendiri, terutama pengalaman masa kecilnya di Belitung. Dia juga sering menyoroti tema-tema sosial, pendidikan, dan kehidupan masyarakat di Indonesia.
Sinopsis
"Laskar Pelangi" adalah novel debut Andrea Hirata yang diterbitkan pada tahun 2005. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan sekelompok anak-anak muda dari Belitung Timur dalam mengejar cita-cita mereka melalui pendidikan. Kisah ini diilhami dari pengalaman pribadi penulis sendiri saat belajar di sebuah SD terpencil di Pulau Belitung.
ADVERTISEMENT
Novel ini dimulai dengan pengenalan tokoh-tokoh utama, antara lain Ikal, Lintang, Mahar, A Kiong, dan Harun, yang dikenal sebagai "Laskar Pelangi". Mereka adalah siswa-siswa dari SD Muhammadiyah di Gantong, sebuah sekolah yang terpencil dan minim fasilitas. Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, semangat mereka untuk belajar tidak pernah padam. Mereka mendapatkan inspirasi dari guru mereka yang idealis, Bu Mus, yang berusaha keras untuk membimbing mereka dalam belajar meskipun dengan keterbatasan yang ada.
Kisah ini tidak hanya menyoroti perjalanan pendidikan para tokoh utama, tetapi juga menggambarkan dinamika keluarga, persahabatan, dan perjuangan hidup di tengah kondisi sosial ekonomi yang sulit. Melalui cerita ini, Andrea Hirata mengangkat tema penting tentang pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib dan meraih mimpi.
ADVERTISEMENT
Tokoh dan Penokohan
ADVERTISEMENT
Tema
Latar
Latar novel ini berada di Pulau Belitung, Indonesia, yang merupakan tempat asal Andrea Hirata sendiri. Latar ini memberikan warna lokal yang kuat dalam cerita, dengan menggambarkan keindahan alam dan kehidupan masyarakatnya.
Amanat
Novel ini menyampaikan pesan tentang pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk membebaskan diri dari kemiskinan dan memperbaiki nasib. Menunjukkan bahwa dengan semangat, kerja keras, dan tekad yang kuat, mimpi bisa diwujudkan, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan dan tantangan. Mendorong pembaca untuk menghargai persahabatan yang tulus dan saling mendukung dalam menghadapi perjalanan hidup.
ADVERTISEMENT